Bab 2

33 2 1
                                        

Shehila menyusuri jalan menuju ke perpustakaan dengan santai karena kelas diundur menjadi siang hari. Mungkin dosen yang mengisi kelas sedang berhalangan, entahlah shehila tidak terlalu memikirkannya. Di tengah perjalanannya handphone shehila berdering menandakan ada panggilan masuk. Shehila berhenti sejenak dan kebetulan disekitarnya terdapat bangku panjang yang biasanya digunakan siswa untuk membaca buku dan bersantai setelah pembelajaran. Shehila segera menempati bangku itu dan mengangkat panggilan dari orang yang membuat hatinya berbunga-bunga

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakhatuh mas, ada apa mas ?"

Raut bahagia kentara di wajah shehila karena sangat jarang Rizqul menghubunginya. Terdengar jawaban dari sambungan telpon diseberang sana

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakhatuh, kamu lagi dimana ?"

"Shehila lagi di kampus mas, kenapa mas ?"

"Bisa bertemu?, Kita perlu membicarakan tema dan konsep pernikahan yang kamu inginkan"

"Bisa mas, kebetulan kelas shehila di undur"

"Oke, saya jemput kamu sekarang"

"Iya mas, shehila tunggu mas di depan gerbang kampus"

"Hem, assalamualaikum"

Tanpa mendengar jawaban salam dari shehila, Rizqul sudah memutuskan sambungan telepon

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakhatuh"

Shehila menatap layar ponselnya, Terbesit pertanyaan apakah Rizqul akan berubah setelah menikah setidaknya lebih hangat kepada shehila.

"Ahk.....apa yang aku pikirkan, pasti mas Rizqul merasa belum terbiasa hingga sifatnya dingin seperti itu"

Semakin berfikir malah membuat Shehila menduga-duga bagaimana kehidupannya pasca menikah dengan Rizqul seorang CEO dan lelaki yang rupawan. Shehila merasa bersyukur karena banyak yang ingin berada di posisinya yaitu menjadi calon istri Rizqul.

"Apa yang aku pikirkan, tentu saja aku sangat beruntung berada di posisi ini. Lebih baik aku segera menuju gerbang"

Tidak ingin Rizqul lama menunggunya, shehila pun bergegas menuju gerbang. Tidak berselang lama dari waktu shehila sampai didepan gerbang, mobil Rizqul sudah terlihat menuju ke arahnya. Dengan penuh semangat shehila menghampiri dan masuk ke dalam mobil

"Assalamualaikum mas, gimana pekerjaan mas hari ini ?" Cakap shehila membuka obrolan

"Alhamdulillah, tapi saya harus lembur beberapa hari kedepan untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum hari pernikahan kita" ujar Rizqul tanpa melihat ke arah shehila karena fokus mengemudi

"Mas ngambil cuti berapa hari ?" Tanya shehila

"Mas akan mengambil cuti satu Minggu, kita akan berbulan madu setelah menikah. Kamu ingin ke mana ?"

"Shehila nurut gimana mau mas aja.hehehe"ujar shehila sambil cengengesan karena salah tingkah.

Rizqul yang melihat tingkah shehila merasa gemas sendiri, dan tanpa sadar mengelus kepala shehila yang tertutup hijab. Seakan sadar dengan tindakannya, Rizqul segera menjauhkan tangan nya dari kepala shehila dan meminta maaf.

"Maaf saya refleks, gemas melihat tingkah mu" ucap Rizqul sambil tersenyum tipis

Shehila yang baru kembali kesadarannya spontan menundukkan kepala nya karena malu. Tampak diwajahnya rona kemerahan yang membuat Rizqul terus beristighfar didalam hati. Andai saja kata sah sudah tersemat, mungkin pipi merona itu sudah banjir oleh kecupannya.

"Mas fokus nyetir aja, jangan lirik-lirik shehila"ujar shehila sambil menunduk malu

"Emang nya kenapa?, Saya kan calon suami kamu"balas Rizqul menggoda shehila

"Mas ih......, Jangan goda shehila"

"Hahaha....., Kamu lucu ketika malu, saya suka".

Shehila hanya terdiam, tidak lagi menyambung pembicaraan dan tidak ingin mengambil resiko menahan malu akibat godaan dari Rizqul.

Selama 20 menit perjalanan menuju tempat janji bertemu WO, mereka sampai dan sudah ada pihak WO yang sudah menunggu.

" Maaf lama menunggu" sungkan Rizqul kepada pihak WO

" Gak apa-apa kok pak, kami juga baru sampai"

Rizqul memanggil pelayan untuk mencatat pesanan dirinya dan shehila, setelahnya mereka memulai diskusi mengenai tema pernikahan impian shehila.

"Kamu ingin tema seperti apa ?"tanya Rizqul kepada shehila

"Shehila gak mau yang terlalu mewah, sederhana aja. Pengennya outdoor gitu mas"

"Kami punya beberapa katalog dengan tema outdoor, mbak bisa lihat sendiri"ujar pihak WO sambil menyodorkan katalognya

Waktu terus berjalan tidak terasa sudah dua jam pertemuan mereka untuk membicarakan tema wedding impian shehila.

"Saya ingin semua persiapan sudah rampung dalam satu Minggu ini"ujar Rizqul kepada pihak WO

"Kami akan berusaha agar semuanya optimal dan tepat waktu dan sebelum hari H persiapan sudah 100%"

"Dan semuanya harus sesuai dengan keinginan calon istri saya"

"Baik pak"ujar pihak WO

Setelah itu mereka bersalaman sebagai formalitas kesepakatan. Setelah itu, Rizqul langsung memboyong shehila menuju ke suatu tempat.

"Mas, kita mau kemana ?"tanya shehila dengan rasa penasaran

"Saya ingin menunjukkan sesuatu"

"Mas kok jadi misterius gitu sih, kan shehila jadi penasaran"

"Nanti kamu juga bakalan tahu"

"Terserah mas deh, shehila ngikut aja" sungut shehila

"Heh....calon istri jangan ngambek dong!"

"Mas sih, buat shehila penasaran"

"Kan ini kejutan, sebentar lagi sampai"

Benar saja, dua menit setelahnya Rizqul menghentikan mobilnya di halaman sebuah rumah yang mewah dengan desain Eropa modern.

"Mas, ini rumah siapa?"tanya shehila

"Kamu suka?"

Bukannya menjawab pertanyaan dari shehila, Rizqul malah balik bertanya

"Shehila suka, tapi ini rumah siapa mas?"

"Ini rumah kita, setelah menikah kita akan langsung pindah ke rumah ini"

"Tapi mas, apa gak sebaiknya kita tinggal di rumah ayah bunda dulu?" tanya shehila dengan memelankan suara nya

"Shehila, setelah menikah saya ingin membangun rumah tangga kita sendiri. Hanya ada kita. Kamu mau kan ?"

"Iya mas, setelah menikah shehila kan memang harus mengikuti suami"jawab shehila sambil tersenyum manis

Mendengar jawaban shehila dan melihat keikhlasan di raut wajahnya, Rizqul merasa tidak salah memilih shehila untuk dijadikan istri.

"Makasih untuk semuanya"ujar Rizqul sambil tersenyum tipis

"Makasih juga karena telah memilih shehila untuk menemani ibadah terpanjang mas" balas shehila sambil berusaha menatap wajah Rizqul

"Ayo saya antar pulang, lain kali saja kita masuk melihat rumahnya karena sudah hampir petang"

Mereka berjalan beriringan menuju mobil, shehila berharap mereka saling berdampingan hingga nanti maut memisahkan.



🌸🌸🌸🌸🌸Hai hai🌸🌸🌸🌸🌸
Gimana nih ? Lanjut gak ya ?
Maaf author nya lagi banyak tugas, jadi lama update 😪

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

harapan seorang ShehilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang