δεκαέξι

1K 179 18
                                    

Tokk tokk

"Bang jimin" Panggil Heeseung. Tetapi tidak ada balasann.

"Coba panggil besar dikit la seung, lo manggil nyamuk terbang?" balas Sunghoon

"kayak ginini," Ni-Ki meletakkan kedua tengannya di samping bibirnya, "BANG JIMINNN OH BANG JIMINNN" teriaknya.

Sunoo mengikuti gerakan Ni-Ki dan bersiap untuk berteriak juga,"BANG TETETTT TETTT TAEHYUNGG"

"BANG JUNGKUKK KUKK KUKURUYUKKK," Teriak Ni-Ki dan seperti biasa di hadiahi geplakan oleh Jay

Jungwon memperhatikan sekitarnya, ia berjalan ke samping kabin yang terdapat satu tempat tertutup seperti gubuk dengan pondasi kayu yang jarang-jarang sehingga memiliki sedikit celah

Jungwon mengintip kedalam tempat tersebut

"Bang junkyu?" panggilnya, membuat yang lain mengalihkan atensi mereka dan segera menyusul jungwon

"Ada apaan won?" tanya jay yang baru saja berdiri di belakang jungwon

"Didalem ada bang junkyu, mungkin di kurung disini gara-gara insiden kemarin"

Sunoo yang mendengar itu segera mengintip ke arah dalam dan melihat junkyu sedang tidur dalam keadaan duduk

Sunoo menahan tangisnya, ia merasa sedih melihat abangnya di perlakukan seperti itu, ia yakin abangnya tidak mungkin melakukan itu dan ia hanya di fitnah

"Kenapa bang junkyu bisa ada disini? Insiden kemarin itu apa?" tanya Heeseung.

"Soal lo yang kemarin, lo di celakain oleh dia" jawab Sunghoon. Ia menatap gubuk tersebut sinis, ia tidak berniat untuk mengintip kedalam seperti yang lainnya.

"Hah? Siapa yang bilang kalau bang junkyu yang nyelakain gue?"

"Udah banyak buktinya bang. Kemarin bang yedam ngelihat orang yg masuk ke kabin Apollo pakai jubah hitam, trus Junghwan ngeliat bang junkyu juga pakai jubah hitamnya dia" jelas Ni-Ki

Heeseung menatap temannya dan menggelengkan kepalanya, "nggak, bukan.. Itu bukan bang junkyu!" tegasnya.

"Lo mau bela dia? Udah jelas buktinya ngarah ke dia" balas Sunghoon.

Sunoo menundukkan kepalanya di tengah-tengah perdebatan yang lain, ia bingung harus bereaksi seperti apa di saat ia yakin pasti bukan abangnya tetapi buktinya berbicara.

Jake yang melihat itupun langsung memeluk sunoo, "udah woi udah jangan debat lagi, lagian tujuan kita kesini itu nemenin heeseung ketemu bang jimin" jawabnya

Jay juga ingin ikut berdebat tapi dia tahan untuk saat ini.

Seseorang berjalan mendekati mereka,
"Eh ngapain kalian disini?" tanyanya.

"Nah ni dia orangnya baru muncul" kata Ni-Ki.

"Bang jimin, lepasin bang junkyu ini bukan perbuatan dia" kata heeseung. Ia berjalan mendekati jimin dan memegang tangannya

"Lo yakin bukan dia pelakunya, lo liat pelaku aslinya?" tanya Jimin pada heeseung.

Heeseung menghela nafasnya kasar, "gue nggak liat wajah pelakunya, tapi gue yakin bukan bang junkyu," jelasnya.

"Cihh, masih aja di bela kenapa sih lo yakin banget kalau bukan dia? Jelas buktinya ada seung!" kata Sunghoon. Ia memandang heeseung dengan alis bertautan, ia merasa aneh kenapa lelaki itu masih membela orang yang sudah jahat padanya.

"Sunghoon! Emang bukan bang junkyu pelakunya"

"EMANG ADA BUKTINYA JAY?" jawabnya, "KENAPA KALIAN PADA BELAIN ORANG JAHAT ITU SIH?"

Sunoo yang sudah tidak tahan pun menangis di pelukan jake.

"SUNGHOON!" Jay menatap mata sunghoon dengan tajam.

"Bang hoon jangan gitu dong, kan disini yang ada di tempat kejadian itu bang Heeseung, jadi pasti bang heeseung yang lebih tau dari kita" jawab Jungwon menengahi.

Sunghoon menghela nafasnya kasar, "Terserah. Urus aja kalian sendiri gue pergi duluan" katanya. Lalu sunghoon berjalan meninggalkan mereka semua

"Sunghoon! Woiii balikk nggak lo" teriak Jay

"Udah, biarin dia pulang nenangin diri dulu," kata Jake, "noo udah nangisnya, gue juga percaya nggak mungkin abang lo pelakunya.. Udah yaa" lanjut jake. Ia mengusap pundak sunoo pelan yang membuat sunoo tenang dan berhenti menangis

"Bang plisss, gue yakin itu bukan bang junkyu" ucap Heeseung. Ia menautkan kedua telapak tangannya memohon

"Huftt.. Gue nggak bisa ngeluarin junkyu sebelum pelaku aslinya ketemu, maaf yaa" jawabnya. Jimin menepuk bahu heeseung beberapa kali lalu pergi dari pandangan mereka

"Gue harus cari pelakunya, gue harus dapet secepatnya," kata heeseung, "Sunoo maafin gue yaa gue usahain bakal bawa bang junkyu keluar dari sini seceptnya" lanjutnya. Ia memeluk sunoo sekilas menyalurkan kekuatan pada adik kecilnya itu.

Sunoo membalas pelukkanya, "Iya bang, makasih yaa" jawabnya.

"Biar gue yang ngomong sama Sunghoon nanti, thanks ya kalian udah nemenin gue kesini"

"Ohya ngomong-ngomong tujuan awal bang heeseung kesini ngapain bang?" tanya Ni-Ki

"Gue mau kasih tau bang jimin, sebenernya gue ngeliat sesuatu waktu insiden kemarin"

"Ngeliat apaan?" tanya jay.

"Waktu gue jatuh gara-gara kaki gue di pegang, gue nggak sengaja ngeliat tangannya ada tanda lahir gitu" jelas heeseung.

"Tanda apaan?"

"Tanda lahir atau tato nggak tau juga, bentuknya kayak buah anggur"

"Trus kenapa lo nggak bilang tadi?" tanya Jay

"Gue lupaa karena mikirin bang junkyu" jawabnya

"Bang junkyu nggak ada tanda kayak gitu di tangannya, tangannya muluss kok" kata Sunoo.

Ni-Ki langsung melihat tangannya yang tidak mulus ituu

Kebanyakkan main layang-layang sih lu dulu kecil-, g

"Yaudah, kita cari orang yang ada tanda anggur di tangannya aja" kata Jake. Yang lain menganggukan kepalanya kecuali jay

Lagi-lagi jay hanya bisa terdiam.

"Yaudah, kita balik dulu besok kita cari orangnya" kata Heeseung.

Mereka pun pergi dari sana dan kembali ke kabin masing-masing, kecuali Heeseung yang berjalan menuju kabinnya Sunghoon.

DIFICIL • ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang