7

706 11 0
                                    

Mande Rubayah yang mendekat dan memeluk Malin karena takut kehilangan lagi
——————————————————

Mande Rubayah juga ikut berdesakan mendekati kapal. Jantungnya berdebar keras saat melihat lelaki muda yang berada di kapal itu, ia sangat yakin sekali bahwa lelaki muda itu adalah anaknya, Malin Kundang.

Belum para sesepuh kampung menyambut, Ibu Malin terlebih dahulu menghampiri Malin. la langsung memeluknya erat Malin karena takut kehilangan anaknya lagi.

“Malin, anakku. Kau benar anakku kan?” menahan isak tangis karena gembira, “Mengapa begitu kau tidak memberi kabar?”

MALIN KUNDANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang