2

34 5 2
                                    

Hiii

Hope you like it!!

Flashback

"Ada yang ingin aku bilang padamu hwi..." Daehwi tertawa.

"Gak biasanya kamu izin dulu? Bilang apa emang?" Daehwi menatap pujaan hatinya.

"Kurasa kita harus putus dulu" dunia Daehwi serasa runtuh.

"Maksud kamu?"

"Aku harus pergi sementara..."

"Kan kita bisa berhubungan jarak jauh"

"Aku tidak merasa ini benar hwi... Maksudku kita masih muda" Daehwi mulai mengerti.

"Kau bosan padaku ya?" Kekasihnya itu menggeleng.

"Bukan bosan... Aku tidak mau kau terus melihatku yang hanya seorang anak kecil yang belum mampu membahagiakanmu" Daehwi tidak mengerti.

Jadi pacarnya ini ingin ia mencari yang baru?

"Begini... Aku akan pergi beberapa tahun dan kembali saat aku sudah pantas. Dan sampai saat itu kau boleh mencari orang lain dan memilih aku atau pria barumu yang akan kau terima" Daehwi menggeleng tidak setuju.

"Kenapa harus seperti ini? Kau tahu? Kau sangat mencurigakan"

"Percaya padaku hwi... Aku hanya ingin yang terbaik untukmu"

Dengan alasan aneh itu mereka berpisah.

Nomor telepon pacarnya tidak aktif tak peduli seberapa sering ia meneleponnya.

Flashback end

Daehwi menghampiri pria itu tergesa... Tidak memeprdulikan teriakan guanlin yang memanggilnya.

"JANGAN LARI LEE DAEHWI"

Pria itu berbalik mendengar teriakan guanlin tadi.

"Kau!" Ucap Daehwi tersulut amarah.

"Siapa ya?"

"BISA-BISANYA KAU MELUPAKANKU SIALAN" Jinyoung menatap Daehwi aneh.

"Kita kenal?"

Daehwi tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Kau lupa apa yang telah kau lakukan padaku?"

Jinyoung mengangkat alisnya.










"KAU MERUSAK HPKU BODOH" nampak bayangan api memenuhi pria manis itu.

"LEE DAEHWI JANGAN BERUBAH MENJADI SAITAMA KU MOHON" teriak guanlin panik.

Jinyoung masih mencerna semuanya.

"Kapan?"

"SIALAN BENAR-BENAR TIDAK INGAT"  tangan Daehwi mencoba menjambak rambut hitam jinyoung namun sayang keburu ditepis oleh sang mpunya rambut.

Tangan Daehwi ditariknya sampai dada mereka bertubrukan.

"LEPAS!"

"Bicara yang baik baru ku lepas" Daehwi terus memberontak.

Anarkis sekali pria manis ini.

"LEPAS DULUUU"

"Tidak sebelum kau menjelaskan kenapa tiba-tiba marah padaku padahal kita tidak kenal sebelumnya? Apa kau mabuk? Tapi seragammu masih SMA"

Daehwi menggunakan tangan yang satunya untuk merogoh saku.

"INI! K-"

Cup!


Jinyoung menutup mulut Daehwi dengan tangannya lalu mencium punggung tangannya sendiri.


"Berisik lagi ku cium kau"

Daehwi memasang wajah 'shooked in pikachu'.

Guanlin yang melihat adegan tadi seketika terkaget lalu menyusul.

"Hei ke-" baru ingin menegur namun wajah Jinyoung membuatnya terdiam kembali.

"Jelaskan perlahan agar aku faham, tidak perlu berteriak aku bahkan tidak sampai 5 inci darimu" sial! Daehwi ingin kembali berteriak namun takut dicium lagi.

"K-kau menabrak lalu merusak handphone ku..."

"Ya? Lalu? Mau minta ganti?" Daehwi menggeleng.

"Aku tidak butuh handphone nya... aku butuh data yang ada di dalam" Jinyoung memperhatikan handphone yang sudah hancur lebur itu.

"Tidak mungkin, bentukannya saja sudah begitu" Daehwi kembali emosi.

"USAHAKAN DONG IN-" Jinyoung mendekatkan wajahnya pada wajah Daehwi.

"Sudah ku bilang kalau berisik kau ku cium" Daehwi menutup mulutnya sambil menggeleng.

'Kenapa malah aku yang tertekan begini?' Daehwi bingung.

Jinyoung menghela nafas, ia mengambil handphone Daehwi.

"Ini ku ambil, akan ku cari orang yang bisa mengambil datanya"

Namun Daehwi bukan orang yang mudah puas.

"Aku butuh jaminan, bisa jadi kau kabur membawa handphone ku" Hwi... Siapa juga yang mau membawa kabur handphone hancur begitu.

Jinyoung memberikan handphone nya pada Daehwi.

"Ini jaminannya"

"Kalau kau ada perlu gimana? Kalau ada yang mau menghubungimu?"

"Aku tinggal menghampirimu dan meminjamnya sebentar" Agak ribet fikid Daehwi.

Namun handphone itu ia terima.

"Baiklah akan ku beri alamatku kalau sewaktu-waktu kau butuh handphone ini... Tapi jaga handphone ku ya?" Apa lagi yang mau di jaga Lee Daehwi? Bahkan lcd nya sudah berjatuhan.

"Aku boleh kesana setiap saat kan?" Jawab Jinyoung meyakinkan.

Daehwi mengangguk.

"Ok" iapun langsung pergi memakai sepeda motor nya tanpa basa basi lagi.

Guanlin akhirnya berani mendekati Daehwi.

"Jadi? Ini handphone siapa?" Tanya nya menunjuk handphone utuh di tangan Daehwi.

"Orang tadi"

"Wah, padahal biasanya saat ada yang mau menyentuh ujung tasnya saja sudah dipelototi bahkan dipukuli"

Daehwi menelan salivanya.

Sepertinya ia harua extra hati-hati.

Salah-salah bisa lecet lalu ianya ikut lecet dipukuli orang itu.

"Dia galak ya?"

"Tepatnya sih senggol bacok"

Dan tadi Lee Daehwi meneriakinya.... Selamat menggali kuburmu sendiri manis.

Akutu akutu kangen akutu tau gak kalian? Kalau ketemu tolonk selca kek apa kek gituuuu yaalah.

Sun That Too Shine (Jinhwi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang