26

2.1K 260 17
                                    

Ketemu lagi kita sobat :v














































*****




"aran, aku  ga suka dengan makanan itu"ucap diva menundukkan kepalanya, karena takut kalau aran marah.

"kenapa ga suka, bukan kah ini enak?"desis aran.

"a-aku tidak mood untuk makan"lirih diva. meremas ujung roknya.

Aran menghela nafasnya."makan diva, lihat tubuh mu itu sudah sangat kurus!"ujar aran, tapi diva tak menjawab ucapan aran.

"kau dengar aku?!"

"i-iya"

"makan!"ucap aran sedikit membentak.

Diva mengambil nasinya, hanya sedikit, dan tak lupa ia mengambil lauk pauknya.
Diva sesekali melihat ke arah aran, dia sangat tampan, tapi mengapa dia juga sangat kejam kepada dirinya.

"kalau sudah siap makan pergi tidur, aku ada urusan dan harus segera pergi"jelas aran, namun tak ada jawaban dari diva.

Aran mendengus."kau dengar aku?!"

"hm"

"Diva.."

"iya hati hati"ucap diva tampa melihat ke arah aran.

Aran pergi meninggalkan meja makan itu. Diva berjalan masuk ke kamarnya. ia duduk di lantai dan kepalanya ia sandarkan ke tempat tidur.

"kapan kau bisa melepaskan aku aran, mau sampai kapan kamu mengurung ku di sini?"lirih Diva, tanpa sadar air mataya sudah membasahi pipinya.











***









Chika sedang berada di rumah aran, ia menunggu kedatangan aran sambil berbincang bincang dengan mamah kekasihnya itu.

Tak berapa lama datang lah orang yang mereka tunggu tunggu ke hadirannya.

"hai aran"sapa chika melambaikan lengannya kepada aran.

Aran hanya tersenyum tipis. ia menghampiri kedua wanita itu, mendudukkan dirinya di samping chika.

"kam ngepain ada di sini?"tanya aran.

"ga ada cuman main aja"balas chika dengan senyum manisnya.

"em... kalau gitu, mamah ke kamar deh, kalian ngobrol ngobrol aja yah"ujar shani meninggalkan sepasang kekasih itu.

"aran udah makan?"tanya chika, sambil merapikan sedikit rambut aran yang berantakan.

"udah"jawab aran."kamu?"

Chika tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya."belum"

"kenapa kok belum, makan gih!"

"suapi dulu, baru aku mau makan"gumam chika manja.

"modus"ucap aran sambil terkekeh.

"enggak tau..!"ucap chika memanyunkan bibirnya, sangat gemas sekali di mata aran.

"Terus apa?"

"Pengen aja di suapi kamu"ujar Chika menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Aran.

Aran terkekeh, ia mengelus rambut Chika."ya udah yuk makan, aku suapi"

Chika membangkitkan kepalanya."beneran?"

Aran menganggukkan kepalanya. Sangking senangnya Chika menepuk tangannya."yey, yuk makan yuk"

Chika menarik lengan Aran yang masih duduk di sofa. Aran membangkitkan tubuhnya, mengikuti gadis itu dari belakang.

Chika duduk di sebelah Aran. Ia melihat Aran Yangs edang mengambil Nasik dan lauk pauk untuknya.

"Aaaaa"ucap Aran, menyodorkan satu sendok ke mulut Chika.

Chika menerima suapan dari Aran. Hari ini ia sangat senang, karena Aran mulai membuka hatinya untuk Chika. Sedikit lagi, ia bakalan bisa membuat Aran jatuh cinta kepadanya.

"Buka mulutnya"perintah Aran.

Chika membuka mulutnya, dan selesai. Itu adalah suapan terakhir, satu piring sudah habis ia makan, itu pun karena di suapi Aran, kalau ga dia ga akan habis.

"Nih minum"Aran menyodorkan satu gelas air putih.

Chika menerima gelas itu, ia meminumnya hingga habis."udah"ucap Chika.

"Aku antar pulang ya"kata Aran, yang di balas anggukkan oleh Chika.






***







Aran memberhentikan mobilnya di halaman rumah Chika. Aran menoleh ke arah sampingnya. Terlihat Chika yang sudah tertidur pulas. Sepertinya gadis itu sangat kelelahan.

Aran turun dari mobilnya, membuka pintu penumpang, menggendong Chika ala koala, dan menutup kembali pintu mobilnya.

Aran berjalan pelan pelan, agar tak mengganggu tidur Chika. Ia mengetuk pintu rumah Chika. Dan tak berapa lama, terbuka, aya menyuruh Aran untuk menaruh Chika di kamarnya.

Aran menaiki anak tangga menuju lantai dua. Saat sudah sampai kamar Chika, ia membaringkan tubuh mungil Chika di kasur dengan perlahan. Tak lupa ia melepaskan sepatu yang Chika kenakan, menarik selimut hingga menutupi perutnya.

Aran tersenyum melihat wajah polos Chika saat tertidur. Aran mencium kening Chika, lalu ia keluar dari kamar itu.










***








"Giman hubungan lu sama Chika?"tanya Mirza.

Kini Aran sedang berada di rumah Mirza bersama Zee dan ollan. Mereka niatnya mau Mabar bareng, tapi malah jadi ngegibah.

"Biasa aja"jawab Aran.

"Lu udah mulai buka hati buat tuh cewek?"

"Belum"

"Bagus deh"

"Kok bagus?"tanya Zee.

"Ga papa"

Mirza membuka handphone, lalu ia meluncur di aplikasi gamenya.






***






Chika sedang duduk di balkon kamarnya, menatap ke arah langit yang dipenuhi oleh bintang.

"Aran, kenapa gw jadi mikirin dia?"ujar Chika sambil tersenyum.

"Apa gw bener bener jatuh cinta sama Aran?"

























TBC...

He Is My Aran (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang