Bab 8

164 44 3
                                    

Lapangan latihan milik pasukan ksatria serigala perak ramai oleh para ksatria. Mereka bersorak-sorak pada dua orang yang tengah 

"ayo! Felix! Tory!"

"wooho!!"

Tak tak tak

Swoosh

Felix mengayunkan pedangnya, namun berhasil dihindari oleh lawannya. Ia meningkatkan kecepatannya, di satu sisi serangannya hampir mengenai pundak tetapi masih bisa ditahan dan diputar untuk mengacaukan keseimbangan. Tory mencoba untuk mencari celah dari belakang namun lawannya bisa menyadari kehadirannya dengan cepat. Tory menerima serangan balasan yang membuatnya mundur beberapa langkah ke belakang.

Tory dan Felix saling bertatapan mata, seolah tengah berbicara menggunakan isyarat. Mereka lalu berlari bersamaan menuju lawan mereka. Namun target yang lebih cepat dari mereka sudah bersiap untuk mnghindar sampai Felix melompat kemudian menangkap kaki lawan mereka.

"sekarang Tory!"

Tak Brak

"ugh, aku...kalah."

Alicia terbaring di tanah setelah terjatuh akibat terdorong serangan pedang Tory dengan kaki tertahan oleh Felix. Ia tidak menduga ksatrianya akan menggunakan trik tipuan untuk mengecohnya. Setelah Felix berlari dengan penuh keseriusan tiba-tiba ia melepasnya sebelum menerjang kaki dan mengunci pergerakannya.

"kami menang, nona." Felix tersenyum lebar, tampak raut puas disana.

"jangan terlalu bangga bodoh, kita menang hanya karena trik murahan itu dan nona juga tidak memakai kekuatan aura."

Tory mendengus, kapten pasukan kedua pasukan ksatria serigala perak itu seolah tidak mengakui kemenangan yang baru saja didapat.

"aku tak masalah dengan itu, menggunakan trik murahan sekalipun menang tetap menang Tory. Jika trik murahan bisa menyelamatkan nyawamu dalam pertarungan sungguhan maka aku pun akan memilih menggunakan cara apapun untuk selamat. Lebih baik hidup daripada mati karena mempertahankan ego dan kehormatan."

"lihat kan Tory, nona Marchioness membelaku." Felix tersenyum mengejek.

Alicia menjitak kepala Felix "tapi bukan berarti kau boleh terus bergantung pada itu, tekhnikmu masih banyak celah dan mulai latih kembali kontrol kekuatanmu."

Kini beralih pada Tory yang tersenyum mengejek, mereka kemudian berdiri dan pamit undur diri. Begitupula pasukan serigala perak yang bubar untuk melakukan menu latihan berikutnya.

"terima kasih untuk latih tandingnya nona Marchioness."

Alicia mengangguk "tentu, aku akan menerima tantangan kalian lagi setelah kalian menjadi lebih kuat."

"bagaimana menurutmu mereka berdua, Reon?" tanya Alicia saat mendengar langkah kaki mendekat ke arahnya dari belakang.

"berisik seperti biasanya."

"haha, bukan itu maksudku. Kemampuan mereka."

"tidak terlalu berbeda dari sebelumnya."

"meskipun begitu, tetap ada yang berubah bukan? Felix punya kebiasaan menyerang terlalu cepat dan serangannya renggang sehingga bisa dihindari. Di sisi lain, Tory selalu menganalisis lawannya terlebih dahulu, namun kemampuannya mengambil keputusan masih terlalu lambat sehingga musuh bisa melancarkan serangan terlebih dahulu. Meskipun selalu bertengkar, kombinasi dari mereka berdua saling melengkapi seperti potongan puzzle."

"apakah itu sebabnya nona sering memasangkan mereka berdua?"

"itu benar." Alicia tertawa "Emily akan menjadi orang yang harus bisa mengendalikan orang-orang ceroboh seperti mereka."

Azure IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang