00.03

3.6K 385 27
                                    

"Yey! Kita piknik."ucap Aksa saat di dalam mobil.

"Iya glatis lagi."ucap Ala sambil tersenyum.

"Ala, mulai sekarang panggil om, Dedy okh."ucap Brian. Saat ini Brian sedang menyetir mobil di depan bersama Ara yang duduk di sampingnya.

"Iya Dedy."ucap Ala tersenyum.

***

"Udah sampe, ayo turun."ucap Ara lalu keluar dari mobil. Brian mengikuti nya, lalu Ara memutari mobil dan menjemput anak-anaknya untuk keluar.

"Wih mommy tempatnya bagus banget."ucap aksa saat melihat taman yang dikunjungi penuh dengan banyak area bermain.

"Iya apa yang Albang bilang benel." Ucap Ala sambil tersenyum lebar dan menampakan lesung pipi.

"Hari ini kalian bebas untuk bermain apa saja." Ucap Ara sambil mengelus-elus rambut anak-anaknya.

"Iya mom, makasih ya ded udah ajak kesini."ucap Aksa tersenyum kepada Dedy nya. Ala gadis itu sedang melihat taman yang di kunjungi mereka jadi ia tak mempedulikan kakak,ibu, dan ayahnya.

"Iya."jawab Brian lalu menggandeng Ala, sedangkan Aksa dengan ibunya.

"Cantik, tapi walnanya gak!"ucap Ala saat melihat balon dan permen kapas.

"Emang warna apa biar cantik?" Tanya Ara yang mendapat anggukan dari Aksa, sedangkan Brian diam saja.

"Hitam."
"Kalo semua nya hitam pastil balgus."ucap Ala sambil tersenyum.

"Anak Dedy."ucap Aksa tersenyum kikuk. Ya Brian sangat menyukai warna gelap.

Mereka bersenang senang di sana dan menaiki banyak permainan. Brian tak pernah merasa sebahagia ini setelan 6 tahun lalu, ia merasa kehidupannya kembali saat melihat senyum Ara.

"Entah mengapa saat melihat senyumnya aku merasa hidup kembali."batin Brian. Ia tersenyum memandang Ara dan anak anaknya.

"Suasana begini jadi membuat aku mengingat masa lalu."ucap Brian pada Ara. Ara wanita itu menoleh ke arah Brian, ia dapat melihat segala kerinduan di mata Brian.

"Apa yang kau ingat?" Jawab Ara.

"Kisah cinta kita yang telah usai."ucap Brian dengan wajah yang tersenyum, tapi percayalah bahwa di dalam hatinya sangat sakit saat mengatakan itu.

"Kisah cinta yang bahkan tidak ada pertemuan melainkan perpisahan."ucap Brian. Ara menatap Brian sendu, ia teringat saat ia dan Brian berpisah, menyakitkan sangat menyakitkan.

"Kisah yang di mulai dengan dendam. Hahaha aku bodoh."ucap Brian.

"Itu hanya masa lalu."ucap Ara lalu mengalihkan tatapannya.

"Iya aku pun tau. Aku tak ingin mengulangnya karena itu adalah kenangan terpahit di hidupmu."ucap Brian lagi.

Ara yang mendengar itu hampir meneteskan air mata. Bagaimana tidak ia dan Brian masih saling mencintai tetapi harus berpisah dengan cara menyedihkan.

"Hm."ucap Ara membalas Brian.

"Aku teringat saat aku sangat membenci dirimu."ucap Brian.

𝙆𝙞𝙡𝙖𝙨 𝙗𝙖𝙡𝙞𝙠.

"MAMA!!" Teriak seorang anak lelaki berumur 10 tahun itu saat melihat ibunya yang sudah bermandikan darah.

"Mama bangun hiks, hiks,"ucapnya sambil menangis melihat keadaan sang ibu yang berada dalam pelukannya.

"Cla--ra."ucap seorang pria saat melihat istrinya penuh dengan darah. Ia menghampiri istrinya yang sedang di peluk oleh anaknya itu.

"PAPA LIHAT INI KARENA PAPA GA BECUS NGURUS MAMA!! PAPA HANYA MEMIKIRKAN MUSUH PAPA SAMPAI TIDAK MEMIKIRKAN MAMA!!" Teriak lelaki kecil itu.

"Maaf."ucap pria tadi dengan air mata yang mengalir deras.

"Mama pa, MAMA."ucap lelaki kecil itu.

"Tu-an nyonya sudah tiada."ucap seorang pria berpakaian putih.

"JANGAN BERCANDA AKU TAK SUKA ITU!!" Ucap orang yang di panggil tuan tadi sambil mencengkram kerah baju sang dokter pribadinya.

"Maaf aku tau ini berat."ucap dokter tadi menundukkan kepalanya.

"Mama bangun, kalo gak bangun entar siapa yang ngajarin Ian kelembutan, berbuat baik, dan senyum ma?"ucap lelaki kecil yang tengah memeluk mayat ibunya.

"Ian"
"Mama-mu sudah tiada."ucap lelaki yang bernama Toni Aleksander BYANZA.

"Pa Ian ga suka candaan."ucap lelaki kecil yang tak lain adalah putra toni.

"Papa tidak bercanda Ian. Ingat hari ini Ian dan balaskan kematian mama kamu dengan keluarga Wijaya."ucap Toni kepada putranya.

"Tapi bukankah kita sudah membunuh tuan Wijaya?"tanya putranya.

"Itu tidak cukup untuk membalas kematian ibu kamu Ian. Kita harus membunuh putri mereka." Ucap Toni penuh dengan dendam.

"Putri?"tanya putranya.

"Viona khumayra, putri dari Wijaya dan sila."ucap Toni.

"Iya Aku pasti akan membalaskan dendam mama."ucap putranya yang di selimuti dendam.

Hari itu, hari dimana keluarga BYANZA kehilangan sosok cahaya di rumah, hati, dan hidup mereka. Hari dimana seluruh anggota keluarga diliputi dengan dendam dan hari tanpa cahaya bagi seorang BRIAN BYANZA.

Dendam yang membara dan kesedihan yang tersimpan di hati tak akan pernah ia lupakan. Dendam dan kebencian yang sudah di tanamkan sejak kecil membuat seorang BRIAN BYANZA menjadi orang yang kejam dan di selimuti oleh amarah. Tumbuh tanpa kasih sayang sang ibu membuatnya  tak pernah menghormati wanita, karena baginya ibunya adalah wanita yang paling patut untuk di hormati.

Mengorbankan hidupnya untuk anak dan suaminya itu patut untuk di hormati sepanjang masa. Ya Clara BYANZA adalah wanita cantik dan baik hati, tetapi harus mengorbankan hidupnya agar suami dan anaknya dapat hidup tenang, namun sepertinya yang ia lakukan sia-sia kerena Brian dan Toni sangat tidak bahagia tanpa dirinya.

Hari itu hari dimana seorang Clara wanita cantik dan baik hati tidak dapat lagi melihat anak, suami, dan dunia. Hari itu ia pergi begitu jauh menyusul ayah dan ibunya, ia tak perlu lagi menahan rasa sakit yang diberikan oleh musuh suaminya.

Dan hari itu pula adalah hari dimulainya kehancuran bagi seorang gadis yang bernama VIONA KHUMAYRA . Gadis berumur 9 tahun yang sedang bersembunyi bersama ibunya di suatu pulau terpencil.  Gadis kecil manis dan cantik itu memiliki aura seperti malaikat sehingga orang yang melihat dirinya akan merasa tenang. Bagaimana bisa gadis cantik yang tak tau apa-apa ini menjadi musuh banyak orang dalam sekejap, sungguh tak terpikirkan.

Tapi itulah kenyataannya. Brian akan selalu mengingat gadis bernama VIONA KHUMAYRA itu. Ia tak akan berhenti sebelum membalaskan dendam kematian ibunya. Gadis itu telah merebut cahaya dalam hidup Brian, maka ia harus menghukum gadis itu. Dendam itu semakin bertambah seiringan bertambahnya tahun dan umur Brian. Selama bertahun-tahun pula Brian menjadi orang yang sangat kejam dan sering di juluki KING OF DEVIL. Ternyata di balik kekejamannya ia mempunya satu rahasia besar yang tak akan pernah orang ketahui kecuali ibunya.

***
Hallo guys balik lagi Ama Lolo di part 3 ian
Jangan lupa vote komennya guys sekalian kalo mau promosiin juga boleh hehe.
Follow akun wp Lolo guys biar tau perkembangan cerita cerita Lolo

Follow akun Instagram: wulan_dri31
Follow akun tiktok: quen_483

Babye guys.

KING OF DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang