17. Toilet Sekolah

15.1K 2.4K 657
                                    

"Toilet sekolah."

!?!!!

HAH? NGAPAIN?!!!

Aduhhhhh, si Eja bikin gue nambah gabisa mikir aja!

Gue di bawa Eja sampe ke toilet sekolah. Anehnya gue tetep ngikut aja gaada penolakan... Sampe di toilet kita masuk kedalam, dan pas lagi gaada orang. Tiba-tiba Eja dorong badan gue masuk ke dalam salah satu toilet dan langsung mengunci pintunya.

!???!!!

"Ko di kunci?" tanya gue.

Setelah mengunci pintu toilet, Eja menoleh kearah gue dan menatap gue lekat. Gue masih dengan polosnya gak tau apa yang mau Eja lakuin.

"Ja?" panggil gue setelah menyadari Eja mulai memojokan gue.

"Ja?" panggil gue kedua kalinya. Tapi Eja masih terus memojokkan gue hingga akhirnya gue betul-betul tak bisa mengelak.

Yang bikin gue tambah terkejut... Karena tiba-tiba Eja mendekatkan wajahnya kearah gue, lebih tepatnya ia mendekatkan mulutnya ke telinga gue. Dan dia ngomong pelan:

"Kamu mau tau jawabannya?" tanya Eja. Gue dengan polos, bodoh, dan masih dengan penasaran di otak gue, mengiyakan.

"Apa?"

Dan lo tau, setelah itu dia jawab apa?

"Aku akan tunjukan."

!!!?

Tiba-tiba Eja mencium leher gue, sedikit menghisapnya, dan terasa seperti menggigit namun perlahan. Gue sangat merasa geli dengan itu.

BANGKE!!!

JANGAN BILANG MAU MODUSIN GUE!!!

"J-JA! Arghhhhh... Stop!" gue mendorong tubuh Eja sedikit menjauh. Tapi Eja tanpa ragu masih menatap lekat wajah gue.

"Lo ngapain sih?! Geli tau!" ucap gue kesal.

"Loh? Katanya mau tau?" tanya Eja, dengan wajah sedikit manja.

Bayangin aja sendiri! Hehe.

"Kan bisa ngomong doang! Gausah di praktekin!" Gue mendesis kesal dibuatnya. Seperti biasa Eja malah terkekeh melihat ekspresi kesal gue ini.

Setelah itu tangannya bergerak mengusap-usap kepala gue, dan bikin rambut gue berantakan. Tambah kesel lah gue! Tapi kesel gue tiba-tiba ilang setelah Eja ngomong:

"Yaudah gakpapa, setidaknya kamu sudah melaksanakan tugas kedua untuk membalas perasaanku."

Di sambung lagi:

"Aku akan tunggu kamu siap, untuk tahap selanjutnya."

CUP!!!

...!?

"Itu ketiga."

Astaghfirullah! Gue kaget, tiba-tiba eja nyium kening gue. Sumpah! Jantung gue beneran mau copot! Bisa-bisanya benda lembut, hangat, dan halus itu mendarat didahi gue, bahkan tanpa seijin gue!

"Aku ke kelas duluan."

Tiba-tiba Eja langsung membuka pintu toilet, keluar, dan meninggalkan gue yang masih dalam keadaan nge-frezee di toilet.

HELP ME!

Aduh, otak gue tambah ngeleg! Apa gue kena trauma sama Eja? Tapi ko, ada rasa aneh di hati gue, ya?

Gue kembali tersadar meskipun hanya setengah dari gue yang sadar, sisanya gak tau kemana! Tanyain yang bikin kesadaran gue ilang noh...

Gue berjalan keluar, menuju ke wastafel untuk cuci tangan. Gue melihat kearah cermin, dan mata gue langsung menuju ke dua titik itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mungkin Tak Selamanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang