Ini tidak akan publish full di Wattpad ya, Guys. Ini hanya spoiler saja, fullnya bisa kalian baca di versi PDFnya. Adapun info tentang judul-judul yang dijual PDF, kalian bisa temukan di book saya (INFO PDF).~~~
Dia laki-laki tapi cara berdandan dan pakaiannya terkesan aneh! Sumpah, Drian tak pernah bergaul dengan pria yang nampak feminin dan maskulin dalam waktu bersamaan seperti saat ini.
"Kau suka makanan Korea?" Ren bertanya padahal jelas-jelas Drian menyumpal telinganya dengan earphone. Ia berusaha menyentuh tangan namja itu namun ditepis.
"Kau bisa datang ke kamarku, akan kubuatkan beberapa menu," Ren berkata sembari memiringkan kepalanya.
Drian menatapnya sekilas lalu kembali larut dalam kegiatannya sampai Jung Sonsaengnim memasuki kelas.
"Mr Kim, kembali ke mejamu, pelajaran akan segera dimulai!" seru guru pria itu pada siswa yang masih memandangi wajah si murid baru tersebut. Ren beranjak bangun dengan wajah merengut karena kesenangannya diganggu. Drian menggelengkan kepalanya melihat sikap anak itu.
***********
Ini adalah bulan ketiga Drian berada di sekolah ini. Baik ayah ataupun ibu kandungnya tak satu kalipun menghubunginya. Justru Kang Jihwan, kakak tirinyalah yang selalu menghubunginya. Meski terasa cukup nyaman tapi Drian masih merasa aneh dengan situasi baru ini.
Bagaimana tidak, lihat saja sekarang :
"Kudengar semalam Park Yoseob menembak Ren!"
Drian hanya diam sembari memainkan ponselnya. Saat ini ia berada di tepi lapangan basket, bermain bersama rekan-rekan satu tim yang mulai dekat dengannya. Drian tak memiliki masalah berarti, hanya saja ia sepertinya harus belajar menerima sesuatu yang baru ini.
Baru?
Ya, sesuatu yang baru, di mana anak lelaki membicarakan anak lelaki lainnya dengan cara yang romantis. Ren Kim selalu mendominasi pembicaraan mereka. Drian tak habis pikir, benar kata Jehan jika Ren adalah pemuda idaman nyaris semua siswa di sini.
"Jika kau mendekati Ren, maka bersiaplah kau akan menghadapi seluruh siswa di sekolah ini!" kalimat Jehan kala itu terngiang kembali di telinganya. Drian menggelengkan kepalanya, ia mengambil botol minumannya, membuka botol dan menenggaknya.
"Apa Ren menerimanya?" Yesoon yang berada tepat di sisi Drian bertanya.
"Tentu saja tidak, kau tahu kan kalau Ren saat ini sedang mengejar Drian?"
"Uhukkk!"
Drian tersedak minumannya, ia cukup terkejut, tak hanya Jehan yang memperhatikan sikap Ren, ternyata teman-teman satu tim basket saja menyadari hal itu.
"Drian ah, kau beruntung dikejar olehnya, kau tahu jika Yoseob sudah setahun mengejarnya, kurasa Ren juga sudah banyak menolak namja lain," Yesoon berkata dengan nada iri.
"Aku tidak suka hal itu!" Drian berkata dengan nada angkuh.
Anak-anak sejenak saling tatap sebelum akhirnya hanya bisa menghela napas, Yesoon menggelengkan kepalanya sementara Drian justru terlihat santai setelah mengucapkan kalimatnya. Tentu saja, semua orang tahu seperti apa pemuda tampan ini mengabaikan Ren Kim karena jelas-jelas ia seorang pria straight.
Tak hanya tentang Ren, beberapa pemuda lain juga menjadi idola di sekolah ini, beberapa pria mengidolakan pria lain, Drian pernah melihat dua siswa duduk berdekatan di taman dengan raut wajah malu-malu. Drian merasa heran bagaimana bisa mereka melakukan itu dengan jelas di depan umum?
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Pretty Boy
Fiksi PenggemarDrian Matthew, pemuda tampan pindahan dari Inggris, dipertemukan dengan Ren Kim, seorang siswa berparas cantik di sebuah sekolah asrama. Drian yang menurut issue adalah seorang homophobic harus berurusan dengan sang uke idaman. Apa yang terjadi keti...