🌻5

5.5K 390 27
                                    

Pembaca ada
Votenya kurang:)
Sedih sekalie

Enjoy🌻










Jaemin hanya duduk diam dalam pelukan pria bermarga Jung itu, sejak ia menerima kesepakatan bersama Mark tadi Jaemin langsung menuju ruang kerja Jeno.

Jeno yang melihat kedatangan Jaemin langsung memeluk erat pria cantik yang sudah menjadi candunya itu.

"Aku senang kau datang Na"

"Gue terpaksa" Jaemin tidak merubah pandangan datarnya

"Persetan, yang penting kamu disini"

"Segila itu lo ke gue, ya wajar sih karna gue punya wajah lumayan" masih sempet ya lu Na:)

"Kamu udah makan?" Tanya Jeno menatap Jaemin sedangkan yang di tatap agak menjauhkan wajahnya dari Jeno.

"Tadinya mau makan kalo gak abang sialan lo itu main culik-culik gue" Jeno tersenyum hingga matanya hilang.

Ini gue yang nulis gue yang ngakak ceritanya-author

Jeno melepaskan pelukannya, Jaemin bernafas lega lalu bangkit dari duduknya.

"Ayo kit-"

"Gue mau pulang, lo bisa hadirin klien lo itu jangan manja dan kita gak sedeket yang lo pikirin, lo dan gue itu orang asing, gausah sok lo kenal gue Jen. Gue pamit" Jeno menatap nanar kepergian Jaemin setelah kalimat panjang yang Jaemin ucapkan.

"Sejauh apapun lo pergi Jaemin gue bakal bikin lo patuh" Jeno tersenyum










Mengerikan.




•_•






Jaemin pergi menemui Winwin di toko bunga, dengan wajah malas dan tertekuk Jaemin tak menghiraukan seluruh pertanyaan dari Winwin dan memilih duduk di samping Shotaro yang sedang bernyanyi dan sesekali tertawa melihat kumpulan bis kecil melalui ponsel mamanya.

"Gue terlalu kasar gak ya?" Perkataan yang ia lontarkan la pada Jeno lah yang menjadi bebannya saat ini. Pria manis itu mendesah kecil lalu bersandar pada dinding dan menutup matanya. Biarkan dia bersikap bodo amat kali ini.

Saat Jaemin akan terlelap ia terlonjak karna suara cempreng sahabatnya, Haechan.

"NA JAEMIN PABO!!!"

Jaemin menatap malas pria gembul itu, ah ayolah Jaemin lelah sekali.

"Kenapa lo gak ngabarin gue sih asu! Gue nungguin lo dari tadi bingung mau ngabarin lo gimana, gue takut lo gak balik, nanti kalo lo di cul—hpmm" kalimat Haechan berhenti saat jari lentik Jaemin mencubit bibir cherry nya.

"Gue udah di depan mata lo jadi jangan lebay, gue capek Chan" ucap Jaemin setelah melepas cubitannya.

"Lo dari mana Na?"

"Jung's corp" Haechan membungkam mulutnya sendiri sembari tangan kirinya memukul baju Jaemin.

"Apaan sih anjir!"

OBSESSION || Nomin || 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang