"SELAMAT ULANG TAHUN SHIZUN!!!"
Luo Binghe memegang kue dengan desain bambu yang elegan sambil tersenyum lebar. Di sebelahnya, Ming Fan juga memegang satu kue putih polos dengan beberapa hiasan kecil di atasnya. Di hadapan mereka berdua, Shen Yuan dan Shen Jiu berdiri bersebelahan. Yang satu memasang senyuman sedangkan yang lainnya tetap berwajah datar.
Mengelilingi mereka, ada Ning YingYing yang bertepuk tangan kecil dengan senyum manisnya, Yue Qingyuan dengan jas elegannya dan Liu Qingge yang berwajah masam dari awal acara. Chu Wanning juga datang, dengan setelan serba putihnya dan dua suami kembarnya yang setia berdiri di kedua sisinya, Mo Ran dengan setelan biru navy dan hitam sedangkan Taxian-Jun dengan setelan merah serba hitam. Keduanya terlihat sangat mendominasi, membuat tanda jelas bahwa orang di tengah mereka tidak bisa disentuh.
"Baiklah, ayo tiup lilinnya." Chu Wanning maju dan menyalakan lilin untuk kedua kue itu. Dengan cepat, dua cahaya orange menyala di atas masing-masing kue.
"Shizun ayo tiup!" Luo Binghe melangkah maju untuk mendekati Shen Yuan.
"Buat harapan sebelum meniupnya!" Mo Ran yang daritadi diam, berseru tiba-tiba. Membuat seisi ruangan melihat aneh ke arahnya.
Di sisi lain Chu Wanning, Taxian-Jun tersenyum miring, "Heh, siapa yang masih melakukan hal konyol itu?"
Mo Ran tidak peduli. Dia menoleh ke arah Chu Wanning sebelum berkata, "Shizun, itu benar-benar bisa mengabulkan keinginan ..."
Chu Wanning mengangguk kecil, membuat Mo Ran tersenyum senang dan menatap penuh kebanggan pada Taxian-Jun. Yang ditatap tidak bisa menahan kekalahan, dengan kesal dia memarahi, "Wanning, kamu terlalu memanjakan bocah ini! Lihat, bahkan pikirannya juga tidak berkembang!"
Melihat shizunnya dimarahi, Mo Ran yang sedikit tersulut emosi menarik Chu Wanning ke belakang dirinya. Berhadapan langsung dengan Taxian-Jun, dia berdecih saat berkata dengan dingin, "Aku lihat kamu membaca list sepanjang 5 kaki sebelum meniup kue ulang tahunmu. Apa itu? Catatan hutang?"
Taxian-Jun tersedak, dia menatap Mo Ran dengan sengit, "Apa yang kau lihat? Mata mana darimu yang melihat aku melakukan itu, hah?!
Shen Jiu melirik sedikit ke arah Taxian-Jun. Dia memalingkan wajahnya dengan perasaan sedikit kesal. Bukan karena terganggu tapi karena orang ini mengingatkannya pada seseorang.
Dia tidak datang!
Melihat hal-hal tidak berjalan ke arah yang seharusnya, Chu Wanning menghela napas dan maju untuk menengahi mereka. Suaranya lembut saat berbicara, "Jangan membuat keributan, kita disini untuk merayakan ulang tahun Shen Jiu dan Shen Yuan bukan untuk menghancurkan cafe."
Luo Binghe mengangguk, dia menoleh sebentar sebelum fokus ke arah Shen Yuan lagi, "Mo-gege, selesaikan acara dulu, setelah itu aku akan membantumu menghajarnya nanti."
Bukannya mematikan api, orang ini malah menambah minyak ...
Taxian-Jun yang merasa tidak adil menatap heran ke arahnya, "Apa?!"
Yue Qingyuan menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil, "Baiklah hentikan, lilinnya hampir habis."
Dengan begitu, pertikaian dihentikan sementara.
Shen Yuan yang mengamati daritadi hanya bisa menutup kipas lipatnya dan bertanya dengan tenang, "Sudah selesai? Aku baru saja akan memesan ring tinju pribadi kesini kalau kalian mau."
Mo Ran, "..."
Taxian-Jun, "..."
Setelah meniup lilin, kelompok kecil ini duduk di meja panjang dan berhadapan. Tidak lama, beberapa orang masuk dengan berbagai macam hidangan yang telah disiapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Coincidence [END]
RandomPedang Luo Binghe, Xin Mo merobek celah antar dunia lagi. Sebelumnya, celah itu membawa 'Luo Binghe' dari cerita asli yang hampir mengacaukan dunia tempat Shen Qingqiu yang telah bertransmigrasi berada. Kali ini, celah itu malah membawa Shen Qingqiu...