Apakah kasurku selalu seempuk ini? Bukannya ini terlalu luas dari biasanya? Aku mencoba membuka mataku. Tapi ini bukan atap rumah ataupun asbes yang selalu menyambutku, ini berbeda. Saat mencoba bangun, kepalaku rasanya sangat pusing hingga aku ingin berteriak keras. Aku terus menahan rasa sakit di kepalaku hingga akhirnya telah mencapai batasannya. "Akkhhhhh" Suara teriakan yang kubuat menggema karena luasnya ruangan ini. "Cklak" Suara seseorang membuka pintu dengan tergesa-gesa dan menghampiriku. "Pangeran Leo, pangeran leo." Seorang pria paruh baya mndekatiku dan mencoba memgang tubuhku. Pangeran Leo? siapa yang ia bicarakan. Namaku bukan Leo.
Rasa sakit di kepalaku semakin mengerikan, seperti ada seseorang yang memasukkan dan menusuk tajam ke kepalaku. Ini masih menyakitkan. Sepenggal ingatan mulai masuk satu persatu dan memenuhi kepalaku. Siapa mereka, kenapa mereka bersujud dihadapanku. Menyiksa orang lain dan membully mereka. Ingatan ini terus masuk tanpa henti ke dalam kepalaku. Rasanya ingin kubenturkan untuk menghilangkan rasa sakitnya.
Saat ingatan itu mulai samar samar, rasa sakit dikepalaku mulai hilang. Dengan sedikit kesadaranku aku ingat siapa yang ada dihadapanku. Dia adalah kepala pelayanan di Kerajaan ini yang bernama Jean. "Jean" Aku memanggil namanya dengan suara pelan karena rasa sakit dikepalaku yang masih belum hilang. "Tidur dan istirahatlah, pangeran!" Suaranya yang lembut itu membuatku sedikit tenang dan mencoba untuk kembali tertidur untuk meredakan sakit di kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life as a Prince
FantasyAku yang tidak berguna dan hanya menjadi beban. Orang menjijikkan sepertiku mendapat kesempatan kedua untuk hidup lebih baik. Tapi malah terjebak di tubuh seorang pangeran yang kejam dan keji. Apakah ini adalah hukuman ku atau ini adalah kesempatan...