a/n: HI, tadinya mau langsung masuk chapter satu... tapi pas udah mulai ngetik aku berubah pikiran. Ceritanya bakal lebih mudah ngalir dan enak dibaca kalo aku kenalin dulu sifat-sifat karakternya di awal ternyata. :')
"I don't like anticipating my face in a red flush"
𝕭𝖆𝖉 𝕳𝖆𝖇𝖎𝖙𝖘
Jika ada beberapa hal yang perlu kau ketahui tentang Park Jihoon, salah satunya adalah fakta bahwa tidak pernah ada orang yang benar-benar mengenal Park Jihoon di dunia ini—dan tidak akan pernah ada, karena Park Jihoon sudah terbiasa sendirian.
Sejak ia masih merupakan seorang bayi yang baru lahir, orang tuanya meninggalkannya di hadapan gerbang sebuah panti asuhan di tengah dinginnya udara musim semi, sebuah informasi yang bahkan tidak akan pernah ia ketahui jika saja pengurus panti asuhannya tidak melakukan wawancara dengan media segera setelah Jihoon sukses melakukan debutnya.
Bahkan ketika ia tumbuh dewasa, Jihoon selalu terbiasa sendiri. Ia tidak pernah memiliki teman akrab di panti asuhan itu. Faktanya, tak seorang pun anak di panti asuhan itu yang akrab dengan satu sama lain karena pengurus panti asuhannya yang selalu mengadu mereka—memukul, dan bahkan tidak memberi mereka makan sama sekali karena kesalahan satu orang, sebuah tindakan yang menyebabkan kebencian yang mau tak mau tumbuh di antara mereka.
Itu, dan juga fakta bahwa Park Jihoon tumbuh dengan penuh kekurangan. Ia tidak pernah memiliki makanan yang cukup untuk memiliki energi sebanyak anak lainnya, dan tidak pernah pula memiliki pakaian yang cukup tebal untuk dikenakan saat musim dingin. Di saat anak lain menangis karena tak dibelikan mainan, Jihoon bahkan tak diizinkan untuk sekadar menangis karena kelaparan atau kedinginan.
Karena apa lagi, jika bukan karena pria tua bangka yang menyebut dirinya pengurus panti asuhan itu yang mengambil segala uang yang disumbangkan oleh orang-orang kepada panti asuhannya untuk kepentingan pribadi?
Dan kini, saat Jihoon telah berhasil membebaskan dirinya dari kehidupan serba kekurangan itu, orang-orang menyuruhnya untuk bersyukur pada pengurus panti asuhan yang memilih untuk merawatnya selama tiga belas tahun pertama dalam hidupnya—seolah semua yang ia miliki sekarang ini bukanlah hasil jerih payahnya sendiri?
Ia hanya sedang dalam perjalanan pulang setelah bel sekolah berdering saat tiba-tiba, beberapa staff dari sebuah drama yang kebetulan tengah melakukan pengambilan gambar di sekitar sana menawarinya untuk muncul sebentar sebagai seorang pemeran figuran—dan meskipun Jihoon waktu itu baru berusia tiga belas tahun dan bukan merupakan anak yang paling pintar di kelasnya, ia tahu pasti bahwa itulah kesempatan emasnya untuk bebas dari kehidupan serba kekurangannya itu.
Kemunculan sekilasnya itu menimbulkan kehebohan di kalangan penonton drama itu yang terpukau akan paras rupawannya meskipun saat itu ia baru berusia tiga belas tahun—begitu hebohnya, sampai pihak drama itu meminta Jihoon untuk tampil kembali untuk kedua kalinya, and the rest is history.
Semua yang ia miliki saat ini—uang untuk membeli sebanyak apapun makanan dan pakaian yang Ia inginkan, semuanya Ia dapatkan karena hasil kerja kerasnya sendiri, dan mungkin sedikit keberuntungan, dan tidak, ia tak akan pernah berterima kasih pada siapapun untuk itu.
Terlebih, tidak pada agensi lamanya yang selalu, terus-menerus meneriakinya bahwa seorang Park Jihoon bukanlah apa-apa selain pemeran figuran tanpa mereka yang menawarinya sebuah kontrak eksklusif dan mendebutkannya sebagai seorang idol. Bahwa suatu hari nanti, saat parasnya tak lagi rupawan, dirinya akan kembali menjadi seorang gelandangan yang hidup penuh kekurangan—sebuah keputusan yang bodoh, karena jika mereka mengenal Jihoon sedikit saja, mereka tahu pasti bahwa setelah mendengar itu, Jihoon tidak akan butuh pertimbangan kedua atau ketiga untuk berpindah ke label milik Kang Daniel, seorang senior yang telah mencoba membujuknya untuk menandatangani sebuah kontrak eksklusif dengannya selama satu tahun belakangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/285861310-288-k805482.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Habits // nielwink
FanfictionSemua berjalan lancar bagi Kang Daniel. Di usianya yang baru menginjak 28 tahun, Ia sudah sukses menjadi seorang CEO dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang entertainment, menikahi sahabatnya semasa SMA, Ong Seongwu, dan diberkahi seorang put...