ch. o8 pangeran bermulut pedas

6.8K 36 0
                                    

pagi itu aku segera menyiram bunga dibelakang sekolah, memastikan tanaman itu sudah terawat dengan baik walau keadaan ku mungkin tampak lebih kusut dan masih masih berwajah pucat . dan untuk kei, aku tidak tahu dimana dia berada karena langsung pergi entah kemana setelah kami keluar dari mobilnya.

sesampainya dikelas madoka langsung menyambutku dengan tersenyum manis.

maaf madoka, aku tidak bisa membalas senyummu. aku masih syok dengan pagi tadi berada dalam mobil kei walau sudah dua hari termasuk hari ini aku naik mobil kei" batinku dalam hati

"ya ampun. kau pucat sekali aika,  apa kau sakit? " tanya madoka

" ha..ha.. tidak, aku baik-baik saja hanya udara pagi ini terasa dingin dari biasanya" ujarku bohong

" oh begitu. dosen hari ini tidak masuk, ayo temani aku kekantin" ajak madoka

" ehm, boleh".

 aku celingak-celinguk sebentar memastikan kei tidak ada. aku ingin langkahku kekantin hari ini di ganjal oleh titipan kei untuk membelikannya makanan.

huff... . sekarang aku bernafas lega dan dengan hati ringan melangkah kekantin bersama madoka.

baru kami berada diseparo perjalanan kekantin aku bertemu kei.

"sial, kenapa aku harus ketemu dengan dia sebelum sampai dikantin" batinku kesal

" kebetulan sekali sepertinya kau sedang mau kekantin. nanti sekalian belikan aku roti isi daging tiga buah dan teh kotak hijau. ini uangnya aku tunggu dikantin dan nggak pake lama" celetuknya sambil tersenyum seperti devil

aku mendengarkannya berbicara sambil melihatnya.

akh... jadi teringat mimpi tadi pagi. senyum nya beda sekali, dan.... . aku berhenti pada bibirnya, bibir itu yang sudah menciumku dalam mimpi. ternyata kalau lebih diperhatikan bibirnya benar-benar seksi.

what?! apa yang sedang kupikirkan. kenapa tiba-tiba otakku jadi mesum begini... kya... tidak boleh. apa yang kau pikirkan aika, lupakan saja mimpi bodohmu....

tanpa sadar aku memukul kepalaku sendiri sambil berkata bodoh.. lupakan

kei dan madoka yang melihat tingkahku yang aneh jadi mengerutkan kening heran.

" apa kau baik-baik saja aika?" tanya madoka dengan wajah cemas

" hah?? oh, aku baik-baik saja" ujarku cengengesan nggak jelas dan malah menambah keanehan tingkahku

"kau benar-benar aneh. apa kau mendengar yang aku ucapkan barusan?" tanya kei sambil melihatku

" aku tidak aneh, kau yang aneh. ini biasa terjadi pada orang yang lagi pusing. dan aku dengar apa yang kau ucapkan" ujarku  berusaha tenang

 kei pun hanya menggeleng pelan dan pergi begitu saja dengan cuek.

 " apa kita ke UKS saja, tadi kan kau bilang kepalamu pusing" ujar madoka

" tidak apa-apa. lihat aku sehat-sehat saja kan" ujarku sambil berlagak seperti binaragawan yang mau mempertontonkan ototnya

 " ya...ya.. aku yakin" ujar madoka sambil tertawa

pangeran bermulut pedasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang