Zinovia mendengus kesal. "KAMU TUH GIMANA SIH. KAN UDAH AKU BILANG AKU NGGAK MAU KENAPA KAMU MALAH DORONG AKU KE PASIR! KAN JADINYA AKU KOTOR!" jerit Zinovia yang membuat kedua adik Lakeswara mundur ketakutan. Teriakannya yang begitu besar membuat ibu dan Lakeswara ikut keluar.
"Via! Kenapa sih teriak-teriak?"
"Ini adik kamu bandel banget!" Via sibuk berdiri lalu mengibaskan sisa pasir yang menempel di pakaiannya.
Nindi menggeleng-geleng tak percaya. First impression Zinovia kini hancur sudah dihadapan keluarga Lakeswara.
"Adik aku ngapain kamu?"
"Adik kamu udah dorong aku ke tumpukan pasir. Kamu nggak lihat baju aku udah kotor dengan pasir!"
"Ya ampun Via! Kan bisa dibersihin!"
"Emang bisa dibersihin tapi banyak kuman LAKES! Lagian juga rumah kamu tuh kecil, panas, pengap aku tuh!" ujarnya tanpa sadar. Seketika unek-unek Zinovia keluar. Sadar dengan perkataannya, ia langsung menutup mulutnya sendiri.
"Ngomong apa kamu barusan?!" bentak Lakeswara. "Kalau kamu nggak nyaman sama rumah aku. Kamu bisa pergi dari sini! Lagian yang minta dikenalin dengan keluarga aku, kamu kan?"
"KAN AKU BELUM TAU KALAU ADIK KAMU RESE SEMUA!"
Lakes berdecak seraya menggelengkan kepalanya, ia tak percaya bahwa Via bisa setega ini berbicara padanya. Lakeswara tahu dirinya tidak sebanding dengan Zinovia yang sedari kecil sudah hidup bergelimang harta. Lakeswara sudah berusaha untuk tidak membandingkan dirinya dengan Zinovia, namun sikapnya yang begini justru membuat Lakes semakin insecure. Dunia mereka berbeda.
"Bisa-bisanya gue suka sama perempuan kayak lo! Gue nggak akan bisa sama cewek yang nggak bisa terima keluarga gue."
Mata Zinovia melebar. "Kes! M-maksud kamu?"
"Lo tau maksud gue apa Vi! Lo pulang sendiri, gue nggak bisa antar lo pulang!"
"Kes! Lakes!" lirih Zinovia sedikit menghentakkan kaki.
"Via lo bodoh banget sih!" sesal Via.
Lakeswara masuk ke dalam rumah dan menghampiri kedua adiknya yang sedang menangis. "Maafin kak Via ya."
"Livia nggak suka sama Kak Via."
"Iya Alinda juga!"
"Harusnya kamu bisa cari perempuan yang bisa nerima keluarga kamu bukan cuman nerima kamu doang," ucap bapaknya.
"Ibu juga udah capek masak tapi dia nggak ada makan-makanan Ibuk sama sekali, kamu lihat sendiri kan?"
"Pak! Buk! Nggak ada yang mau nerima Lakes kalau Lakes miskin! Lagian Via itu orang kaya, mungkin dia belum pernah ngelihat makanan yang Ibu masak tadi."
Lakeswara menunduk, ia tak sanggup harus membela Via lebih jauh, karena disini Via juga salah.
•
•
•
•
•Semoga suka ya sama prolog dan ceritanya
Jangan lupa vote and komen
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKESWARA (on going)
Teen FictionLakeswara Marioline terlahir dari keluarga menengah ke bawah dan merupakan siswa pintar yang mendapatkan beasiswa di SMA Ghardha Bangsa. Di sana dia bertemu dengan pacarnya, Zinovia Quenabila yang terlahir dari keluarga menengah ke atas, gadis terse...