Beberapa saat yang lalu, Jinny memiliki janji pertemuan bersama Dita dan terlihat menunggu kedatangan Dita di depan toko busana. Tidak berselang lama, sebuah mobil yang tampak asing berhenti tepat di samping Jinny dan mengeluarkan bunyi klaksonnya. Senyuman lebar pun tampak menghiasi wajah Jinny karena orang yang baru saja keluar dari mobil itu ternyata Dita. Dengan antusiasnya, Dita buru-buru berlari dan memeluk tubuh Jinny tanpa permisi.
"Kyaaaaa... Akhirnya kita bertemu kembali." Jinny mengeluarkan tawanya lalu Dita yang sadar akan posisinya segera melepas pelukannya dengan salah tingkah.
"M-mianhae." Jinny kembali tertawa dan malah sengaja membalas pelukan Dita.
"Senang bisa bertemu denganmu lagi Dita-ssi hehe."
"M-me too, woah... Idolaku sungguh memelukku sekarang? Rasanya nyaman sekali." Jinny terkekeh dan segera melepas pelukannya.
"Selama aku merasa nyaman jangan sungkan untuk memberikan pelukan. Dan aku tidak bisa bohong bahwa aku merindukanmu penggemarku yang manis hehehe." Dita tersipu malu.
"Aku juga merindukanmu, selalu merindukanmu setiap harinya."
"Dasar tukang menggoda."
"Jangan lupa bahwa aku belajar dari dirimu." Keduanya akhirnya melepas tawa mereka lalu Jinny menyerahkan hadiah yang sudah dia siapkan untuk Dita.
"Dita-ssi, karena ini musim dingin jadi aku sengaja membelikan jaket untukmu. Mohon di terima."
"Kamsahamnida. Kau manis sekali Jinny-ssi hehe." Jinny tersenyum puas.
"Tidak juga dan ngomong-ngomong, aku pikir kau menjemputku dengan taxi."
"Ini kali kedua kita bertemu dan setidaknya aku ingin menjemputmu dengan mobil pribadi. Dan untungnya saat kau menghubungiku, lokasiku tidak jauh dari rumah sehingga aku pulang sebentar untuk berganti pakain dan mengganti mobil." Jinny tersenyum mengerti.
"Berarti aku tidak perlu mengeluarkan ongkos hahaha." Dita tertawa.
"Jangan harap aku akan menerima ongkosmu. Dan ngomong-ngomong, apa yang akan kita lakukan?"
"Aku ingin mengajakmu makan sekaligus bersantai di rumahku."
"Tunggu, kau akan membawaku ke rumahmu?"
"Tidak ada pilihan lain. Awalnya aku ingin mengajakmu makan di luar, tapi aku mendadak takut akan bahaya Dispatch yang mungkin saja sedang berkeliaran hahaha."
"Aigoo jadi aku akan di culik saja ke rumahmu?"
"Bukan di culik tapi membawa kabur."
"Keduanya masih bersaudara." Jinny mengeluarkan tawanya.
"Yeah I know. Apa tidak apa-apa kita hanya berkencan di rumah?" Pipi Dita seketika memerah.
"Apa aku tidak salah dengar? Berkencan?" Jinny terkekeh.
"Ya aku mengajakmu bertemu untuk menemaniku kencan di rumah. Dan jangan coba-coba untuk pingsan selagi kita berkencan." Senyuman idiot akhirnya menghiasi wajah Dita.
"Tenang saja, aku tidak akan pingsan hahaha."
"Baguslah. Kau suka makan ayam goreng bukan?"
"Tentu saja aku sangat suka hehe."
"Oh nice! Aku sangat ingin makan ayam goreng sekarang. Kita pergi ke Kyochon chicken sebentar lalu setelah itu langsung ke rumahku."
"Aku hanya akan mengikuti kemauanmu oh my Jinny oppa." Jinny terkekeh.
"Okay, mari kita berangkat sekarang." Dita mengangguk setuju lalu keduanya masuk ke dalam mobil dan pergi ke tempat yang mereka tuju.
Sekitar satu jam kemudian, Jinny dan Dita akhirnya tiba di tempat parkir gedung apartment dan cukup mengejutkan bagi Dita karena daerah tempat tinggal baru Jinny rupanya tidak jauh dari rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine
FanfictionThe love story di antara seorang penyanyi rap dan driver taxi.