PART 4 : SEMPURNA

816 106 73
                                    

!!! Disarankan untuk memutar PL di atas !!!

































































"Pertama, kita harus makan!" Rindou berujar sembari memarkirkan mobil yang ia bawa di depan sebuah gedung besar. Dan tentunya langsung dibalas anggukkan semangat dari si manis.



Mata Souya tampak berbinar-binar. Seolah mengeluarkan cahaya dari sana. Sampai-sampai Rindou dibuat kesilauan olehnya.



Kedua insan itu keluar dari mobil dan berjalan sambil bergandengan. Berjalan menuju tempat tujuan mereka. Tak lupa dengan sesekali mengayunkan tangan mereka yang bertaut erat.



Tapi ada yang aneh di sini. Rindou memperhatikan sekitarnya. Kenapa sepi sekali? Sejauh ini ia hanya melihat 15 sampai 20 orang saja. Padahal ini sudah hampir jam 12 siang dan lagi mereka berada di Tokyo sekarang. Terdengar sangat mustahil, tapi ini benar-benar sepi.



 Apa karena salju mulai turun, sehingga orang-orang malas berpergian? Atau malah-



Rindou mulai berjaga-jaga. Memperhatikan setiap sudut tempat di sekitaran sini. Tangannya yang kosong sudah berada di kantong memegang sesuatu di dalam.



Souya yang menyadari perubahan sikap sang kekasih segera saja menarik tangan besar itu untuk mengalihkan perhatiannya. Ia mengajak kekasihnya agar berjalan lebih cepat dan memasuki gedung atau bisa kita sebut gedung pusat perbelanjaan.



"Ayo ayo ayo! Cepat Rin-kun! Aku sudah lama tidak makan daging sapi." Sepertinya Souya sangat bersemangat hari ini.



Sejenak si tampan merilekskan diri walau masih sedikit waswas. Sadar bahwa mereka sedang berkencan, bukan menjalankan misi.



Mata Souya menelisik toko-toko di sana. Saat hendak memasuki sebuah restoran, netra birunya tak sengaja melihat sepasang gelang yang tampak menyatu. Langkahnya berhenti.




"Rin-kun ayo ke sana!"



Belum juga dilihat apa yang ditunjuk oleh Souya, si tampan langsung berdehem meng-iya-kannya.



"Baikla- hey jangan berlari! Jalanannya licin! Sou-chan!"



Rindou berjalan cepat menyusul kekasihnya yang sudah memasuki sebuah toko perhiasan.




Begitu sampai, langsung saja ia menghampiri Souya yang sedang berbincang sambil tertawa dengan seorang pria. Dari seragamnya nampak seperti salah satu sales atau pekerja(?) toko. Tanpa Babibu Rindou menarik pinggang ramping kekasihnya itu posesif. Matanya melotot ke arahnya. Jangan tanyakan keadaan Souya sekarang.



Si manis memerah menahan malu akibat tindakan Rindou.



My Boo 《 RinSou 》✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang