01.Ada aku disini,kamu bisa bermain denganku

10 1 0
                                    

❝Salah satu kado terindah yang diberikan Tuhan untukku adalah,bertemu dan merangkai cerita bersamamu❞
.
.
.
.

Side by Side

Awal bertemu dengan Jaemin saat kami sekeluarga pindah kerumah nenek yang berada di Jeonju.Saat itu usiaku masih sepuluh tahun, aku adalah anak bungsu dari tiga bersaudara,dan anak perempuan satu-satunya dikeluarga Jung.

Rumah nenek tak terlalu besar,hanya saja halamannya sangat luas dan itu sangat cocok dijadikan taman bermain.Ada sebuah pohon berusia ratusan tahun disana.Kata ayah,pohon itu adalah saksi bisu perkembangan ayah waktu dilahirkan kedunia sampai beliau memliki istri dan anak.

Disana ada sebuah ayunan dan perosotan yang dulu pernah dipakai ayah bermain waktu masih kanak-kanak dan masih bagus sampai sekarang,mungkin karena semasa hidup nenek selalu membersihkannya agar senantiasa terlihat bagus.

Saat nenek pergi meninggalkan dunia ini,ayah memutuskan untuk mewarisi rumah dan harta satu-satunya peninggalan kakek dan nenek.Beliau tidak ingin menjualnya karena katanya banyak kenangan berharga dirumah itu.

Saat itu aku menjadi murid baru di sekolahku,aku pulang dengan luka dikedua lututku membuat ibu dan kakak tertua ku--Jung Jaehyun bertanya padaku apa yang telah terjadi padaku.

Aku hanya bisa mengatakan jika aku tak sengaja terjatuh saat perjalanan pulang.Aku terus menangis saat itu,tapi saat kakak keduaku--Jung Sungchan baru saja pulang dia berkata jika aku di rundung oleh teman-teman sekolahku.

Itu sudah menjadi makanan sehari-hariku,dan seluruh anggota keluarga juga tak heran dengan itu karena aku aneh.

"Kamu itu bisa tidak,tidak usah bertingkah aneh didepan yang lain? Kakak malu punya adik sepertimu."

"Sungchan,kamu tidak boleh bilang begitu ke adikmu."

"Tapi Sungchan malu,kak.Saat Jina bicara sendiri di lorong kelas,aku sempat dibilang aneh juga oleh mereka."

Aku mengulum bibirku saat kak Sungchan mengatakan jika dia malu menjadikanku sebagai adiknya.Memang,saat itu aku masih kecil jadi apa saja yang dikatakan orang selalu ku masukkan kedalam hati.

Aku masuk kedalam kamarku yang letaknya disamping kamar kak Jaehyun,kututup pintu dengan kasar membuat semua atensi menuju kearahku.Kududukkan tubuhku diatas ranjang,aku menangis dan saat itulah aku tak menyadari jika seseorang duduk dimeja belajar ku.

Aku menghapus air mataku,"Kamu siapa?"

Saat itu jarak perbandingan antara aku dan Jaemin sangatlah jauh,Jaemin seumuran dengan kak Jaehyun saat itu,umur sembilan belas tahun.

Kupikir dia adalah teman kak Jaehyun,tapi saat dia berdiri dari tempat duduk dan berjalan kearahku dia hanya berkata,"Aku tidak tahu siapa itu Jaehyun."

Jaemin duduk disampingku dan terus menampilkan senyumnya yang berhasil membuatku merasa membaik.Jika dia berkata bahwa dia bukanlah teman kak Jaehyun,apakah dia teman kak Sungchan?

Tapi jika dipikir-pikir,remaja mana yang mau berteman dengan laki-laki menyebalkan itu?

"Aku kesepian disini,tidak ada yang mau bermain denganku."

"Ada aku disini,kamu bisa bermain denganku."

Dan seketika kudapati senyum Jaemin dan mata berbinar itu menghiasi wajah tampannya kala itu.

"Nama kamu siapa? Ahh-- kamu lebih tua dariku,aku harus memanggilmu kakak."

"Namaku Na Jaemin.Kamu bisa memanggilku kak Jaemin karena jarak usiamu sangat jauh denganku.Tapi jika kamu sudah berusia sembilan belas tahun nanti,kamu tak perlu memanggilku dengan sebutan 'kakak' lagi."

Side by sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang