06.Dia jauh mengerti diriku daripada kalian

3 2 0
                                    

❝Aku adalah bintangmu,yang akan menyinari hari-hari burukmu,dan juga...aku akan padam dan mati secara perlahan jika kau sampai melupakanku❞
.
.
.
.
Side by Side

Atmosfer seketika berubah saat Jina datang.Sungchan yang selalu memiliki banyak jawaban untuk membalas pertanyaan adiknya itupun juga ikut terdiam.Bisa mereka lihat wajah Jina yang terlihat tak senang dengan kehadiran tiga pemuda itu,begitu juga dengan Jaemin.

"Jina-ya,a-aku mengajak Yedam kesini karena...disini sangat bagus dengan banyaknya hiasan burung origami dimana-mana,kak Sungchan juga mengikuti kami berdua,dia--"

"Lantas,karena kau adalah orang asing pertama yang ku perbolehkan masuk kesini,bukan berarti kau boleh mengajak orang lain ikut masuk kesini juga."

Minhee terdiam saat Jina memotong pembicaraan nya,lantas satu pertanyaan muncul dari kepalanya,"Orang asing? Kau menyebutku orang asing? Kita sudah berteman sejak masa orientasi--"

"Kau tetaplah orang asing dimataku,Kang Minhee! Kau berbeda dengan Jaemin yang sudah bersamaku jauh sebelum kau mengenalku!"

Rasanya jantung Minhee berhenti berdetak,ada sebuah retakan muncul dihatinya saat gadis itu masih menganggapnya orang asing,Yedam yang sebenarnya juga sakit hati meskipun kalimat yang Jina lontarkan itu bukan untuknya itu lalu berjalan maju kearahnya,"Jika aku jadi Minhee,hatiku sakit,Jina.Minhee bahkan tak melarangmu bermain dengan Jaemin,Minhee bahkan sangat senang jika kamu bersedia bercerita banyak hal dengannya."

"Kamu harusnya bisa menghargai perasaan orang lain."

"Diam! Kau siapa? Kita bahkan tak saling kenal,tidak usah seolah-olah kau mengenalku!" Balas Jina membuat Sungchan akhirnya turun tangan,"Hei! Jaga bicaramu! Mungkin ini alasan kenapa kau tidak mempunyai teman--"

"Kalian semua keluar!

Sungchan tak tahan lagi dengan sikap tidak sopan adik bungsunya itu dan langsung mengajak dua pemuda yang lebih muda darinya itu untuk pergi dari loteng.Sedangkan Minhee masih terus diam bertarung dengan pikirannya perihal dia masih terlihat asing dimata Jina.Begitu pula Yedam,laki-laki itu hanya bisa menghela nafas kasar saat gadis itu barusan membentaknya.

" Maafkan adikku,aku benar-benar minta maaf jika barusan melukai hati kalian."Ucap Sungchan sambil membungkuk berkali-kali kearah mereka berdua.Yedam tersenyum sambil merapikan bukunya,"Aah--tak apa,kak Sungchan tak perlu meminta maaf."

Berbeda dengan Minhee yang cepat-cepat memasukkan buku-buku dan peralatan tulisnya kedalam tas dan pergi begitu saja.Yedam dan Sungchan menatap pundak laki-laki itu hingga menghilang membuat Sungchan kembali menghela nafas kasar,"Sepertinya dia marah,aku akan berbicara dengan Jina setelah ini."

Yedam mengangguk,"Dan juga...kakak harus berbicara dengan Jaemin juga."

"Aku pulang dulu."

Setelah kepergian dua pemuda itu,Sungchan berjalan cepat menuju loteng meninggalkan tanda tanya pada Jaehyun yang baru saja pulang dari kampusnya.

"Kau mau kemana?" Tanya Jaehyun saat melihat adiknya itu pergi dengan raut wajah marah.

"Ini sudah keterlaluan,gara-gara Jaemin sialan itu,Jina jadi seperti ini." Monolognya sambil berjalan menuju loteng.

┈ ˖ ࣪ ‹  𖥔 ࣪ ˖ ぅ ་ ᳝ ┈

Side by sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang