Boyfriend -hyunsuk

- 22 -

"m-maaf sebenarnya ada apa ya?" tanya safira bingung

gue menoleh ke safira

"LO? LO UDAH REBUT HYUNSUK DARI GUE" bentak gue

"JIHAN!"

gue kaget ka hyunsuk teriak ke gue

"lo apa apaan si? lo kekanakan banget"

"kekanakan kata kk?"
"jadi kakak lebih milih dia dari aku? " ucap gue sambil menunjuk safira

"pergi!" ucap hyunsuk dingin

gue terdiam

"PERGI!!" tegasnya

"oke aku pergi dan kita PUTUS!" ucap gue lalu pergi tanpa menunggu jawaban ka hyunsuk

gue bener bener kacau, hp gue mati, uang gue ga cukup buat naik taksi, karna tadi gue pergi pake mobil ara, dan uang gue udah abis buat belanja

bener bener ga gue duga bakal kaya gini

gue udh tahan supaya ga ngeluarin kata kata yang bakal gue sesali nantinya

tapi mulut gue ngomong gitu aja

mungkin emang gini akhir cerita gue dan ka hyunsuk

sore menjelang malam gue masi luntang lantung dijalan

gue jalan kaki pulang kerumah meskipun jauh bgt

tapi gue harus apa

tiba tiba ada yang narik gue dari belakang dan ngebungkem mulut gue pake kain
sampai akhirnya semuanya buram

author pov

"jihann lo kemana siii" ucap ara khawatir
"apa gue telpon hyunsuk ya?"
"coba aja deh"

call on

"halo suk? lo sama jihan ga?"

"jangan tanya jihan ke gue"

call off

"lah dimatiin?"
"sumpah ini jihan lo kamanaa?"

tidak hanya jihan
hyunsuk juga sedang kacau, bagaimana bisa dia diam saja

"gue harus gimana? gue bingung antara jihan atau safira"

"arghh" hyunsuk mengacak acak rambutnya prustasi

hyunsuk memutuskan untuk melihat hp nya agar bisa mengalihkan pikirannya

saat baru saja membuka hp nya dia diam sejenak memandang walpaper hp nya

disana terlihat foto dirinya dan jihan
jihan terlihat sangat ceria dengan senyum lebarnya
sedangkan hyunsuk hanya tersenyum tipis memandang jihan

hyunsuk hampir saja menangis
bagaimana bisa dia melupakan kenangan nya bersama jihan hanya karna kedatangan safira wanita yang pergi meninggalkannya sekitar dua tahun lalu

keputusan hyunsuk sudah bulat
dia akan mempertahan kan hubungannya bersama jihan

bukan safira