1. Pertemuan Kita

29.2K 3.4K 746
                                    

Hai semuanya...

Gue Eji, salam kenal. Harezi Purnama lebih lengkapnya. Gue sekolah di SMA Mandala 01, tepatnya di jalan Guntur dekat dengan SMK Gelangga. Hari ini tepatnya gue memasuki hari pertama, semester kedua di kelas 10. Sekolah di SMA Mandala ini cukup asik. Gue udah punya temen cukup banyak, orang-orang juga ramah. Kecuali kakel-kakel yang haus akan rasa hormat dari dekel nya, seakan ia yang mempunyai derajat tertinggi dimuka bumi ini.

Sekarang gue lagi di kelas, baca buku. Majalah 18+ sih, minjem ke Kevin noh. Si Deni juga ikutan baca nih, sama gue. Jadi bukan gue doang yang liat.

Tapi tiba-tiba, sang pengawas pintu kelas yaitu Angkara mulai teriak-teriak ngasih tau kalo Bu Deden wali kelas kita otewe kesini. Belalai gue yang udah mau tegak mendadak turun lagi deh.

Kevin bergegas kembali kemejanya, dan seperti biasa, gue duduk sendirian di bangku paling depan. Bu Deden masuk ke dalam kelas, rupanya datang bersama cowok memakai seragam SMA Mandala rapih, wajahnya juga tampan, rambutnya hitam pekat, wajahnya bersinar, kulitnya Juga sama seperti bajunya, sangat bersih, dan ia juga tinggi, melebihi gue deh tingginya. Kayaknya tinggi gue cuma sehidungnya aja.

Cowok itu hanya tersenyum tipis dan sedikit canggung mungkin setelah memasuki kelas. Bu Deden mulai ngomong:

"Selamat pagi, anak-anak!"

"Pagi buk!" jawab sekelas serentak bin kompak. Alhamdulillah.

"Kenalin ini teman baru kalian. Dia pindahan dari SMA Gelangga" perjelas Bu Deden.

Oalah pindahan SMA sebelah... Batin gue.

"Silahkan.." ucap Bu Deden mempersilahkan cowok itu untuk memperkenalkan dirinya lebih lengkap.

Dia manggut-manggut trus tersenyum tipis ke semua temen sekelas gue, dan mulai ngomong:

"Assalamualaikum, semuanya" ucap salam dia memulai.

Sekelas kompak menjawab "waalaikumsalam!"

Mulai dari itu, murid cewek di sekelas gue pada senyum-senyum gak jelas sambil bisik-bisik ke arah tuh cowok. Gue bisa denger apa yang mereka omongin, katanya:

"Sumpah! Tuh cowok ganteng banget!!!"

"Fiks dia bakal jadi cowo gue!!!"

"Suaranya ganteng banget! Kalo gue bawa pulang, pasti emak bangga!"

Kira-kira begitulah...

Gue sih biasa-biasa aja, wajar kalo mereka pada begitu. Gue akuin emang tuh cowok ganteng, meskipun tetap gantengan gue.

"Perkenalkan nama saya Fahreza. Biasa dipanggil Eza atau Eja" ucapnya.

"Seperti yang Bu Deden bilang, saya pindahan dari SMA Gelangga. Karena menurut saya SMA ini lebih berpotensi untuk mengasah otak dan kemampuan saya" sambungnya.

"Tapi, bukan berarti SMA Gelangga jelek, atau sebagainya. Ini hanya pemikiran saya... Dan semoga kalian semua akan senang berteman dengan saya" tambahannya lagi.

Selesai berbicara, ia menoleh kearah Bu Deden. Bu Deden menyuruh Eja langsung duduk aja, terserah dia mau duduk dimana.

"Baik! Silahkan duduk Eja," ucap Bu Deden.

Si Eja jalan mendekat kemeja gue. Ya gimana lagi, cuman bangku sebelah gue yang kosong. Tapi sebelum di duduk, dia malah ngeliatin gue dulu. Sambil ngomong:

"Boleh saya duduk sama kamu?" tanya dia.

Gue dengan baik hati dan tanpa pikir panjang langsung mengiyakan aja. Lagian kalo gak gue bolehin dia mau duduk dimana lagi, ye kan..

Mungkin Tak Selamanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang