Anju atau Aksa?

868 57 8
                                    

Hari ini aku tak masuk sekolah, Anju juga. Kondisiku yang rada-rada demam membuatku tak mungkin memaksa datang ke sekolah, belum lagi luka di punggungku yang masih nyeri.

Sejak pagi selesai sarapan hingga menjelang siang aku cuma nongkrong di kamar sambil memainkan game online favoritku.

Anju sendiri tadi pamit pulang begitu aku selesai sarapan, katanya mau ngabarin ibunya sekaligus mengambil pakaian, dia nginap di rumahku sampai besok. Kok lama amat? Soalnya ibuku pulang besok.

"Tok tok tok" Ku dengar ketokan di pintu, disusul suara Anju mengucapkan salam.
Aku menjawab salamnya dengan kuat soalnya aku menyahuti dari dalam kamar.

Anju masuk langsung menuju kamarku dengan membawa tas sekolahnya yang berisi pakaian.

"Huh dimana-mana emang bocil main game mulu" Komentar Anju begitu melihat aku yang asyik nge game.

"Apaan sih?" Sahutku jengkel.

"Udahan main gamenya" Ucap Anju.

"Gak! Lagi seru nih, liat aku dapat kill banyak" Celotehku membantah.

"Bandel amat jadi orang" Anju merampas handphone di tanganku lalu memncet tombol home.

"Anju setan! Apaan sih? Balikin hapenya, entar aku afk" Geramku.

"Bodo amat! Mending lu afk dari game, daripada afk dari hidupku" Celetuk Anju sambil memasukkan ponselku ke dalam pinggang celananya.

"Kalau mau ambil aja sendiri, tapi hati-hati! Awas aja kalau kena kaktusku" Ledek Anju.

Aku mendengus kesal sambil meremas-remas bantal.
"Awas aja kalau bau pesing" Makiku.

Anju tersenyum kecil. Lalu dia membuka kemeja di badannya. Dari dalam tasnya dia mengambil sebuah kaos tanpa lengan lalu memakainya.

Saat itulah aku bisa melihat ada tato baru di tubuhnya, lebih tepat di dada kirinya. Sebuah aksara abjad asing yang aku tak tau apa bacaannya. Ku perhatikan barisan aksara yang mirip abjad Thailand di dadanya itu.

"Tato baru?" Tanyaku.

"Hemmm baru buat minggu lalu" Jawab Anju sambil memamerkan tato itu padaku.

"Abjad apa itu? Trus apa bacaannya?"

"Abjad Thailand, ini nama orang yang ku sukai, sengaja ku letak di dada kiri biar dia senantiasa dekat dengan jantungku dan merasakan detak cintaku" Jelas Anju lagi.

"Bucin!" Ejekku, walau aku sedikit penasaran siapa orang disukai Anju, ku ingat-ingat di sekolah tak ada tuh cewek yang mau sama si Anju. Ya iyalah, tampang pas-pasan dengan jiwa bar-bar.

"Tring" Ponselku yang ada di  celana Anju berdering nyaring. Membuat Anju akhirnya menyerahkan kembali benda itu padaku.

Aku menerimanya dengan ogah, setelah membersihkannya dengan tisu yang sudah ku semproti parfum baru ku lihat layar pinselku.

"Nomor baru" Ucapku pelan. Anju melirik sebentar, dia mencomot sebuah jeruk yang tadi pagi di belinya bersamaan dengan membeli bubur ayam buat sarapan.

Aku mengangkat panggilan video itu, dan kalian tau itu siapa? Aksa dan geng nya.

"Hei San! Kok gak masuk kau hari ini?" Tanya Aksa langsung.

"Oh iya maaf, aku lagi sakit"

"Hah sakit apa?"

"Biasalah, demam" Jawabku sambil melirik Anju. Entah mengapa ku lihat wajahnya sedikit mengelam.

"Ooo, ya udah nanti aku ke sana. Soalnya kita dapat tugas kelompok dan aku satu kelompok samamu" Ucap Aksa.

"Hah, serius kau mau kemari?" Sontak aku reflek kegirangan.

BENCI TAPI CINTA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang