Kitty-2

7.3K 1K 90
                                    

Tapi...aku bisa berubah pikiran nih kalau ngeliat kalian kek gini.

Gak seru ah, komennya gak rame, gak bisa dibaca-baca.
.
.

DI DALAM kamar Agas, jam sudah menunjukan pukul 18:38 waktu setempat, dan Agas yang sejak pulang sekolah tadi sudah mengeluh sakit kepala.

Agas bergelung dibalik selimut, bergerak gelisah karena rasa panas di tubuhnya.

"Hiks..panas.." isaknya sembari menggeliat gelisah.

Agas meringkuk dalam, kepalanya semakin pusing saat ini. Rintihan demi rintihan terus dia keluarkan.

"Akhh.." Agas menegang, pantatnya nyeri, bagian atas pantatnya sakit.

Seperti ada tulang yang patah dan menerobos keluar. "Hiks..sakit.." Agas tak bisa menahan rasa sakit ini.

Kepalanya semakin pusing, rasanya seperti dihantam sebuah palu godam sampai kepalanya ini rasanya mau pecah.

"Hahh..ahh..ughh..s-sakit.." Agas tak tahan, dan perlahan kegelapan menyergapnya, disertai dengan sesuatu yang bergerak-gerak di area pantat dan kepalanya.

Lucu sekali.

....

SEHARUSNYA perayaan yang Yara berikan pada Agas menjadi kenangan manis mereka berdua, dan harusnya hari ini Yara nembak Agas!


Tapi masalahnya tuh cowok gak muncul-muncul, lelah Yara menunggu.

"Fiks, gue marah sama lo Agas!" kesal Yara sembari menelepon Agas lagi untuk kesekian kalinya.

Berharap diangkat, tapi ya tetap saja tak diangkat bocah tukang tidur itu.

"Ck, tauk ah." Yara berjalan keluar dari taman, dia meninggalkan kue yang harusnya menjadi kue ulang tahun Agas.

Tapi kado tetap dia bawa pulang kok.

Saat Yara hendak keluar dari area taman, tanpa sadar seseorang menarik tangannya dan membawanya ke belakang pohon beringin.

"Hump! Njir siapa ni!?" Yara menepis tangan orang asing itu dari tangannya.

Dan saat dia mendongak, matanya membulat sempurna bro.

Didepannya ada orang yang daritadi dia tunggu, tapi..kenapa..tampilannya begitu!?.

Yara mundur beberapa langkah dari Agas yang sesenggukan disana, dia menatap Yara dengan manik hazel  beriris kucing miliknya.

Telinga kucing berwarna putih nampak bergerak pelan dikepalanya, dan ekor..EKOR!?.

Yah...ada ekor putih panjang sampai menyentuh tanah.

"B-buna-"

"Eit! Lo siapa!?" seru Yara shock batin jiwa dan raga.

Agas beringsut takut. "I-ini..A-agas.." entah kenapa saat seperti ini dia sangat sulit berbicara.

Yara menggeleng keras. "Bukan! Agas gue itu gak gini! Dia manusia bukan siluman!" bentak Yara.

My Lovely Kitty [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang