Seorang pria dewasa tanpa pekerjaan yang hanya menjadi beban dan menggunakan uang orang tuanya. Itulah diriku. Tidak ada yang bisa mengubah ini. Manusia yang merupakan makhluk sosial hanyalah bualan belaka. Pada akhirnya mereka hanya mementingkan diri mereka sendiri. Menghilangkan semua perasaan yang ada dan menyendiri. Ini adalah hidup yang menyedihkan. Tidak ada orang yang mengingatmu, mencarimu atau bahkan mengobrol denganmu. Tapi bukannya kehidupan sosial adalah hal yang merepotkan.
Tapi tidak bisa dipungkiri kalau aku masih menggantungkan hidupku di pundak orang lain. Menari diatas penderitaan mereka, dan menikmati hasil kerja keras mereka. Tapi aku masih mengeluh dengan keadaan. Tidakkah aku adalah makhluk terendah dalam kehidupan.
Hari senin yang biasa ini, bermain game dan menonton anime hanya bisa dilakukan oleh orang seperti diriku. Di saat semua orang bekerja keras demi menghidupi hidup mereka, aku hanya berbaring riang diatas kasur ku yang empuk. Sungguh pemandangan yang menjijikkan. Apakah aku bisa menyalahkan para pembullyku sebagai alasan trauma sosial? Tidak, itu tidak mengubah apapun. Aku hanya takut untuk bersosialisasi dan menghadapi mereka dengan topeng palsu yang mengerikan. Jika ada kesempatan kedua atau apapun itu, setidaknya aku ingin mencobanya dan memperbaiki kehidupan sosial ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life as a Prince
FantasiaAku yang tidak berguna dan hanya menjadi beban. Orang menjijikkan sepertiku mendapat kesempatan kedua untuk hidup lebih baik. Tapi malah terjebak di tubuh seorang pangeran yang kejam dan keji. Apakah ini adalah hukuman ku atau ini adalah kesempatan...