3

20 5 4
                                    

Holaaa

Masih ada yg suka jinhwi ternyataಥ‿ಥ
Makasih yg udah baca aku syg kalian banyak2(◍•ᴗ•◍)❤

Pulang ke rumah Daehwi nampak tersenyum cerah.

Handphone nya akan segera benar kembali.

"Kemana saja?" Tanya Chenle.

"Menemani Guanlin" Daehwi terus tersenyum.

"Kenapa senyum begitu sih? Sudah kubilang jangan terlalu sering bergaul dengan tiang berjalan itu, dia kan tidak waras" astaga jangan terlalu jujur.

"Sepertinya yang salah gaul itu kau... Terlalu banyak megejar kak Renjun mulutmu jadi setajam pisau baru"

"Kan kan... Awas saja kalau tiba-tiba sepupu gilamu itu berulah dan kau kena batunya juga! Jangan minta tolong padaku" tapi le...

"Dia juga sepupumu lumba bodoh" Daehwi melempar popcorn pada kembarannya itu yang malah masuk kedalam mulut...

"Guanlin? Belum pulang?" Tanya Daehwi.

Guanlin hanya menggeleng "aku lupa bawa charger jadi tidak bisa minta jemput, tadinya mau jalan cuma sampai depan komplek saja sudah lelah jadi aku balik lagi"

"Deblo ya gede-gede bloon" Daehwi... Mulut pedas Chenle sepertinya memang gen kalian karena mulutmu pun sama.

"Pujian?"

"Bertanya lagi ku penggal kepalamu"

"Baik" cukup sadis ya.

Chenle sepertinya memang sudah malas meladeni kedua orang itu dan memilih kembali menyemili popcorn nya.

.
.
.
.
.

Setelah makan malam mereka memutuskan untuk menonton film.

"Hantu?" Usul chenle.

"Gila?!" Guanlin mengamuk.

Daehwi tahu betul sepupunya itu takut akan hal mistis.

"Ok hantu" iapun bergegas menyetel film hantu terbaru dan melupakan satu hal.

Ia juga takut pada hantu:)

Belum mulai kedua orang itu sudah berpelukan erat.

"ASTAGA BAHKAN INI BELUM MULAI" layar nya masih menunjukan logo netflix.

Masalahnya chenle terdempet... Tahu begini mereka tidak menonton di laptop. Ia berada di tengah-tengah pula.

Sepanjang film Guanlin dan Daehwi menutup mata terlalu takut dengan filmnya.

Namun ada suara telfon tiba-tiba di saku Daehwi yang memaksanya membuka mata.

Hp jinyoung berbunyi keras.

Tertulis 'Eunwoo' disana.

Daehwi merasa ragu mengangkatnya namun telfon itu berkali-kali berdering.

"Angkat dan jangan berisik hwi" Chenle berkata begitu jadi apa boleh buat? Toh ia juga kepo ini siapa.

"Halo? Ma-"

"Daehwi?"

"Iya? I-"

"Ini jinyoung, tolong kirimkan file dengan tulisan penelitian kimiaku bisa?"

"Bis-"

"Ok ku tutup, ini pakai nomor kakakku ia sudah mengo-"

"Berhenti memotong perkataanku"

Sun That Too Shine (Jinhwi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang