Bab 3

184 48 1
                                    

Kereta kuda berhenti di depan lapangan besar dekat alun-alun. Penduduk kota yang masih belum lepas dari ingatan kejadian semalam menatap nanar kedatangan sekelompok orang itu. Mereka yang terluka, ataupun kehilangan orang yang berharga bagi mereka.

"ah, bagaimana bisa para monster bertindak keji seperti ini?"

Seseorang dengan pakaian rapi dan keluar dari kereta kuda. Ia memasang eskpresi simpati di wajahnya. Tangannya merentang mencoba mengambil perhatian orang-orang disana.

"rakyatku, kota kita telah diserang monster tadi malam. Aku mengerti kalian pasti sangat terkejut, terlebih makhluk-makhluk itu tidak pernah menginjakkan kaki di sini sebelumnya. Namun, ksatria kerajaan dan ksatria keluarga Robberstein telah bersiap, mereka dengan gagah berani mempertaruhkan nyawa membasmi monster. Dan aku, Ferrio Carswell putra mahkota mewakili kehadiran ayahku selaku raja kerajaan ini turut membantu agar kota ini bisa cepat pulih."

"pangeran mahkota? dia datang menemui kita."

"beliau yang memerintahkan ksatria untuk melawan monster?"

Para warga tampak tertarik dengan kedatangan salah satu figur penting kerajaan. Terlebih ia datang untuk memberikan pertolongan.

Ferrio tidak sendirian, di belakangnya tampak seseorang yang seperti kumpulan ksatria dan pendeta dari gereja cahaya.

"kalian semua segera berpencar dan bantu orang-orang."

"baik, pangeran."

Setelah mendapat perintah, orang-orang dialihkan menuju gereja cahaya. Menjadikan aula besar sebagai tempat penampungan dan beberapa ruangan gereja untuk pasien dengan luka serius. Mereka yang baik-baik saja, menunggu di lorong sembari mengantri untuk mendapatkan makanan.

"pangeran mahkota sangat baik, ya?" ucap sepasang wanita yang baru saja mendapat jatah sup dan roti.

"kau benar, dia segera membantu rakyatnya. Beliau juga bisa memprediksi kedatangan monster dan menghentikannya dengan pasukan ksatria."

"kyaaa!!"

Seseorang berteriak di ujung lorong dekat pintu masuk gereja cahaya. Orang-orang menoleh dan mendapati beberapa sosok berjalan di ke dalam bangunan megah itu. Selain dari tubuh mereka yang berlumur cairan merah gelap mengejutkan para penduduk, identitas mereka juga sama tidak terduganya. Saat tiba di dekat Ferrio, pria bernetra merah membuka mulutnya.

"kakak."

Ferrio yang telah menyadari kehadiran adik berbeda ibu itu memasang wajah tersenyum.

"kau datang kemari juga, Allen?"

"ibukota diserang monster tentu saja aku harus membantu."

"ohoho, seperti yang diharapkan dari pahlawan kerajaan ini." Ferrio mengangkat kepalanya tinggi, meskipun nada bicaranya lembut ada sebuah sikap arogan disana "namun sayang sekali, ksatria kerajaan dan ksatria kakekku bisa menyelesaikannya sendiri."

"itu benar-benar mengesankan. Kakak memang benar-benar bisa diandalkan sekarang."

"itu sudah tugasku sebagai pangeran mahkota kerajaan ini."

"tapi aku ingin tahu satu hal, kenapa para ksatria kerajaan bisa bergerak sangat cepat saat monster-monster itu muncul?"

Ferrio tertawa "haha, kenapa kau bertanya hal yang sudah jelas? tentu saja itu karena ksatria kerajaan sangat kompeten. Dihadapi situasi genting, mereka bisa langsung bergerak dan menyelesaikannya."

"begitukah? namun kenapa aku melihat banyak ksatria-ksatria baru belakangan ini. Penentuan prekrutan ksatria selalu didiskusikan saat rapat dewan, tapi aku tak pernah mendengar ini sebelumnya. Dan apa lagi? mereka langsung bertarung di garis depan tanpa mengikuti masa pelatihan awal?"

Azure IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang