15. Izinkan Aku

13.5K 2.4K 837
                                    

"Menurut kamu?"

Di atas gue, Eja masih menatap lekat wajah gue. Hingga akhirnya, dia mulai mendekatkan wajahnya ke wajah gue perlahan. Nafas ia mulai mengenai wajah gue, gue cuma bisa tahan nafas karena nafas gue semakin sesak melihat wajah Eja yang mulai tak berjarak dengan wajah gue.

Eja semakin mendekatkan wajahnya hingga tiba-tiba ia berakhir di telinga gue, jaraknya sangat dekat! Benar-benar dekat! Gue hanya bisa pasrah melihat bahu Eja, dan langit-langit kamar. Gue mencoba menghembuskan nafas, dan yang gue hirup lagi malah aroma tubuh Eja yang sangat gila wanginya...

Badan gue terkujur kaku, menyadari wajah eja yang tepat disebelah gue. Eja terdiam sesaat, menghela nafas, hingga akhirnya ia membisik sesuatu ditelinga gue, yang bikin otak gue agak ngeleg:

"Kamu mau mengizinkan aku untuk membantumu membalas perasaanku?"

!?

MESKIPUN SEDIKIT LEMOT, TAPI OTAK GUE PAHAM!

MAMPUS! GUE JAWAB APAAN NIH!

EJA NGESELIN!

GA USAH BILANG GITU BISA GAK SIH?! KAN GUE JADI RADA SALTING!!!

...

"Kalo tidak diizinkan, tidak apa. Tapi aku akan melanjutkan kegiatanku ini."

...

!?

DEG!!!

JA-JANGAN MACEM-MACEM LO...

Mau gue bales tapi seluruh anggota tubuh gue di tahan sama dia...

Gue masih belum menjawab pertanyaan dia, dia mengangkat wajahnya sedikit, dan mulai bergerak mengarahkan wajahnya kembali mendekat ke wajah gue.

"Ja!"

"Hm?" jawabnya tiba-tiba berhenti.

"A-ehm... Oke gue bo-"

CUP!!!

!?

A-ehmm anu!

...

Janji jangan senyum-senyum ya..

Gue mau ngasih tau nih!

Kalo tadi...

EJA NYIUM GUE.

Hanya sekilas, tapi benar-benar membekas dihati gue, apa lagi di bibir gue... Sumpah jantung gue!!!

BANGKR LO, JA!

KALO GUE TAMBAH BAPER+SALTING GIMANA?!!!!

GAUSAH DITANYA! JANTUNG GUE BENER-BENER MAU COPOT, setelah merasakan benda lembut, hangat, halus dan manis itu menyentuh bibir gue.

"Itu, yang pertama."

...

HAH?

MA-MAKSUDNYA?!

Setelah ngucapin kata-kata itu... Eja langsung memundurkan tubuhnya, ia turun dari ranjang, membuka kembali kuncian yang menyegel tubuh gue selama beberapa saat. Gue mulai bisa bernafas lega, tapi jantung dan hati gue masih berdebar kencang.

Gue langsung terduduk setelah Eja menjauhkan tubuhnya dari gue.

"Maksud lo?!" tanya gue. Eja kembali menjawab:

"Itu adalah tahapan pertama, untuk kamu membalas perasaanku."

...

Gue speechless!!!!

Mungkin Tak Selamanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang