🌻1

11.7K 677 56
                                    


Pria tampan dengan setelan jas pada tubuh gagahnya berdiri di depan cermin untuk membenarkan bentuk letak dasinya.

"Jen, nanti malam mommy menyuruh kita untuk pulang karna ada acara makan malam keluarga bersama nenek" ucap pria lain di sebrang telepon

"Wanita tua menyebalkan itu masih hidup?"

" Lo gak sopan banget anjir. Nenek lu itu udin"

"Serah lo deh. Bye!"

Pip

Jeno mematikan earphone yang terpasang di telinganya. Lalu beranjak pergi untuk datang ke kantornya.

"Siapkan berkas untuk meeting nanti, dan saya akan pulang lebih awal nanti"

"Baik pak"

Jeno duduk di kursi kekuasaannya. Pagi ini dirinya sangat merasa lelah karna semalam ia melakukan malam yang panjang bersama jalang sewaannya.

Itulah dia, Jung Jeno. Anak kedua dari pasangan Jung Jaehyun dan Lee Taeyong. Pasangan fenomenal yang sangat di kenal banyak orang bahkan hingga mancanegara. Taeyong yang sendirinya adalah seorang Aktor(?) papan atas yang menikah dengan seorang pengusaha sukses dunia, Jung Jaehyun.

Hidup selama hampir 25 tahun tak membuat Jeno dalam kesusahan, bagaimana tidak? Kaya dari lahir dan bahkan sudah menjadi ahli waris dari Jung's corp.

Tapi tunggu, jangan kalian sangka hidupnya akan selalu lurus dan nyaman. Jeno telah mengalami banyak trauma pada saat ia kecil bahkan saat ia telah menginjak remaja.

Drrrt...Drrrt

Jeno mengambil benda pipih itu lalu menggeser ikon hijau dan menempelkannya ke telinga.

"Jen lu gak lupa hari ini kan?"

"Gue bukan kakek-kakek kolot" terdengar kekehan dari sebrang sana.

"Gue duluan. Entar lu nyusul aja"

"Hm"

Pip

Jeno mematikan sepihak sambungan telepon itu lalu kembali menyandarkan tubuhnya pada kursi itu.

•_•

Jeno mengendarai mobilnya lalu berhenti tepat di depan toko bunga langganannya.

NANA'S FLORIS

"Permisi, nyonya Na"

Pria cantik yang di panggil Nyonya Na itu menoleh ke arah sumber suara dan menemukan Jeno tersenyum hingga matanya menghilang.

"Ahhh Jeno...sudah lama tidak berkunjung" nyonya Na yang bisa dikenal lain dengan nama Winwin ini memeluk tubuh gagah milik Jeno yang dibalas pelukan singkat oleh sang empu.

"Jeno sedikit sibuk Nyonya"

Pukh!

Winwin memukul pelan bahu Jeno. "Mama, panggil aku begitu! Aku bukan nyonyamu Jeno-ya" Jeno tersenyum tipis. "Baik, bunga apa yang kau minta hari ini?"

"Seperti biasa saja Ma-ma" Winwin tersenyum lalu mengusap lengan Jeno dan pergi dari hadapan laki-laki itu.

Setelah menunggu sekitar 15 menit Winwin kembali dengan membawa sebuket bunga matahari.

(Anggap aja ga ada tangannya ya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja ga ada tangannya ya)

"Nah ini untuk mu Jeno" Pria cantik itu memberikan bucket tersebut kepada Jeno, saat Jeno ingin mengeluarkan dompetnya Winwin mencegahnya. "Bawa saja! Anggap saja hadiah dariku untuk mu dan hari ini juga Mama sedikit senang karna putra sulung Mama pulang kemari" Jeno menganggukan kepalanya lalu menunduk ingin pamit.

"Terima kasih Mama" Winwin mengangguk mengatar Jeno hingga laki-laki itu pergi dengan mengendarai mobilnya.

Jeno duduk di samping batu nisan yang sudah tertancap selama 3 tahun itu bersama temannya di sampingnya.

"Jeno-ya udah tiga tahun dia pergi dan lu tau? Semalem dia dateng ke mimpi gue" Ucap laki-laki manis dengan mengusap matanya yang mengeluarkan air mata. "Dia bilang lu jangan gini, ikhlasin dia karna dia gak tenang liat lu kayak gini Jen. Tiga tahun hidup terpuruk karna masa lalu, Dia juga mau lu senyum seperti sebelum lu kenal dia" tubuh Jeno bergetar setelah mendengar penuturan laki-laki manis di sampingnya.

"Gue kangen Jaemin Jun" Renjun hanya mengusap bahu besar sahabatnya itu.



•_•

Keluarga besar Jung telah berkumpul untuk melaksanakan makan malam dalam acara penyambutan nenek mereka yang baru datang dari Paris.

"Dimana Jeno, mark?" Tanya sang Mommy, Taeyong. Yang di balas gelengan oleh anak sulungnya itu.

"Aku disini" Jeno datang masih dengan setelan Jasnya yang setengah basah karna gerimis mengguyur tubuhnya.

"Bersihkan dulu tubuhmu lalu kembali kemari" ucap Taeyong tanpa balasan Jeno yang langsung melesat menuju kamarnya untuk mandi.

Setelah menunggu sekitar 20 menit Jeno sudah duduk disamping kakaknya, Mark.

Acara makan malam berjalan baik dan hening sampai akhirnya nenek membuka suara...

"Jeno, nenek akan menjodohkanmu dengan cucu teman nenek" Jeno dan Mark berhenti mengunyah makanan merekan dan menatap nenek.

"Aku tidak mau" jawab Jeno dingin

"Kau harus mau, dia cantik berpendidikan dan anggun, bahkan lebih pantas bersanding denganmu dari pada Jaemin laki-laki kolot itu"

Emosi jeno memuncak, badannya bergetar hebat dan mata merahnya menatap nyalang ke arah nenek.

"Kau sudah tua! Pikirkan dirimu sendiri jangan membawa-bawa Jaemin dalam mulut menjijikkan mu itu!"

"JUNG JENO!" Bentak Jaehyun

"Apa nenek salah? bahkan nenek tak pernah berharap daddymu menikahi pria bodoh seperti Taeyong" seperti tertohok Jeno dan Mark bangkit dan membawa Taeyong pergi dari meja makan yang seperti neraka itu. Namun sebelum Jeno pergi, laki-laki itu sempat mengucapkan kalimat yang membuat nenek melebarkan matanya.

"Aku sudah menyiapkan kuburan untukmu nenek lampir!"






















Tbc

Pencet bintang emang susah banget ya?
Di job kali ini ga ada teori berat kok. Kalian cukup baca dengan enjoy dan jangan lupa pencet bintang hehe

OBSESSION || Nomin || 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang