17

526 30 12
                                    

Happy reading...

****

Tiupan angin menggerakan surai hitam gadis kecil yang berada di pangkuan Wendy, Kali ini Wendy mau menerima Chanyeol kembali bukan sebagai kekasihnya. Namun Wendy memberikan kesempatan Chanyeol untuk mengatakan semua yang dirahasiakan darinya.

Menatap manik hitam gadis kecil itu membuat Wendy sedikit tenang, Senyuman tulus yang terpancar dari raut wajahnya membuat Wendy terlihat gemas. Sampai hari ini tidak ada kebencian yang menyelimuti benak Wendy saat bertemu Yunha. Sebaliknya Wendy menyambut Yunha dengan hangat walaupun gadis itu tomboy, tapi saat bersama Yunha aura keibuan Wendy terpancar jelas, dari perhatian kecilnya pada Yunha hingga mau untuk sekedar berkeliling rumahnya dengan menggendong gadis kecil itu.

Wendy berjalan cukup lama bersama Yunha yang masih dalam pelukannya. Wendy melihat jika Yunha menyandarkan wajahnya di bahunya. Saat melewati cermin besar rumahnya Wendy sedikit terkejut saat gadis mungil itu tertidur dipangkuannya. Wendy mengelus punggung mungil itu dan ia berniat untuk menidurkan Yunha di kamarnya.

Wendy merebahkan tubuh Yunha tidur di ranjangnya, Wendy menarik selimut tebal agar Yunha tidak kedinginan karena cuaca hari itu cukup dingin. Wendy menghela nafasnya sebelum meninggalkan Yunha Wendy mengusap surai hitam tebal itu dan tersenyum ke arahnya.

"Yunha, tidurlah yang nyenyak".

Wendy meninggalkan senyumannya disana, Wendy keluar dari kamarnya dan menutup pintu itu dengan rapat. Wendy kembali menghela nafasnya sekarang Wendy harus menemui Chanyeol walaupun Wendy merasa detak jantungnya tak beraturan namun ia harus memastikan semua masalah ini dengan mencoba tenang.

Wendy kembali beranjak, menuruni anak tangga, terlihat Jiwo berjalan ke arahnya Wendy pun menghentikan langkahnya.

"Wendy, siapa yang duduk disana". Jiwo menunjuk ke arah taman belakang rumahnya.

"Loey datang ayah".

"Loey?" Wendy mengangguk. "Kenapa tidak membiarkannya masuk? Diluar begitu dingin!"

"Biarkan saja". Sahut Wendy, kemudian gadis itu kembali melangkahkan kakinya. Jiwo hanya menggeleng melihat tingkah Wendy.

Wendy berdehem kala ia melihat Chanyeol menatap gemercik air yang ada di hadapannya. Chanyeol menoleh ke arah Wendy yang duduk disampingnya. Jaraknya tidak terlalu dekat hanya meja yang menjadi batas keduanya.

"Wendy aku..

"Langsung saja pada intinya!" Sahut Wendy, sikap gadis itu kembali sama seperti awal Chanyeol mengenalnya, Kembali jadi galak, jutek, dan tengil.

Chanyeol menghela nafasnya. "Wen memang benar jika Yunha anak dari Rose tapi Yunha bukan anakku".

Wendy memejamkan matanya. "Aku tidak menyuruhmu berhenti berbicara".

"Selama ini aku dijebak Wen.. Malam itu aku pergi ke Octagun dan saat pagi menjelang aku dan Rose sudah berada di ranjang yang sama. Aku tidak mengerti kenapa aku dan Rose yang hanya berada diruangan itu. Sepertinya ada yang menjebakku".

Wendy menyeringai tipis dan kembali menatap Chanyeol. "Sudah?" Chanyeol mengangguk.

"Mana mungkin ingat kau sedang mabuk, Dan mungkin kau melakukan itu dengan Rose".

WEIRD GIRL AND BAD BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang