Chapter 06 |Lyra|

23 5 0
                                    

🍓Lan🍓
.
.
Nitip typo yee😌
.
.

Aroma aneka jenis kopi panas tercium harum masukkan hidung. Para pelanggan berbaris rapi di depan pintu masuk sebuah cafe kopi. Mereka berbaris hanya untuk menikmati secangkir kopi hangat di waktu luang serta jam istirahat ini.

Tak banyak yang antri hanya untuk menikmati secangkir kopi sebab dari sekian banyak penduduk pasti ada yang tak menyukai kopi dan lebih ke minuman kekinian serta secangkir coklat panas ataupun secangkir teh hangat.

Para pelanggan berbaris memesan secangkir kopi serta beberapa cemilan sebagai pelengkap di meja yang telah di pesan. Para pelanggan serta para pelayan cafe saling bertegur sapa hanya untuk menciptakan rasa nyaman untuk para pelanggan begitu pula sebaliknya.

Di salah satu meja cafe tepat di bagian buku-buku yang sengaja di siapkan oleh karyawan hanya untuk menghibur para pecinta buku (kutu buku) terlihat seorang gadis dengan kacamata baca menikmati secangkir kopi hitam dengan sedikit susu di dalamnya.

Gadis itu, Lyra menatap buku yang tengah dia baca sambil menikmati secangkir kopi. Lama larut dengan buku serta kopi yang di nikmati tiba-tiba saja sebuah alunan lagu terdengar dari benda pipih yang di biarkan tergeletak di meja kopi.

🎶 You know
We were always meant to be, destiny
hope you feel the same, woman
Love 🎶

Tanpa menatap siapa si pemanggil langsung saja Lyra menjawab panggilan tersebut dengan lembut namun tanpa nada.

Via telepon 📲

"Hallo dengan Lyra di sini"

"Hallo Ra, ini gue Nata!!"

"Nata? maaf Nata siapa?"

"Hah~ yang benar aja, lu lupa ama gue? Kawan lu beb?"

"Jangan bercanda, tolong jawab. Nata siapa ya? seingat saya saya gak punya teman yang manggil saya dengan kata  beb? Jadi anda siapa?"

"Yang benar aja lu Ra? Ini gue Natalina adilano Sariyanto Oliv Bagen. Masa lu lupa sih? Baru kemarin kita jumpa ye ko lupa?"

"Maaf sepertinya anda salah nomor. Saya tak mengenal anda jadi mohon j-"

"Bacot  njirr, jan ngadi-ngadi  ye Ra. Gue tahu lu pasti lagi kibuli gue ye? Ngaku lu. "

"Maaf sepertinya anda benar-benar salah kontak."

"Eleh~ Jan bo'ong deh Ra. Lu tahu, gue saat ini lagi butuh bantuan sama lu beb, tolong gue beb. Emak gue lagi sekarat di RS beb, gue tahu hiks..lu sengaja bilang ke gitu sebab lu kaga ingin gue mintol kan? Jan gitu beb, tenang aja beb, gue cuma mintol minjam duit sama lu beb. Beb entar jika udah gajian gue ganti deh duit lu beb. Tapi tolong gue beb, emak,,, emak gue beb. Hiks."

"..."

"Beb, tolong gue. Demi emak gue beb. Tolong."

"..."

"Beb gue mohon sama lu, tolong gue..beb jangan diam aja, tolong gue.. tolong emak gue beb."

"Ugh~maaf anda benar-benar salah nomor. Nama saya Lyra bukan Ra Ra yang seperti apa yang anda katakan."

"Hah? Hah? Lu bilang apa Ra?"

"Saya katakan, nama saya Lyra bukan Ra."

"Ehh maaf, lu buka Rani? "

Lyra Untuk Negan✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang