──────⊹⊱✫⊰⊹──────
Happy Reading
──────⊹⊱✫⊰⊹──────
Vika Melirik kilas ke arah Anya yang sedari tadi senyum-senyum tidak jelas. Bahkan Anya tidak memperhatikan guru yang tengah menjelaskan materi.
"Anya pinjam Tipe-X dong " ujar Vika namun tidak di ubris oleh sahabatnya itu.
"Anya!!" Panggil Vika lagi, kali ini dengan suara yang sedikit keras.
BRAK!
Semua yang berada di kelas. Terlonjak kaget, karena mendengar suara gebrakan meja yang sangat keras di belakang.
"Vika lo apa-apaan anying?" Heran Anya sembari mengelus dadanya karena kaget.
"E-hehehe maaf bu " ucap Vika sembari tertawa hambar.
Bu Fatmah menatap Vika dengan tajam. Membuat gadis itu gelagapan. Ia sudah tau pasti apa yang akan terjadi setelah ini.
BRAK!
Vika meringis saat Bu Fatmah membanting pintu dengan kasar. Ia pun melirik suasana koridor yang masih terasa sepi, karena masih jam belajar.
"Galak bener" gumam Vika dan menggendong Tasnya pergi meninggalkan koridor.
Ia pun berjalan ke arah belakang sekolah. Karena itu hanya satu-satunya jalan yang ia gunakan untuk bolos.
"Anjir, tangga disini di kemanain?"bingung Vika karena tangga yang biasanya digunakan untuk bolos tidak ada. Ini sudah pasti kerjaan pak Hendro ini.
"Butuh bantuan?" Ujar seseorang dari belakang membuat Vika. Membalikkan tubuhnya menatap ke asal suara tersebut.
"Ehh, ka Alex" kaget Vika.
Alex membuang puntung rokoknya ke tanah. Ia pun berjalan mendekati ke arah Vika yang tengah tersenyum kecil.
"Mau bolos bareng gak?" Tawar Alex.
"Mau si, tapi bolosnya kemana?" Bingung Vika.
"Danau mau? Soalnya di dekat sini ada danau bagus banget, mau gak?" Tanya Alex.
"Ada buaya gak ka?"
"Kenapa emangnya?"
"Takut... Hehehehe " jawab Vika dengan cengirannya. Membuat Alex sedikit terpesona. Siapa yang tidak terpesona dengan paras Vika. Bahkan kebanyakan siswa laki-laki SMA Cendana, sering memuji gadis itu. Tidak heran jika ada cowok yang dekat dengan Vika. Pasti akan di hajar oleh mereka.
"Lah? Kan lo pawang buaya, masa takut sama buaya" ujar Alex sembari tersenyum jail. Membuat Vika menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
°°°°
Anya berjalan sembari membawa Tote bag di tangannya.
"Kemana nya?" Tanya marko namun tidak di jawab oleh gadis itu. Bahkan melirik pun saja tidak.
"Setan lu!" Kesal Marko ketika Anya hanya melewatinya saja.
Anya berjalan pergi ke arah lapangan basket. Dimana beberapa siswa cowok yang tengah latihan. Ia pun mencari seseorang yang membuat dirinya tersenyum sepanjang hari.
"Nah itu dia " ujar Anya ketika menemukan seseorang yang ia cari. Namun baru saja ingin melangkahkan kakinya ke arah orang tersebut sudah di dahului oleh seorang gadis yang tengah tersenyum sembari membawakan se botol air.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCKGIRL CENDANA ( TAMAT)
Teen FictionCERITA FAKGIRL VS GOOD BOY GANTI JUDUL JADI FAKGIRL CENDANA [ PERBIASAKAN UNTUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] Vika Anggika Queenzeina Elbaraq. Atau yang bisanya di panggil Vika. Gadis yang cantik dan baik hati itu. Membuat siapa saja ingin sekali...