[ON GOING]
Tolong koreksi jika ada typo.
"Dia datang untuk membantu melupakan, bukan menghilangkan "
𝐒 𝐀 𝐘 𝐀 𝐋 𝐀 𝐑 𝐀
Syana, gadis ambis dengan segala macam pelajaran, dia ingin selalu menambah, menambah dan menambah ilmunya. Dia bukan gadis...
Sebelum baca komen dulu yuk! titik, koma, tanda tanya ato apa deh, maksa soalnya☺🙏🏿
Yang ga komen gue samperin rumahnya ni, tinggal titik doang weh, votenya juga jan lupa🤟
Oiya, kalo ada yang ga lucu ketawa aja pren. Terus di komen gitu, kan kece😔👍🏿
Baca ini humornya harus di bawah rata-rata banget ya, harus!
Tandain juga klo ada typo👍🏿
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waittt!make sure you vote and comment! if possible in every sentence hehe..
Demi kenyamanan bersama ko'
Happy Reading!
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Syana berjalan di koridor sekolah dengan mata yang kadang terpejam sesaat, kepalanya kembali berulah. Rambutnya yang panjang kini terlihat menjuntai sampai menutupi sebagian dahinya.
Setelah semalam dirinya tak tidur, pusingnya berkepanjangan sampai saat ini. Memang ini sudah biasa, tapi kini kepalanya terasa lebih pening dan membuat kelopak matanya terasa berat untuk terjaga.
Syana sesekali mengatur nafasnya, dadanya dari dulu selalu sakit saat Syana menarik nafas.
Syana mampir ke arah lorong koridor yang sepi. Dibukanya obat yang ada didalam tasnya dan meminumnya 7 butir tanpa air. Ini tak membuat kepalanya langsung kembali pulih, tapi setidaknya cukup untuk penawar.
Syana memasukkan obatnya kedalam tas dan kembali berjalan.
Dinar tiba-tiba muncul dan berjalan di sampingnya "Sya, abis darimana" tanyanya bingung. Pasalnya itu bukan lorong kearah kelas mereka.
Syana terdiam sesaat "gue abis ngambil buku di perpus, "
