🌻3

6.7K 428 5
                                    

Menerima kritik dan saran
Jadi kalo ada typo atau kesalahan di setiap paragraf.
Penuhi dengan koreksi kalian ya

Klo sudah mampir mbok ya pencet bintang toh ya ya😔



•_•

Hari ini hari pertama dimana Jaemin masuk ke universitas bersama sahabat dari oroknya, Seo Haechan.

"Na, lu tau gak sih dosen kita ini ganteng banget serius" ucap Haechan antusias.

"Namanya?"

"Mr. Xiaojun"

"Lah, pacar abang lu bego!" Haechan mengusap keningnya yang di dorong oleh jari-jari lentik Jaemin.

"Ya bedanya jauh, abang gue burik. Malah gue masih ga percaya kalo Mr. Xiaojun doyan ama bang dery"

"Mulut lu durhaka Chan" Jaemin berjalan mendahului Haechan yang memasang wajah cemberutnya.

"Nana tungguin Echan!"

"Pak hari ini ada meeting bersama Neo's crop di restoran ****** pukul 2 siang" Ucap karina, sekretaris Jeno.

"Hmm, nanti kita pergi. Oh ya Karina saya perlu bantuan kamu"

"Iya pak apa yang bisa saya bantu?"

Jeno menautkan kedua tangannya lalu bersendar di kursi kebanggannya. "Cari tau pria bernama Na Jaemin"

Karina mengerutkan dahinya. "Bukannya tuan Jaemin sudah..."

"Mereka orang yang berbeda Karina, bahkan marga mereka tak sama. Sudah jangan banyak bertanya dan laksanakan tugas dari saya"

"Baik pak, kalo begitu saya permisi" Karina menunduk hormat lalu keluar dari ruangan Jeno.

"Kenapa mereka sangat mirip" pikiran Jeno berpikir keras untuk bisa memikat Jaemin. "Gak mungkin juga di culik"

"Apa? Siapa yang mau lu culik" Suara bariton laki-laki lain membuat Jeno sedikit terkejut ketika melihat kakaknya datang ke ruanganny.

"Ngapain lu kesini?"

Mark mendelik. "Ebused gak salah kali gue dateng ke kantor daddy" lalu berjalan ke arah sofa. "Gue lagi kasmaran Jen"

Jeno menekan penghubuh telpon ke sekretarisnya. "Karina bawakan 2 kopi keruangan saya" Jeno berdiri dari duduknya menghampiri Mark. "Sama siapa?"

"Mahasiswa kampus kita, gue kemarin gak sengaja hampir nabrak dia waktu dia nyebrang"

"Trus?"

"Gue nolongin dia dan obatin tangannya karna dia sempet jatuh. Sumpah Jen gemes banget, pas gue nanya siapa namanya temen dia manggil" nampak raut kecewa yang mark tunjukan.

"Nasib"

Mark mengusap kasar wajahnya merubah cara duduknya menjadi menidurkan tubuhnya pada sofa. "Kalo daddy nanya gue dimana jawab aja gak tau" lalu menutup wajahnya dengan lipatan tangan kanannya.

Jeno menghela nafasnya kasar. "Bang, kalo gue nyulik orang begimana?"

Tidak merubah gerakannya mark bergumam. "Bodohnya, tinggal lu kasih duit,mobil,pesawat,rumah. Nanti juga dia mau ama lu"

OBSESSION || Nomin || 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang