Akhirnya...
Hari Sabtu pagi pun tiba. Gue udah sarapan tadi, gue juga udah izin ke bunda buat kerumah Eja. Awalnya bunda ragu, karena waktu itu gue belum sempet ngenalin Eja ke bunda. Tapi gue tetep kasih tau kalo eja itu anak baik-baik, dan dia murid baru dari SMA Gelangga.
Setelah di setujui bundaku tercinta... Gue langsung siap-siap buat berangkat. Gue liat ke jam tangan yang gue pake, menunjukkan pukul 10.00 cus lah langsung berangkat aja, takut kesiangan.
Gue ambil dompet buat jaga-jaga, tas yang isinya baju ganti, bola basket gue, dan bergegas cium tangan bunda sebelum otewe...
"Bunda, Eji berangkat yah.." ucap gue berpamitan.
"Tiati, telpon bunda kalo ada apa-apa! Bawa hp kan?" ucap bunda. Gue mengangguk.
"Siap bunda! Eji bawa kok!" jawab gue bersemangat.
"Assalamualaikum!" ucap salam gue. Dan tentunya bunda menjawab:
"Waalaikumsalam."
Gue langsung ngeng naik motor gue ke alamat rumah yang dipinta Eja. Rumah Eja cukup jauh ternyata, bisa-bisa waktu itu dia pulang dari rumah gue sangat larut. Apa gak takut si begal?
sesampainya di sana, gue menghentikan motor gue tepat di depan rumah besar, berpagar berwarna putih. Rumah Eja gede juga! Bahkan lebih gede dari rumah gue.
Tak lama setelah gue menghentikan motor gue didepan rumah itu, tiba-tiba ada seorang bapak-bapak berseragam serba hitam memanggil gue.
"Dek!" tegurnya.
"Iya pak!" jawab gue.
"Cari den Eja, yah?" tanyanya lagi. Gue mengangguk.
"Iya pak."
"Sebentar yah, saya panggilkan dulu," ucapnya. Ternyata bapak itu adalah satpam rumah Eja. Gile, sekaya apa eja sampe punya satpam pribadi?
"Iya pak, boleh!" jawab gue. Setelah itu pak satpam pergi masuk kedalam rumah meninggalkan gue.
Gue menunggu sekitar 5 menitan, hingga akhirnya... Eja keluar dari rumahnya dan berjalan menghampiri gue.
Gue cukup terkejut melihat Eja yang... Tampan!
Mengenakan celana pendek, dan kaos hitam polos, membuat kulitnya terlihat sangat cerah, ditambah rambutnya yang sedikit berantakan juga menambah nilai ketampanan dirinya. Jujur itu membuat perasaan aneh di hati gue muncul.
Gue sebisa mungkin tak menghiraukannya dan tetap fokus ke wajah Eja, tidak pada bagian lain! Beneran, serius!
Gue sampai gak sadar kalau si Eja udah berada tepat didepan gue.
"Assalamualaikum Eji!" ucap Eja membuat gue sedikit terkejut.
"Wa-waalaikumsalam!" jawab gue masih sedikit ngeblank.
"Kamu kenapa?" tanya Eja menatap wajah gue lekat.
"Gapapa! Gu-gue gapapa kok!" jawab gue cepat. Eja mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.
"Yuk, masuk! Lapangannya ada di belakang," ucap Eja membuat gue lebih terkejut lagi.
"La-lapangan?"
"Mainya dilapangankan? Jadi aku siapin buat latihan khusus bareng kamu."
Hah? Apa? Gue ngeleg bentar!
Ini antara gue emang ngeleg, apa otak, hati, dan dompet gue yang ketar-ketir?"I-iya, oke!" jawab gue agak terbata-bata.
"Yuk?!" ajak Eja lagi. Gue mengangguk, dan segera melepaskan helm yang gue pake terus ikut masuk ke dalam rumah Eja.
"Eh tunggu!" ucap gue menghentikan langkah Eja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkin Tak Selamanya
Genç Kurgu(GAY STORY!!!). (on going!) Re-upload just for fun!! Semua yang ada di cerita ini fake! *Berlatar SMA Mandala dan murid pindahan dari SMA Gelangga. Eja(seme) Eji(uke) *Cerita ini bukan dilandaskan adegan 18+ melainkan alur yang menarik.