Bab 13

153 35 5
                                    

Alicia masuk ke dalam ruangan pesta, berencana untuk duduk sembari menikmati segelas anggur bersama cemilan ringan namun perhatiannya teralih oleh hal lain.

"sepertinya kau menjadi sombong hanya karena berada di sisi tuan muda Richard." seorang gadis berujar sinis.

Wanita bergaun ungu menambahkan "gadis berdarah campuran ini tidak tahu diri, berpikir dia pantas berada di pesta para bangsawan."

"tenanglah kalian. Aku tahu perasaan kalian, tapi kita harus bersikap layaknya wanita bangsawan." Sosok bersurai merah menyela.

"nona Roselia terlalu baik, gadis rendahan itu bahkan tak pantas berada disini."

"begitukah?"

Roselia mendekati gadis bersurai pirang itu, karena sepatu haknya yang tinggi ia bisa menatap dari atas.

"aku tidak tahu rayuan macam apa yang kau lakukan untuk menarik perhatian Rich. Tapi sebaiknya kau menjauh darinya mulai sekarang, aku memperingatimu baik-baik."

'Rich adalah milikku, aku tak akan membiarkan siapapun merebutnya dariku. Terlebih gadis kampungan sepertimu.'

Gadis itu telah lama menyukai Richard, mereka adalah teman sedari kecil. Bahkan kedua keluarga Robberstein dan Keittenberg memiliki rencana pertunangan diantara mereka.

Akan tetapi semuanya berubah saat seorang gadis asing masuk entah darimana muncul di hadapan Richard. Membuat pria itu berpaling darinya.

Arabella Clenton.

Mendengar namanya saja sudah membuat Roselia kesal.

"maaf, aku tidak mengerti kenapa kau sangat marah. Tapi aku dan Rich saling mencintai, aku tidak tahu alasan kau memintaku untuk menjauh darinya." Arabella menjawab dengan kebingungan yang polos.

Roselia mengertakkan giginya "saling mencintai? kalian berdua? kau harusnya menyadari posisimu. Richard Keittenberg adalah keturunan murni bangsawan bergelar Duke, sedangkan kau.. kau hanyalah gadis setengah bangsawan dan rakyat jelata. Bahkan ayahmu hanya seorang Baron di wilayah kecil."

Arabella menundukkan kepalanya, Roselia berpikir bahwa ucapannya berhasil membuat gadis itu menangis namun netra hijau itu menatap tajam ke arahnya.

"memangnya kenapa? temanku berkata padaku, status bukanlah masalah. Jika Rich dan aku saling mempercayai satu sama lain, itu sudah cukup. Baik bangsawan, rakyat jelata atau bahkan budak, semua orang sama di mata Dewa."

"k-kau! siapa yang mengatakan omong kosong seperti itu!?"

Gadis bersurai merah tidak bisa lagi menahan amarahnya dan melangkan tangan kanannya ke arah Arabella.

Tap

Telapak Roselia tak pernah sampai pada pipi gadis di depannya, pergelangannya tertahan oleh sesuatu.

"aku bangga kau mengingat ucapanku bahkan menerapkannya, nona Arabella."

Kumpulan gadis-gadis itu menoleh ke pemilik suara sekaligus sosok yang menghentikan tangan Roselia.

"nona Alicia?"

Arabella sedikit terkejut saat tiba-tiba temannya itu menghadang ditengah.

Alicia tersenyum "lama tak berjumpa, nona Arabella. Bagaimana kabarmu?"

"uhm, kabarku baik."

"senang mendengarnya. Aku minta maaf karena tidak membalas surat yang kau kirimkan, keadaan wilayah utara cukup kacau, aku harus mengurus beberapa hal."

Arabella menggelengkan kepala "tidak masalah, nona bisa membalas kapan saja. Saya tidak keberatan."

"terima kasih sudah mengerti, nona Arabella memang teman yang baik."

Azure IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang