"Mo-gege! Ayo bermain!"
Mo Ran menoleh. Ia tersenyum saat menggendong seorang anak kecil berumur sekitar 6 tahun. Di bawahnya, beberapa anak yang seumuran mengerubunginya. Menarik-narik kecil baju hitamnya dan memohon agar ia mengikuti mereka.
"Baiklah. Apa yang akan kita lakukan hari ini?" Mo Ran menurunkan anak di gendongannya. Matanya cerah saat ia menyapu pandangan ke arah anak-anak yang mengelilinginya. Mereka sangat bersemangat dan berisik saat membicarakan permainan apa yang akan mereka mainkan.
"Mo-zongshi jangan memaksakan diri, istirahat saja dulu." kepala desa menghampirinya sambil mengipasi dirinya sendiri.
Mo Ran menggeleng, "Tidak apa-apa, aku tidak lelah." sebenarnya ia baru saja selesai menanam padi di tengah sawah. Tapi Mo Ran benar-benar tidak lelah sama sekali. Seperti itu hanya hal kecil yang biasa ia lakukan.
Matahari sangat panas dan lumpurnya kotor, Mo Ran sangat tidak nyaman jadi ia menyelesaikan padi terakhir dan bersiap untuk mandi. Lalu anak-anak ini datang dan Mo Ran tidak ingin mandi untuk yang kedua kalinya, akhirnya ia hanya mencuci lumpur di tangan dan kakinya.
Mereka pergi bersama sore itu menuju hutan. Ini bukanlah permainan melainkan perburuan. Tapi karena menyenangkan, anggaplah itu sebagai permainan perburuan. Target kali ini adalah ikan di sungai.
Mo Ran berjalan di belakang anak-anak ini. Menjaga mereka dengan hati-hati dan ikut bersenang-senang. Mo Ran ramah dengan siapapun tak terkecuali anak-anak, tidak mengherankan ia memiliki banyak pengikut anak kecil yang bersemangat ini.
Setelah berjalan beberapa saat, mereka sampai di sungai tempat mereka akan berburu ikan. Para anak kecil itu sangat senang saat mereka turun dan bermain air. Saling mencipratkannya kepada satu sama lain dan tertawa tanpa beban.
Mo Ran memperhatikan dari jauh. Membawa dirinya untuk turun dan bergabung dengan anak-anak itu.
Ia memanggil mereka untuk berkumpul dan anak-anak itu dengan patuh kembali ke sisinya, "Baiklah, siapa yang mendapatkan ikan paling banyak hari ini akan mendapat hadiah dariku, bagaimana?"
Anak-anak itu bersorak. Mereka lalu langsung berpencar dan sibuk menangkap ikan yang mereka lihat. Mo Ran tersenyum, ia kembali ke tepi dan duduk di atas batu besar. Mengamati sambil menikmati udara sore.
Mo Ran biasanya akan ikut menangkap ikan di sungai ini, tapi jika begitu maka yang akan mendapatkan hadiah darinya bukanlah siapa tapi dirinya sendiri. Bukankah itu aneh?
Beberapa saat semuanya tenang sampai seorang anak berteriak.
"AAAHHH!!!!"
Tanpa sempat terkejut, MoRan langsung turun dan menghampiri suara teriakan itu. Anak yang lain juga berhenti dan mengikutinya.
"Mo-gege! A-ada mayat disini!!" ucap seorang anak saat melihat Mo Ran menghampirinya. Ia menunjuk tubuh kecil yang tergeletak di tepi sungai. Tubuhnya penuh darah dan rambut panjangnya menutupi seluruh wajahnya.
Mo Ran langsung menghampiri tubuh kecil itu. Ia mengangkatnya dan memeriksa nadinya.
Dia masih hidup!
Mo ran menyingkirkan rambut di wajahnya, menampilkan figur anak lelaki yang tampan walaupun bibirnya agak pucat. Semuanya normal kecuali tanda merah membentuk bunga Vermilion di dahinya. Mo Ran sedikit memikirkannya tapi melihat beberapa luka di tubuhnya, ia mau tidak mau melupakannya sejenak.
"Ayo bawa dia pulang." Mo Ran menggendongnya. Anak itu basah, dia bisa masuk angin. Jadi Mo Ran melepas jubah luarnya dan menyelimuti anak di pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Coincidence [END]
RandomPedang Luo Binghe, Xin Mo merobek celah antar dunia lagi. Sebelumnya, celah itu membawa 'Luo Binghe' dari cerita asli yang hampir mengacaukan dunia tempat Shen Qingqiu yang telah bertransmigrasi berada. Kali ini, celah itu malah membawa Shen Qingqiu...