DUA

94 72 12
                                    

      
Typo tandain ya pren

                HAPPY READING
            _______________________

Di kelas XII IPA 2 sedang seperti pasar murid-murid nya sangat rusuh dan ramai sekali karena anak-anak geng Levator sedang berada di kantin. Biasanya kalo ada anak geng Levator mereka tidak akan seramai itu karena takut dengan Pascal dan Rano, jadi kenapa mereka bebas? Karena sekarang jamkos. Guru yang biasa mengajar mereka fisika sedang tidak masuk karena sakit, padahal mereka sudah di beri tugas.

"Kalian mau pesen apa nih? Biar gue pesenin?" Ucap Gio.

"Tumben lo baik?" Tanya Vino bingung yang melihat temannya ini, tumben mau memesankan mereka makanan biasanya ogah.

"Sekalian bayarin juga? Ujar Gilang yang memainkan handphone nya.

Gio pun tersenyum tengil mendengar pertanyaan dua temannya ini. "Gue kan emang baik, udah baik sholeh lagi" Gio dengan senyum tengil nya itu berbangga diri. Mereka yang mendengar itu pun pura-pura ingin muntah, jijik euy.

"Kaga dong, tuh ada pak bos yang bayarin" ucap Gio menunjuk ke Pascal yang sedang merokok.

"Ya kan bos?"

"Hm" balas Pascal yang sambil menghembuskan asap rokok nya.

"Nah tu cakeupp, pada mau pesan apa nih?" Tanya Gio lagi yang sudah berdiri dari duduknya.

"Sama in aja semua nya" ucap Rano yang sedang menatap mereka semua, lalu mendapat anggukan. Sudah pasti pesanan nya bakso dan es teh, Gio pun pergi untuk memesan makanan mereka itu.

"Anak geng Wirdzone tumben ga ngajak kita war lagi" ujar Gilang yang menatap Pascal.

"Tau tuh takut kali wkwkwk" jawab Vino sambil tertawa.

"Eh tadi gue ngeliat cewe cakep banget dah dilapangan" ucap lanjut Vino.

"Yang tadi Rano hukum dilapangan?" Jawab Gilang.

"Iya njir, kenapa pake acara lo hukum si ran?" Ujar Vino.

Kesian tau lo suruh push up, mana cantik lagi" lanjutnya.

"Mereka telat. Udah tugas gue sebagai ketua OSIS buat nge hukum mereka" balas Rano tegas.

"Ck!" ucap Vino malas. Dan makanan mereka pun datang, setelah Gio pesan tadi.

****

Dilain ruangan sekarang kelas XI IPA 2 sedang belajar fisika, dan suasana di kelas itu mereka seperti tidak paham, bosan, mengantuk, bingung dan lainnya.

"Nay ga paham gue njir" ucap Zeva mendekat kearah Vanaya lalu berbisik.

"Ya pokoknya di paham-paham in aja bacot lo"balas Vanaya yang juga pusing dengan materi ini.

"Zeva kenapa kamu bisik-bisik?" Tanya Bu Ani menatap Zeva.

"E-eh gapapa Bu" ujar nya gugup karena ketahuan bu Ani, ya bu Ani sedikit galak.

"Nanti aja ze tanya nya, pusing nih pala gue" ujar Vanaya yang seakan mengantuk dan bercampur semua di otaknya dengan pelajaran ini.

"Emang lo doang" ketus Zeva.

"Kenapa sih?" Tanya Felycia bingung  dengan interaksi kedua sahabatnya ini yang dari tadi bisik-bisik.

"Ga paham ciaa, sumpah ga masuk di otak gue" balas Zeva dengan kesal.

"Ntar gue ajarin, bentar lagi juga mau pulang" ucap Felycia santai, kebetulan pelajaran ini termasuk yang di sukai Felycia juga. Jadi dia tidak terlalu pusing dengan materi yang di jelaskan ini.

PASCAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang