DUA BELAS

59 56 7
                                    


HAPPY READING
_______________________

Beberapa hari lagi akan ada pertandingan basket, jadi mulai hari ini Pascal beserta tim basket nya akan latihan pulang sekolah nanti. Seperti biasa Pascal beserta teman-temannya itu bolos lagi, dengan alasan karena sebentar lagi jam istirahat. Mereka sekarang berada di kantin, tapi tidak dengan Rano karena dia sedang mengurus nama-nama yang ikut pertandingan basket nanti.

"Kenapa muka lo sumpek gitu lang, kek ga ada pencahayaan hidup" ujar Gio yang melihat Gilang yang dari tadi seperti tidak bersemangat.

"Ck, gue di ghosting" jawabnya malas

"Pfftt......lo yang biasanya nge ghosting orang malah di ghosting balik" ujar Gio yang di iringi gelak tawa Vino.

"Lawak lo, lang" ujar Vino.

"Gue udah serius tuh sama dia, eh malah di ghosting" ucap Gilang kesal.

"Makanya kalo chattingan itu pake jari bukan pake hati huuu" ujar Gio yang meneriaki Gilang.

"Bacot lo" ujarnya.

Regal pun hanya mengacuhi apa yang sedang di omongkan teman fakboy nya itu, Pascal sudah beranjak dari tempat duduknya. Mereka pasti sudah tahu Pascal akan menjemput pacar nya ke kelas, karena sebentar lagi akan istirahat.

Ketika Pascal sudah hampir sampai di kelas Naya, dia melihat laki-laki memegang tangan Naya dengan tersenyum. Dengan segera Pascal pun menghampiri mereka.

"Makasih ya---"

Bugh

"Apa-apaan lo megang tangan dia!" Bentak Pascal yang tiba-tiba langsung menghajar cowo tersebut, dan Pascal mencengkram kerah seragam laki-laki itu.

"Santai dong" ucapnya

"Pascal udah" ujar Vanaya berbisik sambil mengusap tangan Pascal.

"Diam" bentak Pascal, yang membuat Naya menunduk takut.

"Gue cuman minjam buku tadi" ujar cowo itu.

"Lo bisa minjam sama yang lain, ga harus sama dia" ucap Pascal yang menggebu-gebu karena emosi.

"Jangan pernah temui cewe gue lagi" Pascal yang menatap tajam cowo itu dan membawa Naya pergi. Orang-orang yang mendengar kata 'cewe gue' tadi pun terkejut, dan bertanya-tanya apakah Pascal dan Naya berpacaran?

Pascal pun membawa Naya ke rooftop, di ingin menenangkan diri disini. Pascal mengambil satu batang rokok dari bungkusnya lalu dia simpan di sakunya. Sebenarnya Pascal sedang menahan gejolak amarahnya, tapi dia ingat tadi ia membentak Naya.

"Sini" ucap Pascal yang menyuruh Naya duduk disebelah nya, karena dari tadi dia berdiri karena takut dengannya. Naya pun duduk disebelah Pascal.

"Sorry tadi udah bentak kamu" ucap Pascal yang menyenderkan kepala Naya ke dada bidangnya, lalu Pascal mematikan rokoknya.

"Hm" balas Vanaya.

"Aku ga suka kamu dekat sama Bryan" ujar Pascal sambil mengusap kepala Naya.

"Aku ga deket sama dia, kamu tadi serem banget" ucap Vanaya dengan suara serak seperti ingin menangis.

"Maaf udah bikin kamu takut, aku cuman ga suka milik aku disentuh orang lain" ucap Pascal yang mengusap air mata yang sedikit mengalir di ujung mata Naya.

"Iyaa gapapa" ucap Vanaya tersenyum.

"Ya udah ayo, aku anterin ke kantin" ujar Pascal dan Naya pun mulai beranjak dari duduknya, dan mereka segera menuju ke kantin karena Naya pasti lapar.

****

Setelah ke kantin tadi Pascal mengantarkan Naya ke kelasnya, karena habis ini dia akan latihan basket.

"Kamu mau latihan basket ya" tanya Vanaya yang sudah sampai di depan kelas, Pascal pun mengangguk.

"Semangat" ujar Vanaya memberi semangat kepada Pascal, dan Pascal pun tersenyum kepada Naya.

"Aku latihan dulu" ucap Pascal yang me ngecup puncak kepala Naya, dia pun pergi dari kelas itu. Naya pun masuk ke kelas nya, dan ikut berkumpul dengan dua teman curut nya itu.

"Ngapain lo senyum-senyum ze?" Tanya Vanaya yang melihat Zeva senyum-senyum tak jelas sambil melihat hp.

"Ni lagi ngeliatin pacar aku Jungkook" ujar Zeva yang memperlihatkan kearahnya. Naya pun hanya ber-oh ria, biarlah teman nya ini terus berhalu. Naya melihat Felycia yang seperti sedang serius memainkan handphone nya, seperti nya dia sedang main game.

"Main apa lo fel?" Tanya Vanaya.

"Lagi main pou" ucap Felycia yang masih fokus ke game nya.

"Pou mulu ni orang" ujar Vanaya yang menggeleng-gelengkan kepalanya. Ide jahil Naya pun muncul, karena dia di kacangin oleh dua temannya ini.

"Ada bu Siska anjir!" Ucap Vanaya yang mengkageti mereka.

"Hah mana" ujar mereka berbarengan.

"Nayaaa pen aku tabok deh" ujar Felycia kesal.

"Asyuu lo monyet" ujar Zeva yang menatap sinis Vanaya, yang di tatap pun hanya menyengir.

"Ze lo bawa motor?" Tanya Vanaya.

"Iya, kenapa mau nebeng" ujar Zeva.

"Ga tau sih" ucap Vanaya, dan mereka pun duduk di tempat masing-masing, karena guru pengajar mereka sudah datang.

🦖🦖🦖

Dan sekarang waktunya jam pulang sekolah, anak-anak SMA Jaya Sakti sudah mulai keluar kelas dan pulang. Tapi anak-anak yang ikut basket masih ada di sekolah, karena mereka latihan.

"Lo ikut gue nay" tanya Zeva

"Ga tau, aku di suruh temuin ka Pascal dulu" ujar Vanaya, karena tadi Pascal menyuruhnya untuk menemuinya di lapangan basket.

"Ya udah gue ke parkiran dulu, nanti kalo ga jadi chat ya" ucap Zeva yang pergi menuju gerbang sekolah bersama Felycia.

Naya pun menuju lapangan basket, dimana tempat Pascal latihan. Di sana lumayan banyak orang yang latihan, Naya pun duduk di tempat yang sudah ada di dekat lapangan itu. Sebelum menghampiri Naya, Pascal mengangkat baju nya untuk mengelap keringat di wajahnya, sebab itu perut six pack nya pun kelihatan.

"Udah selesai latihan nya?" Tanya Vanaya yang memberi air minum kepada Pascal, dia pun meminum nya hingga sisa sedikit.

"Belum, sebentar lagi" jawab Pascal

"Kalo gitu aku ikut Zeva aja ya" ucap Vanaya yang sudah berdiri.

"No, ayo sekarang kita pulang" ujar Pascal yang mengambil tas dan jaket nya.

"Tapi kan kamu masih latihan" ujar Vanaya, dan Pascal pun menggeleng lalu berbicara 'ga papa'.

Naya pun men-chat Zeva untuk tidak pulang bersama nya, lalu mereka pun menuju ke parkiran. Sudah terlihat sepi, hanya ada beberapa motor saja di parkiran.

"Pake, hari nya mau hujan" ucap Pascal yang memberi jaket nya.

"Terus kamu pake apa" ujar Vanaya yang ingin menolak jaket itu.

"Gapapa, pakai aja" Pascal pun sudah menyalakan motor, Naya juga sudah naik.

Dan Pascal mengantarkan Naya pulang, dia sedikit ngebut karena sebentar lagi akan hujan. Takut nanti Naya basah, lalu demam.

*****

Follow Instagram And Tiktok
@naylaa_raa

Jangan lupa vote ⭐ and komen 💬

PASCAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang