Tiga

9.9K 733 598
                                    

"Pagi Nara!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi Nara!"

"Pagi juga. Tumben cepat datangnya?"

"Lagi rajin soalnya hehe. Oh iya, lo tau nggak kenapa dari tadi anak-anak pada ribut?"

"Oh, itu karna Karan udah datang ke sekolah soalnya. Biasalah, idola lama cewek-cewek kembali lagi, makanya pada heboh!"

"Emang kenapa sampai seribut itu? Kalau masalah ganteng, yang lain kan juga banyak yang ganteng."

"Um, mungkin karena dia itu ketua geng Raksagana? Terus orangnya juga pendiam dan susah didekati! Tau sendiri kan gimana kuatnya pesona cowok cool?" jelas Nara dengan senyum lebarnya.

"Oh cuman gitu aja. Berarti dia ketuanya geng Raka ya? Haish, anak berandal kaya gitu aja kok dihebohin sih!"

Tamara terus berbincang ringan bersama Nara. Bahkan gadis itu juga menceritakan kejadian ketika ia bertemu dengan lelaki aneh di tangga kemarin. Di saat bel berbunyi, barulah Tamara izin keluar kelas dengan alasan pergi ke toilet. Walau sebenarnya kantinlah yang menjadi tujuan gadis itu.

Apalagi namanya kalau bukan bolos?

***

"Ehh itu Tamara bukan sih?" tanya Dimas dengan menunjuk seorang gadis yang tengah hormat pada tiang bendera.

"Mana? Mana?" tanya Alex sambil melihat ke arah yang ditunjuk oleh Dimas.

"Itu noh di depan tiang bendera! Lagi hormat dia!" seru Dimas memperjelas dimana keberadaan Tamara.

"Eh iya, palingan karna ketauan bolos tuh!" sahut Rangga sambil menggedikkan bahunya acuh.

"Lah kita juga bolos ege!" ucap Dimas sembari menoyor kepala Rangga.

"Tapi kan kita nggak ketauan!" balas Rangga dengan mengusap kesal jidatnya yang sehabis ditoyor oleh Dimas. Ia tidak terima jidat gantengnya diperlakukan demikian.

"Siapa namanya?" tanya Karan secara tiba-tiba.

"Tamara, Ran!" jawab Raka. "Tumben lo mau nanya tentang cewek?"

"Dia nabrak gue, nginjak kaki gue, dan juga ngatain gue!" ucap Karan sambil tersenyum sinis. Sungguh hanya Tamara yang berani memperlakukan Karan seperti itu. Tentu saja hal itu mampu membuat Karan kesal sekaligus merasa takjub karna ada orang yang berani kepadanya.

"Anjir hahaha, lo serius? Wah parah sih Tamara. Lo harus balas kelakuannya sih, Ran." Rangga semakin yakin jika gadis yang sering cekcok dengan inti Raksagana itu memang tidak mengenal rasa takut.

"Lo nggak usah lebay kali!" seru Raka sambil menyenggol lengan Rangga.

Masalahnya sekali Karan sudah menetapkan target, maka pria itu akan membasmi targetnya sampai ke tahap sengsara. Jadi, Raka tidak mau jika Karan sampai terpancing emosi dan membuat Tamara berada dalam kesusahan.

Karan's Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang