Waittt! make sure you vote and comment! if possible in every sentence hehe.
Demi kenyamanan bersama ko'
Happy Reading!
•••
Julid-julid gini kehidupannya pait wkwk
"Bangsat""Heh! gue lakban bibir lo pake bibir gue tau rasa lo!"
Syana mendelik, "Najis! gue pastiin sebelum nempel, bibir lo udah copot dari tempatnya!" ancam nya sadis.
Raja meringis membayangkannya, "Sadis amat"
"Emang gue peduli?" tanyanya sinis.
"Sikopat lo!" ledek nya.
"Daripada lo, om pedo!" sungut nya.
"Wah parah lo, gue masih polos" dustanya dengan gaya.
"Lagak lo polos, diem-diem juga memo lo penuh sama porno"
"Tau aja lo" kekehnya.
"Bodoamat" Syana beranjak dari duduknya dan pergi menuju amang bubur ayam yang sedang melayani pesanan pelanggan.
"Mang ini uangnya" ucapnya sembari menyodorkan uang untuk membayar.
Mamang tersebut mengambil uangnya "oh! hatur nuhun nya neng geulis" senyumnya.
"Syana pamit mang, Assalamu'alaikum "
"Mangga neng hati-hati, waalaikumsalam" persilahkanya dengan tangannya yang tak diam melayani pesanan pembeli lain.
Raja yang sedari tadi memandangi gerak-gerik Syana pun tersenyum kecil, Syana sangat sopan terhadap orang tua ternyata, walaupun ucapannya yang terkadang julid dan menusuk tapi dia sangat berbeda jika bersama orang yang lebih tua darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗔𝗬𝗔𝗟𝗔𝗥𝗔
Teen Fiction[ON GOING] Tolong koreksi jika ada typo. "Dia datang untuk membantu melupakan, bukan menghilangkan " 𝐒 𝐀 𝐘 𝐀 𝐋 𝐀 𝐑 𝐀 Syana, gadis ambis dengan segala macam pelajaran, dia ingin selalu menambah, menambah dan menambah ilmunya. Dia bukan gadis...