"Satu aksi membawa satu perubahan."
ー𝓰𝓪𝓻𝓲𝓼 𝔀𝓪𝓴𝓽𝓾ーDengan tangan masih gemetar Junkyu menggengam lengan milik sang kaka di sebelahnya.
"Tenang Vid, dia bakal baik-baik aja." tenang Seunghoon begitu Junkyu mempererat genggamannya.
"Pacar lo ya?" tanya Senghoon setelahenarik Junkyu untuk duduk di kursi.
Junkyu tak langsung menjawab. Dia masih kaget, Lia pingsan di pelukannya dengan darah yang terus mengalir dari hidungnya. Kalau Seunghoin tidak memantunya mungkin Junkyu tidak akan kuat membawa Lia ke Rumah Sakit.
"Bukan. Dia temen pertama gue selain Jian yang udah kaya keluarga." jawab Junkyu lirih.
Genggaman pada lengan sang kakak dia lepas, "Makasih bang Genta bantuin gue bawa Lia kesini." sambung Junkyu.
"Vidー"
"ㅡgausah difikirin omongan gue. Tadi kebawa emosi aja." potong Junkyu.
"Maaf." lirih Seunghoon.
Junkyu melirik sang Kakak dengan tatapan tak percaya.
"Bangー"
"ーmaafin gue yang selalu nyalahin lo soal kepergian Mama. Maafin gue yang ga buka mata soal kondisi lo yang jauh lebih buruk dari gue. Maafin gue yang ga bisa jagain lo dengan baik. Maafin gue yang justru malah bikin hidup lo makin sulit. David, maafin gue belum bisa jadi abang yang baik kaya yang Mama minta." isakan Seunghoon mengikis keheningan di lorong itu.
Junkyu mengusap airmatanya kasar, mengelus bahu sang kakak yang menunduk dalam disampingnya.
"Gue selalu maafin bang Genta. Abang udah jadi abang yang baik buat gue. Maafin David juga belum bisa jadi adik yang baik buat abang." lirih Junkyu.
Seunghoon membawa sang adik masuk kedalam pelukannya. Membisikkan kata maaf berulang kali.
Sungguh hati Junkyu tak pernah selega ini sebelumnya.
☁️☁️☁️
"Kondisi belum stabil. Kankernya makin menyebar, Lia harus segera hubungin keluarganya untuk perawatan lebih lanjut."
Junkyu mengusap pelan jari-jari Lia yang dipasang jarum infus. Penjelasan dokter tadi setelah menangani Lia terus terngiang di kepalanya.
Dia ingin sekali memberitahu keluarga Lia, tapi dia tidak punya hak dan izin dari Lia.
"Cepet sadar Lia." bisik Junkyu.
"Vid, abang balik dulu ya. Mau cek kondisi Ayah. Nanti pagi kesini lagi bawain sarapan." kata Seunghoon yang baru keluar dari kamar mandi.
"Iya bang. Nitip Ayah ya." balas Junkyu dengan seulas senyum.
"Jangan dilitin terus ntar Lia malah males bangun diliatin orang jelek kaya lo." ejek Seunghoon sebelum benar-benar menutup pintu kamar inap Lia.
"Dih gaje banget kelakuannya." cibir Junkyu.
☁️☁️☁️
Junkyu mengerjap beberapa kali begitu merasakan ketukan di keningnya.
"Lucu banget si kamu kalau lagi tidur Vid."
Junkyu terbangun sepenuhnya ketika suara itu menyapa, "Lia? Kapan bangun?" tanya Junkyu heboh.
"Tadi subuh? Soalnya pas aku bangun langit mulai terang juga." jawab Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Waktu | Junkyu
Fanfictionー ft. Choi Jisu ❝ Segala hal yang baru bagiku adalah hal terakhir bagimu.❞ ーsandenim