Setelah acara senam pagi, kegiatan di SMA Atlanta saat ini dilanjutkan dengan pengumuman prestasi sebagai bentuk penghargaan bagi siswa-siswi yang memenangkan pertandingan atas nama sekolah. Acara tersebut rutin dilakukan di SMA Atlanta karena banyaknya kemenangan yang diraih para siswanya setiap minggu.
"Kita ucapkan selamat datang kembali kepada Karan Elderic Wijaya di SMA Atlanta ini!" sambut Pak Wendy, yang merupakan seorang kepala sekolah di SMA Atlanta.
"Dipersilahkan bagi Karan agar segera maju dan melakukan serah jabatan kembali sebagai ketua basket untuk tim putra!" sambung kepala sekolah tersebut dengan mic yang bunyinya cukup keras dan nyaring.
Dulu, Karan memang ketua tim basket di SMA Atlanta. Walau saat itu ia masih merupakan siswa tahun pertama, tapi berkat keahliannya membuat Karan mendapatkan posisi menjadi ketua basket. Akan tetapi, semenjak Karan pindah, SMA Atlanta tidak mempunyai ketua ekstrakurikuler basket yang tetap. Selalu berganti-ganti. Semuanya masih berharap pada Karan untuk kembali ke sekolah ini lagi. Namun, selama Karan tidak berada di sekolah ini, tetap saja keunggulan SMA Atlanta dalam bidang basket tidak pernah menurun. Dan itu semua tentunya berkat teman-teman Karan, serta beberapa anggota geng mereka yang memang berbakat dalam bidang basket dan berada di sekolah yang sama.
"Ahhh pangerann guee!"
"Suami masa depan gue!"
"Demi apa, Karan makin ganteng pakai banget!"
Begitulah sorak-sorak kagum yang terdengar dari seluruh siswi yang notabennya adalah penggemar Karan. Bahkan kepala sekolah saja jadi merasa heran sendiri saat melihat tingkah seluruh siswi-siswinya tersebut. "Shuttt, udah tenang semua! Jangan alay kaya jablay. Kaya nggak pernah lihat orang ganteng aja!" tegur Pak Wendy berusaha menenangkan para siswinya yang semakin histeris.
"Bapak sebenarnya senang plus merana karena kamu pindah lagi kesini. Senangnya ya karna ada bakat, merananya karna kamu nakalnya luar biasa kegantengan! Eh kebangetan maksud Bapak!" ralat Pak Wendi seraya menggelengkan kepalanya cepat.
Sementara Karan hanya tersenyum miring untuk menanggapi Pak Wendy. Akan tetapi, entah mengapa hal biasa itu mampu membuat para siswi yang melihatnya menjerit tertahan.
Saat Karan telah sampai di pendopo, ia langsung menjabat tangan Pak Wendy yang diikuti dengan para guru yang juga melakukan penyambutan kepadanya. Para guru pun segera melakukan penyerahan jabatan ketua basket yang diwakilkan oleh Pak Mamat selaku guru olahraga.
Sebenarnya jika ada murid yang pindah seperti Karan saat ini, sekolah tidak pernah mengadakan penyambutan. Namun, karena Karan merupakan anak dari investor sekolah sekaligus anak emas sekolah, makanya diadakan acara penyambutan seperti yang terjadi sekarang.
"Oke kita lanjut yang kedua, ucapkan selamat pada teman kalian—siswi cerdas dengan segudang prestasi, namun sering berulah—Acapella Tamara Hamish," ucap Pak Wendi dengan berteriak semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karan's Girlfriend
Tienerfictie"Dengan persetujuan lo atau engga, gue bakal buat lo jadi milik gue, Capella!" -Karan Elderic Wijaya "Hai-- mine?" -Karan Elderic Wijaya ••• Kisah ini menceritakan tentang Tamara yang bertemu dengan remaja lelaki bernama Karan. Sesosok pria yang nya...