17

2.3K 338 16
                                    


Kalian suka banget ya sama alur cerita He Is My Aran?🤔

































Aran memarkirkan motornya, seharian sudah ia bejalan jalan mengelilingi kota Jakarta bersama teman temannya.

Aran melihat ke arah dua mobil mewah yang terparkir di halaman rumahnya.

"Siapa yang datang?"gumamnya.

Ia pun masuk ke dalam rumah, berjalan menuju ruang tamu,untuk melihat siapa yang datang.

"Kakak Mira!"ucap Aran langsung berlari ke seseorang gadis yang bernama Mira.

"STOP!!"ucap Mira."jangan loncat! Lu berat"ucap Mira. Aran merubah ekspresi wajahnya menjadi datar.

"Ya elah, adeknya kangen juga masa ga boleh meluk"Aran memanyunkan bibirnya.

"Boleh meluk, tapi kagak usah loncat, remuk badan gw yang ada"

Aran tidak sadar sendiri tadi ada 2 orang wanita yang sedang menatap cengo ke arah Aran.

Aran menoleh ke arah 2 gadis itu, dan bertapa kagetnya ia melihat seseorang itu adalah Chika dan maminya.

"Anjir! Bukanya nih cewek pas gw pulang masih ada di restoran ya? Kenapa bisa di sini?! Fix setan nih orang"batin Aran.

"Duduk, entar pendarahan mau?!"ucap Mira. Aran pun duduk di samping Mira.

"Lu kapan Dateng kak?"tanya Aran.

"Barusan, owh ya, lu kenapa kagak bilang ke gw sih, kalau lu punya gebetan"ucap Mira menaik turunkan alisnya.

"Apaan sih gebetan, gw ga punya"

"Tuh siapa?"tanya Mira menunjuk ke arah Chika.

"Kagak tau gw gak kenal sama dia"Chika menatap tajam ke arah Aran. Aran yang merasa dirinya di tatap sinis oleh Chika, ia tak memperdulikannya.

"Aran ga boleh gitu ah!"ucap Shani.

"Iya iya"ucap Aran pasrah.

"Oh ya, Aran, mamah mau kamu sekarang jadian ya sama Chika"Aran membulatkan matanya, menatap tak percaya ke arah mamahnya, dengan entengnya mamahnya mengucapkan kalau dia dan Chika sekarang pacaran.

"Gak! Aran ga mau!"bantah Aran.

"He! Lu itu udah bagus di kasih cewek cantik, baik, sopan. Masa lu nolak!!"ucap Mira sambil melotot ke arah Aran.

Aran menundukkan kepalanya, tak berani menatap ke arah Mira. Mira, ia adalah anak dari tantenya, kakak dari mamahnya. Ia sangat dekat dengan Mira dari kecil, membuat Aran tertunduk patuh dengan semua perkataan Mira.

"Kan Aran masih sama ce--"

"Kagak! Lu udah end sama dia, mulai sekarang, lu udah resmi jadi pacarnya Chika!!"ucap Mira."Gak ada penolakan!"ucap Mira penuh dengan penekanan.

Aran menelan ludah kasar, ia menganggukkan kepalanya cepat, karena takut dengan amarah kakaknya."iya iya, Aran pacarnya Chika sekarang"ucapnya pasrah.

"Nah... Gitu dong, nih baru namanya adik gw"ucap Mira sambil menepuk pundak Aran.

Chika tersenyum kala Aran mengucapkan kalau ia dan Aran sudah pacaran. Dan sekarang ia tak perlu susah susah lagi buat memikirkan segala cara untuk mendekati Aran.

Aran beranjak dari tempat duduknya, menghampiri Chika.
"Ikut gw"ucap Aran datar sambil menarik tangan Chika.

Chika sama sekali tidak menolak kala Aran membawanya entah keman. Aran membawa Chika ke taman kompleks rumahnya. Ia melepaskan gandengan tangannya dari Chika.

"Kenapa lu ke rumah gw?"tanya Aran."ngebujuk mamah gw buat pacaran sama lu?!"

"Aku cuman mampir aja, kebetulan aku lewat sini tadi, kalau untuk bujuk mamah kamu itu sama sekali enggak"ucap Chika menatap wajah datar Aran.

"Sebenarnya mau Lo itu apa sih?! Bisa busnaya Lo ga nolak saat mamah gw bilang kalau lu sama gw pacaran?!!"

"Buat apa aku nolak, aku suka sama kamu Aran, aku cinta sama kamu"

Aran tertawa hambar."terus...! Lo mau kemana kan pacar Lo itu?"

"P-pacar? Gw ga punya pacar"ucap Chika gugup

"Chika Chika, lu pikir gw anak kecil yang bisa lu bohongi ha?!"

"Aran aku ga bohong, Gito bukan pacar gw"

"Terus siapa?! Abang Lo?!"ucap Aran."gw liat Lo tadi di restoran sama Gito, pegang pegang tangan, elus elus pipi. Itu bukan pacaran?!
















Deg!!!


















Chika terdiam, bagaiman bisa Aran tau kalau ia tadi bersama Gito di restoran.

"I-itu aku--"

"Apa?!"kata Aran."ga bisa jawab kan lu"

"Aku ketemu sama Gito karena aku mau mutusin dia!!"ucap Chika.

Aran terkekeh mendengar ucapan Chika."baru tau gw kalau mau putus seromantis itu"

"Kamu ga percaya sama aku?"tanya Chika, matanya mulai berkaca-kaca.

"Oh, ya jelas gw ga percaya sama omongan lu"

"Aran percaya sama aku, aku mutusin dia karena aku sayang kamu"ucap Chika, air matanya telah keluar, membasahi pipinya.

Aran mengusap wajah kasar. Entah kenapa ia tak tega melihat Chika menangis.

"Iya iya gw percaya, ga usah cengeng lu!"ucap Aran menghapus air mata Chika.

Chika memeluk tubuh Aran, menyenderkan kepalanya di dada bidang milik Aran. Aran hanya membiarkan saja Chika yang memeluk dirinya.

Entah mengapa pelukan dari Chika terasa nyaman. Perlahan tanah aran membalas pelukan dari Chika, mengelus pundak gadis itu.







"Ahk! Gw kenapa jadi gini sih!!"batin Aran.



He Is My Aran (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang