Bagai kisah epilog tanpa prolog
Dendam yang membekas
Pembunuhan yang terjadi
Dan cinta yang tercipta
Perbedaan yang ada memisahkan cinta.
Penyiksaan yang di berikan.
Penyesalan yang datang di akhir.
Dan pengorbanan cinta yang di dapat.
Brian BYANZA...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bulung Ala!! " ucap seorang anak kecil keluar dari semak semak.
Brian dan Aksa pun langsung menoleh ke arah gadis kecil yang berteriak tadi.
"Heh!, om kakak jelek." "Kaliaan kelnapa telbak Bulung Ala?!" ucap gadis tadi sambil berkacak pinggang di depan dua orang pria tersebut.
Pria itu adalah BRIAN BYANZA dan putranya yang masih berumur 6 tahun AKSARA BYANZA. ,Ya tadi Brian sedang latihan menembak dan saat ia menembak tepat sasaran gadis kecil ini muncul.
"Hei , tolong maafkan Dedy Aksa ya," ucap Aksa meminta maaf kepada gadis yang di depannya.
"Gak!, Ala ga maapin itu Bulung dari sahabal Ala!" ucap Ala menunjuk nunjuk burung mati tadi.
"Hanya burung saja," ucap Brian sengaja ingin bermain main dengan anak kecil ini.
"Om jelek nantang Ala?" ucap gadis itu lalu tersenyum miring.
Gadis itu membungkuk dan mengibaskan rok panjangnya ia seperti mengambil sesuatu. Aksa kaget melihat gadis itu ternyata mengambil pisau lipat di dalam kaos kakinya, sedangkan Brian hanya tersenyum miring.
"Nyalwa halus di bayal nyalwa bulkan." ucap gadis kecil itu mengelus ngelus pisau lipatnya sambil tersenyum miring .
Lalu dengan tiba tiba gadis itu melemparkan pisaunya ke arah Aksa. Brian panik yang melihat itu ,tapi kepanikannya berubah menjadi kekaguman saat menyadari ternyata gadis kecil itu membidik Anak anjing peliharaan Aksa dan tepat di bagian jantungnya.
"Hah implas," ucap gadis itu mengibas ngibaskan tangannya.
"Lego!!" ucap Aksa lalu menghampiri anjingnya yang sudah tak bernyawa.
Para pengasuh Aksa pun menghampiri Aksa yang tengah menangis itu, mereka menatap gadis kecil tadi dengan tajam.
"Hahaha. Kaka lemah colwo lagi," ucap anak kecil itu sambil tertawa.
"Kenapa kau membunuh anjing kecil itu?" tanya Brian mengarahkan pistolnya ke gadis kecil tadi , seketika semua mematung.
"Kalena om jelek dan Kaka udah bulnuh Bulung Ala!!" ucap gadis itu masih dengan gaya yang arogan, ia seperti tidak takut dengan pistol yang di pengang Brian.
"Tapi, yang membunuhnya aku bukan anjing itu," ucap Brian memancing anak kecil itu berbicara.
"Owh, kelnalpa om tidal bilang Dali tadi." "Kalau Ala tau belgitu Ala palti bildik Om." ucap gadis itu lesu.
"Kau tidak takut?" tanya Aksa mendekati Dedynya.
"Ala ga talkut!!" ucap gadis itu menyombongkan diri.
"Kenapa , apa kau tidak tau dengan senjata yang ada di depanmu?" tanya Brian lagi ia sedang tertarik dengan gadis kecil mungil di depannya ini Yang memiliki sifat yang berani dan tidak kenal takut.
