06

568 44 19
                                    

Happy reading...

****

1 week later

Wendy memainkan gitar kesayangan bersama teman-temannya di lampu merah, Wendy melantunkan suara merdunya kali ini sukses membuat orang-orang disana bertepuk tangan pundi-pundi rupiah pun mulai masuk kedalam kaleng bekas yang sudah ia sediakan disana.
Wendy memang menyukai kegiatan ini, Ia tidak mengeluh untuk mengumpulkan rupiah demi orang-orang yang membutuhnya.

Panas terik kota Seoul hari itu cukup membuat pergelangan tangan Wendy sedikit terbakar, Wendy beristirahat duduk dibawah pohon rindang bersama Seulgi si teman duetnya.

Wendy menghela nafasnya ia kemudian memeriksa ponselnya yang sejak tadi terus menyala. Wendy melihat beberapa pesan masuk dari Sehun yang membuat raut wajahnya kembali fresh.

Sehun dan Wendy masih terus berhubungan keduanya kini semakin dekat, Wendy mulai menyukai sosok pria itu Walaupun hari ini Sehun belum bisa memiliki Wendy seutuhnya namun kedatanga pria itu kedalam hidup sang gadis sedikit membuat perubahan, jika dulu Wendy tidak siap dengan permintaan Sehun yang memintanya untuk menjadi kekasihnya, Namun sekarang mungkin berbeda. Ia merasa seorang Sehun mampu membuatnya melupakan masalah yang terus saja datang kepadanya. Wendy memohon kepada Tuhan jika Sehun pria yang terbaik untuknya maka ia meminta untuk selalu didekatkan.

Seulgi yang sejak tadi heran melihat tingkah Wendy, sedikit mengintip Gadis itu dari samping ia begitu penasaran dengan apa yang Wendy lakukan dengan ponselnya.

"Wenn..

"Emm..

"Kau pacaran dengan Sehun".

"Entahlah. Tapi satu bulan ini Sehun terus mengisi hari-hariku".

"Kau menyukainya?"
Wendy menoleh ke arah Seulgi dengan senyumannya. Kemudian ia mengangguk.

"Kau yakin?" Raut wajah Seulgi seperti heran dengan Wendy. Padahal gadis itu sedikit sulit membuka hati untuk pria lain. Tapi dengan Sehun, Wendy dengan mudah membuka pintu hatinya.

"Kenapa?"

"Kukira kau akan berpacaran dengan Loey".

Wendy membulatkan matanya saat mendengar pernyataan dari Seulgi. Sedikit diam, Wendy berfikir jika ia tidak pernah lagi bertemu Chanyeol setelah kejadian malam itu, Chanyeol benar-benar tidak pernah muncul lagi di hadapannya. Wendy menggeleng kerasa ia berfikir untuk apa juga memikirkan pria itu. Justru Wendy harusnya senang jika pria itu tidak lagi menganggunya.

"Jangan ngawur". Sahutnya. Wendy menyesap rokok kesayangannya kemudian mengeluarkan kepulan asap dengan sedikit memijit dahinya.

"Maksudku. Selama ini Chanyeoll begitu memperhatikanmu, ku fikir dia menyukaimu. Atau tertarik padamu".

"Tidakk dia hanya bercanda. Aku tidak suka pria yang kebanyakan bercanda".

"Menurutku dia asik, Bahkan dibalik tubuhnya yang atletis Chanyeol seseorang yang lembut dan berkepribadian baik".

"Yasudah kalau kau suka ambil saja".

"Huft, Sayangnya Chanyeol tidak menyukaiku".

Wendy pun terkekeh disana, Wendy masih duduk di pohon rindang dengan pemandangan lalu lalang mobil yang berjalan di hadapannya. Kini lampu jalan itu kembali merah dan Wendy melihat beberapa mobil berhenti.

Wendy melihat mobil Mercedes Benz AMG berhenti tepat di depannya. Ia melihat kaca mobil yang sedikit terbuka, dan melihat Chanyeol yang sedang mengendarai mobil itu terlihat fokus menatap jalanan.

WEIRD GIRL AND BAD BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang