Seorang perempuan menuruni anak tangga dengan senyuman manis di bibirnya bersama dengan seorang laki-laki yang berjalan di sampingnya.
"Mas, berapa lama pergi keluar kota nya?" Tanya perempuan itu dengan manja kepada laki-laki yang berada di samping.
"Seminggu sayang, kamu jangan kangen ya sama mas, nanti mas nggak tenang di sana," kata laki-laki itu dan menggenggam tangan perempuan di sebelahnya.
Barra Malik (30 tahun) dan Alia Shakeela Zahra (25 tahun), sepasang suami istri yang sudah menikah selama 3 tahun dan rumah tangga mereka berjalan dengan lancar tanpa ada pertengkaran besar di dalamnya.
Walaupun pernikahan mereka terlihat bahagia, tapi ada satu hal yang membuat mereka sangat kurang yaitu kehadiran buah hati.
Barra dan Alia, belum mendapatkan kepercayaan oleh Allah SWT untuk menjadi orangtua dan mungkin Allah SWT masih ingin memberikan mereka menikmati waktu mereka sebelum adanya kehadiran buah hati diantara mereka berdua.
Hari ini Barra akan berangkat keluar kota karena ada urusan pekerjaan di sana selama seminggu dan Alia mengantarkan suaminya sampai ke teras rumah.
Tanpa Alia sadari sebenarnya setelah ini rumah tangga mereka tidak akan seperti ini, akan ada kehancuran di dalamnya dan membuat Alia harus memilih sebuat keputusan untuk selanjutnya.
"Mas, hati-hati di jalan dan kabarin aku kalo sudah sampai," kata Alia dengan menghadap suaminya.
"Iya sayang" kata Barra dan membawa Alia ke dalam pelukannya, "kamu hati-hati ya di rumah dan kalo kamu bosan sendirian, kamu pergi ke rumah umi saja nanti kalo mas pulang mas jemput kamu" pesan Barra.
"Iya mas," kata Alia dan membalas pelukan suaminya.
"Maaf sayang," ucap Barra di dalam hatinya dan mencium puncak kepala Alia.
Barra dan Alia melepaskan pelukan mereka dan Alia salim kepada suaminya itu.
"Mas, pergi dulu," pamit Barra dan menciuk kening Alia.
"Iya," kata Alia dengan senyuman manis di bibirnya dan Bara melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobilnya.
Barra masuk ke dalam mobilnya dan menurunkan kaca mobil untuk melambaikan tangannya kepada Alia yang tidak lepas memandang suami dari tadi.
"Assalamualaikum sayang," salam Bara dan melambaikan tangannya.
"Walaikumsalam," jawab salam dari Alia dan melambaikan tangannya juga.
Alia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah setelah mobil Barra menghilang dari pandangan matanya dan Alia tidak memiliki pikiran buruk tentang kepergian suaminya.
Barra mengendarai mobilnya menuju sebuah rumah yang sudah menunggu kedatangannya dan senyuman di bibirnya tidak lepas karena hari ini dia sangat senang.
Barra mengendarai mobilnya selama 30 menit dan dia sampai di sebuah rumah yang sederhana dan sudah dihias oleh bunga-bunga yang cantik.
Satu perempuan menghampiri mobil Barra dengan senyuman manis di bibirnya dan Barra dengan cepat turun dari dalam mobilnya.
"Assalamualaikum," salam Barra.
"Walaikumsalam mas," jawab salam dari perempuan itu dan salim dengan Barra.
"Ayo mas, kita masuk yang lain sudah menunggu mas untuk mulai acara ini," kata perempuan itu dan Barra menganggukkan kepalanya.
Di dalam rumah sudah ada keluarga perempuan yang berkumpul dan penghulu pun sudah menunggu kedatangan Barra agar acaranya bisa di mulai.

KAMU SEDANG MEMBACA
BENANG MERAH (End)
General FictionApakah benang merah yang kita pasangkan di salah satu jari kita akan bertahan dengan lama atau mereka akan putus karena keegoisan salah satu di antara kita? Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi ke depannya, kita hanya bisa berharap yang indah...