Chapter 02

2 1 0
                                    

Aku mencoba untuk bangun kembali dan berpikir jernih tentang keadaan yang ada. Rasa sakit dikepalaku juga sudah hilang. Rasanya aneh semua ingatan itu masuk kedalam kepalaku. Setidaknya aku sudah mengerti keadaan yang sedang terjadi.

Sepertinya jiwaku terjebak atau mungkin saja ingatan kehidupan masa laluku yang terikat dengan tubuh orang ini. Namanya adalah Leo Alzack, pangeran ke III dari Kerajaan Alzack di daerah barat. Leo adalah aib bagi keluarga kerajaan. Sikapnya yang kejam dan sering menyalahgunakan kekuasaannya, membuatnya dibenci oleh semua orang.

Dari semua orang, kenapa aku harus berenkarnasi di dalam tubuh orang yang tercela seperti ini. Apakah ini adalah cobaan dari Tuhan, atau ini adalah hukuman atas tindakan buruk dan menjadi beban di kehidupan lamaku. Setidaknya aku masih punya kesempatan kedua untuk mendapatkan happy ending.

Setelah merenungkan sesaat aku keluar dari mencoba keluar dari kamarku. Ini tidaklah mudah bagi seseorang yang sudah berdiam diri di kamarnya selama 15 tahun. Tidak, aku harus melangkah maju dan mencoba kesempatan kedua ini.

Keluar dari kamarku, aku sudah disambut oleh dua orang Ksatria yang menjaga di depan pintu. Beginikah anggota Kerajaan yang harus terus diawasi. Ini sedikit tidak nyaman untukku. Saat aku keluar kedua Ksatria ini tampak bingung dan mencoba menyapaku "Anu, Pa, Pa, Pangeran!". Dari cara mereka berbicara dengan penuh ketakutan membuatku sadar betapa buruknya orang ini sebelumnya.

"Terima kasih telah menjagaku" Kata-kata ini membuat mereka sedikit syok dan bingung. Mungkin mereka berpikir "bagaimana seorang yang kejam ini bisa mengucapkan terimakasih". Setelah meninggalkan kedua Ksatria itu, aku melanjutkan penjelajahan singkatku di kastil yang megah ini.

Kastil ini sangat indah, dinding yang terbuat dari batu alam yang sangat indah, lantainya yang terbuat dari marmer(mungkin). Pemandangan indah juga ada di luar kastil. Taman bunga membentang luas, kolam air pancur yang indah, bahkan mereka punya ayunan yang tampaknya mahal.

Dari kejauhan lorong aku melihat dua orang yang datang menghampiri ku dengan sedikit tergesah gesah. Dua pria tampan dengan wajah cemas mengarah kepadaku.
"Leo, apakah kau tidak papa, lukamu sudah baikan" Orang yang menanyai dengan cemas ini adalah kakak keduaku, Pangeran William Alzack. Pesona darinya adalah lemah lembutnya dan juga senyuman ramah yang selalu membuat orang lain ingin memaafkan apapun kesalahannya.
"Sebaiknya kau istirahat, mungkin luka ini bisa sangat mematikan" Orang yang dingin ini adalah putra mahkota sekaligus kakak tertuaku, Pangeran pertama, Albert Alzack. Seorang yang dingin dan hanya menjawab bagian penting ketika kau bertanya. Dia adalah idaman dari setiap wanita dengan wajah tampan yang dingin itu.
"Apa kau yakin tidak apa-apa? Apakah masih ada yang sakit? Haruskah kita menghubungi dokter? " Dan kakak keduaku masih saja mengoceh tentang keadaanku.

My Second Life as a PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang