Chapter 1

1.3K 137 4
                                    

Hallo semuanya, jadi ini Modern AU pertamaku jadi mohon maaf kalau tidak sesuai ekspetasi kalian.

_ _ _ _ _ <NoéVan•>_ _ _ _ _

Kelopak mata Noé perlahan-lahan terbuka, hal pertama yang ia rasakan adalah kakinya benar-benar tidak menyentuh tanah.

"Ini.. dimana?" Pikiran Noé benar-benar kosong saat itu. Dan hal terakhir yang dia ingat sebelum terbangun di tempat aneh ini adalah dia dilarikan ke UGD oleh Mia, karena Noé mengeluh nyeri yang teramat sangat dibagian dadanya.

"Bienvenue monsieur Noé Archiviste, Anda pasti bertanya tanya dimana dirimu berada saat ini bukan?"
Terjemahan: Selamat datang tuan Noé Archiviste.

Noé dikejutkan oleh suara feminim seseorang yang ada di depannya ini. Noé pun mendongakkan wajahnya beberapa senti untuk melihat rupanya.

Noé terpaku pada kecantikan wanita yang memanggilnya tadi, mata hazel-nya berhasil menenggelamkan Noé. Wajah rupawannya, kulit yang seputih susu, rambut seperti madu, dan dengan sepasang sayap putih melekat apik di bagian punggungnya.

"Perkenalkan, namaku adalah Vita, malaikat yang bertugas mengatur reinkarnasi para roh. Lalu, kamu sedang berada di alam barzah, alam yang berada diantara dunia dan akhirat."

Noé hanya diam. Bukannya dia tidak sopan atau semacamnya, dia hanya tidak tahu harus menjawab apa saat mendengar penuturan malaikat yang ada di depannya ini.

"Umumnya, setiap roh akan langsung menjalani proses reinkarnasi tanpa harus berhenti di alam barzah. Namun, dirimu adalah pengecualian, kamu bebas memilih satu orang dari kehidupan masa lalumu untuk diingat," jelas Vita.

"Kalau begitu, aku memilih untuk mengingat kekasihku, Mia Dé Aglerre!" Ujar Noé mantap dengan senyum lebar terpampang di wajahnya.

"Kamu yakin akan memilih Mia Dé Aglerre untuk diingat?" Tanya Vita untuk memastikan pilihan Noé, agar dikemudian hari dia tak menyesal setelah menentukan pilihannya.

Noé hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Vita.

"Baiklah jika itu maumu, akan aku kabulkan." Itu merupakan kalimat terakhir yang Noé dengar sebelum akhirnya semuanya menjadi gelap.

Prang!

Suara nampan besi yang terjatuh merasuki indra pendengaran Noé.

"Pa-pangeran‽" Ucap seorang pelayan tua dengan suara tertahan.

Pangeran? , Batin Noé.

Sesudahnya sadar dari keterkejutannya sendiri, pelayan tua itu kemudian terpontang-panting pergi dengan ekspresi haru di wajahnya.

Tak lama setelah kepergian pelayan itu, terdengar derap langkah kaki kian lama kian mendekat. Noé harus menahan keterkejutannya ketika pintu kamar yang ia huni dibuka dengan kencangnya, kemudian beberapa orang memasuki ruangan itu dengan ekspresi terkejut yang bercampur bahagia.

Seorang wanita tiba-tiba mendekatinya dan memeluk Noé dengan sangat erat, tiba-tiba air mata membanjiri pipi wanita tersebut.

Perlahan namun pasti, ingatan pemilik tubuh sebelumnya berlomba-lomba masuk ke dalam pikiran Noé.

Ah- jadi wanita ini adalah ibunya, batin Noé saat mengetahui siapa wanita yang tengah memeluknya saat ini.

"Ba-bagaimana perasaanmu setelah bangun sayang?" Wanita itu mengusap sayang surai putih anaknya.

"Aku baik-baik saja, ibunda. Ibunda tidak perlu mengkhawatirkan 'ku." Noé tersenyum menenangkan perasaan ibundanya yang masih khawatir akan kesehatannya.

"Diana, bagaimana keadaan cucuku?" Tanya seorang wanita tua dengan suara yang sedikit parau. Oh, Diana adalah namanya, batin Noé.

Ratu Elizabeth II?, batin Noé terkejut saat melihat siapa wanita tua yang berucap bahwa dirinya merupakan cucunya.

"Dia terlihat sehat, ibunda. Aku sangat senang saat mendengar jika Noé sudah terbangun dari komanya setelah 2 bulan lamanya." Diana mengusap jejak air matanya yang tertinggal, ia pun bangkit untuk memberi ruang untuk ibundanya supaya bisa melihat keadaan putra tunggalnya dengan lebih jelas.

"Apakah ada bagian tubuhmu yang terasa sakit, cucuku? " Tanya Elizabeth dengan nada parau khas wanita seusianya.

"Noé baik-baik saja, grandma. Grandma tidak perlu khawatir." Noé pun memeluk wanita paruh baya yang duduk di pinggir ranjangnya itu.

"Baiklah jika kau berucap begitu, grandma dan ibumu ingin mengadakan perayaan untuk dirimu. Sekarang istirahatlah." Elizabeth mencubit kecil pipi kiri Noé. Elizabeth pun akhirnya berlalu meninggalkan kamar Noé dengan para pelayan beserta Diana di belakangnya.

_ _ _ _ _ <NoéVan•>_ _ _ _ _

Ok, itu ending chapter 1.
Maaf kalau sedikit mengecewakan? Karena ini kali pertamanya aku menulis Au.

Komen dan votenya jangan lupa!
Biar aku makin semangat ngetik ceritanya, terima kasih!
-Æ

The Senses Of Love ₊˚ˑ༄ؘ NoéVan₊˚ˑ༄ؘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang