14. Di Asrama

12.2K 2.4K 365
                                    

BUNDAAAAAAAAAAA!

MAAPIN EJI, HARUS BOLOS SEKOLAH!!!

SALAHIN EJA NOH! KAN GARA-GARA DIA, EJI BOLOS SEKOLAH. HEHE

Sesuai janji gue semalem, gue datang ke sekolah cuma buat absen abis itu manjat dari tembok belakang buat keluar dari sekolah, dibantuin Angkara, Kevin, dan Deni, bahkan ada Chelsea juga disitu.

Setelah berhasil manjat tembok sekolah, gua langsung cus kerumah Angkara ngambil motor gue. Sengaja tadi pagi gue gak minta anterin supirnya bunda, biar gue bawa motor dan pas berangkat ke asrama gue gak jalan kaki.

Gue udah tau kok letak arsama Abinya Eja, jadi tinggal ngeng aja. Btw, gue keasrama sendiri, Angkara dan yang lainnya tetep sekolah kayak biasa.

Motor gue berhenti di depan sebuah gerbang berwarna hitam dari bangunan bertembok hijau itu. Gue mendekat kearah gerbang, dan seseorang ikut menghampiri gue.

"Assalamualaikum, ada apa dek?" tanya satpam.

"waalaikumsalam, saya mau ketemu sama Eja, pak," jawab gue.

"Kamu udah punya janji sama mas Eja?" tanyanya lagi.

"Belum sih, tapi saya temen sekolahnya Eja," jawab gue jujur.

"Oh... Kalo gitu sebentar, saya panggilkan," ucapnya.

"Baik pak," jawab gue. Satpam itu langsung masuk ke dalam dan membiarkan gue menunggu didepan gerbang.

Setelah sekitar 8 menitan gue menunggu, akhirnya terdengar suara yang mengarah ke gue.

"Dek, ini mas Eja-nya."

Gue cukup terkejut mendengar panggilan itu, gue membalikkan badan gue, dan benar saja!

Eja...

Tampan.

Tapi... Dia kurusan...

Bener kata Chelsea... Pasti dia jarang makan.

Kok lo nyiksa diri lo sendiri sih, ja?

Hati gue seketika gemetar melihat wajah cowok itu yang memucat. Tatapannya juga agak sayu, bibirnya kering, tapi rambutnya sedikit basah, mungkin karena air wudhu.

"Kamu ngapain kesini?" tanya dia menyadarkan gue yang sedang memandangi wajah cowok itu.

"Gu-gue-"

"Kenapa bolos sekolah?!" tanya dia lagi, memotong ucapan gue.

"E-eja-"

"Pulang, aku masih akan disini."

Tiba-tiba ia membalikkan tubuhnya ingin kembali masuk ke pesantren.

"Eja tunggu!" gue langsung menggenggam tangannya, menahan ia untuk pergi.

"?!"

"Gue mau ngomong sama lo! Sebentar aja!" ucap gue menunjukkan wajah serius sambil menatap mata Eja yang terlihat sayu.

"Gak perlu, aku sudah tau. Aku akan menjauh," ucapnya pasrah.

"Bukan! Gue mau ngomong sesuatu sama Lo! Plisss, sebentar aja!" ucap Gue memohon.

Untuk beberapa saat Eja tampak terdiam, dari matanya gue bisa melihat kalau ia tengah berfikir keras, sampai akhirnya ia menjawab:

"Oke, tapi jangan disini."

"Trus dimana?"

"Ikut aku."

Dia gantian menggenggam tangan gue, dan menarik gue masuk kedalam asrama. Gue bingung mau dibawa kemana, gue harap Eja gak ngelakuin hal aneh. Lagi pula ini kan asrama, masa dia berani melakukan 'itu' di sini...

Mungkin Tak Selamanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang