Chapter 7

1.9K 257 40
                                    

9 Tahun kemudian

"Pinky!!"

Sakura yang masih menata penampilannya didepan cermin terlonjak kaget. Dengan buru-buru ia memgambil tasnya dan berlari kebawah dilantai 1

"Naru Nii-san, aku sudah siap" dengan wajah ceria sakura berdiri didepan Naruto yang sudah mulai jengkel.

Tak

"Aww...isss" Sakura mengelus jidatnya sambil menatap Naruto kesal.

"Kau harusnya bisa disiplin, bahkan hari pertamamu masuk SMA kau sudah telat! dan kau juga membuatku telat"

Sakura nyengir tanpa dosa dan berlari memeluk Naruto.

"Naru Nii-san sudah jangan marah terus nanti cepat tua loh, ayo cepat nanti saku dan Nii-san telat" Sakura melepas pelukannya dan menggenggam tangan Naruto lalu menariknya keluar rumah.

Seisi rumah kembali sunyi setelah Naruto dan Sakura keluar terdengar suara pintu yang dikunci. Kegiatan pagi yang selalu dilakukan dimana Sakura dan Narutolah yang paling terlambat untuk keluar rumah.

Sai,Gaara dan Sasuke bahkan sudah 30 menit yang lalu berangkat. Sekarang umur sakura sudah 15 tahun memasuki masa remaja, dia tumbuh jadi gadis yang pintar dan tentu saja memukau kecantikannya tak diragukan lagi.

Sakura bahkan mampu mengusai semua pelajaran yang diberikan oleh Sasuke, Sai, Gaara dan juga Naruto. Ia juga biasanya akan membantu meretas, mengolah dan mendapatkan data-data yang diinginkan keempat pemuda perawatnya sejak kecil.

Sasuke sudah mulai memberikan perhatian ke Sakura yang membuat mereka dekat namun tak sedekat Naruto.

Sai adalah orang yang bisa mendengarkan segala curahan hatinya saat Sakura bersedi, Sai bahkan akan mewujudkan keinginan Sakura.

Gaara dia hampir sama dengan Sasuke tetap terlihat cuek namun dibalik itu ia sangat menyayangi sakura lebih dari siapapun.

Dan terakhir Naruto merupakan orang yang paling dekat dengan Sakura. Sakura bahkan biasanya akan tidur bersama Naruto jika ia bermimpi buruk atau tidak bisa tertidur. Naruto akan melakukan apapun demi kebahagiaan Sakura dan hal itu membuat Sakura sangat nyaman.

Naruto melirik Sakura yang duduk disampingnya sambil memainkan ponselnya menyadari sedang diperhatikan Sakura menoleh dan membalas tatapan Naruto dengan tanda tanya.

"Ada apa Nii-san?"

"Tau aturan saat diluar rumah kan?" Sakura menghelah nafas dan memutar bola matanya bosan.

"Iya Naruto-kun Saku tau" Naruto menyeringai dan mengacak rambut pink itu dengan gemas.

Sakura dipenuhi dengan aturan baik itu dari Naruto, Sai, Gaara dan juga Sasuke.

"Aku akan selalu mengabari orang rumah, tidak akan terlalu dekat dengan orang asing, selalu waspada, tidak boleh disentuh laki-laki dan juga harus pulang tepat waktu, memanggil Naruto-kun saat didepan orang lain selain orang rumah"

"Goog girl"

"Ohiya Nii-san yang menjemput Saku sebentar?"

"Tidak, Nii-san tidak bisa mungkin Sasuke yang akan menjemputmu"

"kalau begitu aku akan pulang dengan Ino ya Nii-san"

"Tidak"

"Tapikan Ino satu-satunya teman dekat Saku, bahkan kalian semua sudah tau masa Saku nda bisa pulang bareng dia"

"Tidak, dengar kau harus hanga boleh pulang denganku Gaara, Sasuke ataupun Sai mengerti"

"Terserah" Sakura membuang muka menatap jendela, ia hanya ingin merasakan pulang bersama teman. pasti seru mereka bisa menghabiskan waktu dengan senang.

Sedangkan Naruto tetap teguh pada pendiriannya terlalu bahaya jika sakura berkeliaran diluar rumah. Apalagi dengan statusnya sekarang bersama keluarga Uchiha beruntung belum ada yang mengenali siapa Sakura dari pihak musuh.

Naruto melirik cukup tidak enak hati ia terhadap Sakura yang tidak bisa hidup normal, tapi ini untuk kebaikannya sendiri.

"Nii-san hanya ingin menjagamu" Ucap Naruto lembut sambil mengelus rambut Sakura.

"Saku sudah bisa menjaga diri sendiri"

"Aku tau"

"Terus?"

"Tidak mungkin Aku membiarkanmu orang yang paling aku sayang dalam bahaya, Kau sudah tau semuanya bukan?" Naruto menjeda memberhentikan mobil lalu menolehkan wajah Sakura menghadapnya.

"Pekerjaan yang kami lakukan dan resiko jika mereka mengetahuimu kau tau semuanya bukan? Kami sudah menceritakan semuanya padamu" Naruto menarik Sakura dalam pelukannya "Hanya kau yang menjadi prioritas ku sekarang"

Sakura terdiam mendengar ucapan Naruto. Ia tidak tau apa yang sekarang ia rasakan yang ingin dia lakukan hanyalah membalas pelukan Naruto.

"Baiklah"

Naruto melepas pelukannya dan ternyemum lembut ke arah Sakura.

"Kita sudah sampai cepat sana jika tidak mau dihukum lagi"

"NII-SAN BENAR, AKU SUDAH SANGAT TERLAMBAT!!" Sakura dengan cepat melepas sabuk pengaman lalu mencium pipi Naruto dan berlari keluar mobil meninggalkan Naruto yang terkekeh melihat tingkah Sakura.

***

Sakura memukul-mukul pundaknya sambil berjalan menuju gerbang keluar sekolah.

"Aduh pundakku serasa kaku setelah mengangkat tangan hampir sejam lebih tadi. Sakitnya gak hilang-hilang sedari pagi tadi"

Keluh Sakura ke sahabatnya Ino yang juga berjalan disampingnya.

"Hahaha makanya kau itu harus disiplin seperti saya" Ino dengan bangga mengucapkan kalimatnya

"Halah, biasanya kau juga telat"

Sambil nyengir Ino membenarkan ucapan Sakura "iyasih, namanya juga perempuan pasti lama siap-siapnya iya kan"

"hm benar"

"ohiya mau pulang bersama?"

"Maaf Bocah tapi dia pulang bersamaku"

Suara berat dari depan mereka membuat langkah kakinya berhenti. Ino menatap jengkel Sasuke yang mengatainya bocah tadi untung Sasuke tampan jadi Ino bisa meredam emosinya.

"Sasuke Nii-san" Ino tersenyum sambil membungkukkan badan.

"hn, Sakura ayo"

"Maaf ya Ino, mungkin lain kali kita pulang bareng ya"

"Sip tenang saja, kau duluan saja sana"

"hm kalau begitu aku duluan ya"

"okay hati-hati bye bye"

"bye bye"

Sakura memasuki mobil disusul oleh Sasuke kemudian meninggalkan area sekolah. Selama perjalanan keduanya hanya diam tak ada yang ingin bersuara.

Sasuke yang tadi fokus kejalanan sambil menyetir melirik sakura melalui kaca spion.

"Bagaimana sekolah barumu?"

"Bagus Saku suka kok"

"Baguslah"

"hm, Ohiya Sasuke Nii-san sebentar mau ajari Saku lagi?"

"Tentu"

Sakura tersenyum lebar dan dibalas oleh sasuke walau hanya tipis. Sakura kembali menatap kedepan namun alisnya berkerut melihat sasuke mengendarai tidak kearah jalan pulang.

"Sasuke Nii-san kita mau kemana?"

"Jalan-jalan"

"Kemana?"

"Tempat favoritku, kau mau menemaniku?"

"Tentu" Dengan antusias Sakura menjawab dan hal itu membuat hati Sasuke melembut.
















































~Bersambung~

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang